Vaksin Corona yang Dibiayai Bill Gates Siap Diuji Coba ke Manusia

pada 5 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

(Foto: dok. Facebook Bill Gates)

Uzone.id-- Ada kabar baru terkait pengembangan vaksin untuk COVID-19. Kandidat vaksin corona dari perusahaan farmasi yang didanai oleh Bill Gates siap memasuki fase pertama yang akan diujicobakan ke manusia.

Bagi yang belum pernah dengar Inovio, ini adalah perusahaan farmasi bioteknologi yang bermarkas di Pennsylvania, Amerika Serikat. Inovio belakangan sedang menjadi bahan pembicaraan lantaran perusahaan ini berhasil mengembangkan kandidat vaksin untuk COVID-19.

Nah, vaksin terbarunya telah disetujui oleh departemen Food and Drug Administration (FDA) Amerika Serikat untuk segera menjalankan uji coba ke relawan manusia.

Baca juga:Ribuan Panggilan Video di Zoom Bocor di Internet

MengutipTechCrunch, Inovio ini merupakan perusahaan farmasi yang mendapat dukungan biaya dari yayasan Bill and Melinda Gates.

Terkait kandidat vaksin corona yang akan diuji coba ke tubuh manusia ini pada dasarnya tidak dikembangkan betul-betul dari nol, karena sebelumnya Inovio telah menyelesaikan studi Phase 1 untuk kandidat vaksin DNA virus MERS (Middle East Respiratory Syndrome).

Kala itu vaksin yang dikembangkan Inovio menunjukan hasil menjanjikan dan berhasil memproduksi antibodi dalam skala tinggi dan dapat bertahan lama.

Dari situ, Inovio kemudian mengembangkan beberapa hal untuk vaksin corona ini, serta memproduksi ribuan dosis INO-4800 hanya dalam kurun beberapa pekan untuk mendukung uji coba Phase 1 dan Phase 2.

Baca juga:Zuckerberg Bersatu dengan Bill Gates, Mau Kembangkan Antivirus Corona

Jika uji klinis ini berhasil, Inovio mengatakan pihaknya dapat mengembangkan satu juta dosis vaksin yang siap pada akhir tahun 2020, baik untuk penggunaan uji coba tambahan dan penggunaan darurat lain.

Untuk uji coba ke tubuh manusia ini akan dilakukan terhadap 40 relawan, semuanya diklaim berada di rentang usia dewasa dengan kondisi sehat dan dipilih melalui pemilihan yang diselenggarakan oleh Perelman School of Medicine di University of Pennsylvania dan Center for Pharmaceutical Research di Kansas City.

Izin atau persetujuan lebih luas untuk penggunaan vaksin untuk umum kemungkinan masih harus memakan waktu sekitar satu tahun hingga 18 bulan ke depan, namun kecepatan uji coba pada manusia bisa dilakukan dalam waktu dekat tetap dianggap layak mendapat apresiasi, sehingga banyak yang berharap warga dunia tidak perlu menunggu lebih lama lagi.