YouTube Health Tersedia di Indonesia, Bisa Cegah Hoaks Soal Kesehatan

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id- YouTube resmi merilis panel khusus dalam aplikasi yang menyoroti topik terkait kesehatan bagi masyarakat Indonesia. Bernama YouTube Health yang disajikan dalam bahasa Indonesia, fitur ini mencegah peredaran informasi hoaks atau berita bohong terkait kesehatan.

YouTube Health atau YouTube PERIKSA (Penyedia Ragam Informasi Kesehatan Anda) akan memberi konteks serta membantu penonton mengidentifikasi video dari sumber yang kredibel, lengkap denganplaylistkonten kesehatan yang akan fokus menyorot video-video dari sumber tersebut secara lebih efektif saat mencari topik kesehatan.

Tujuannya, agar pengguna lebih mudah saat mencari dan mengevaluasi informasi kesehatan yang kredibel. Fitur ini sudah mulai hadir secara bertahap mulai pekan ini untuk pengguna di tanah air.

Seperti yang kita tahu, hoaks dan misinformasi soal kesehatan menjadi hal yang mengkhawatirkan masyarakat Indonesia, terlebih ketika masa pandemi dimana masyarakat semakin tertarik dengan isu kesehatan.

“Saat ini penggunaan media sosial menjadi bagian dalam kehidupan sehari-hari masyarakat, karena beragam informasi tersedia serta dapat diakses dalam genggaman kapan pun dan dimana pun, termasuk di YouTube. Dari salah satu survei, Indonesia menempatkan konten kesehatan sebagai konten yang paling banyak mengandung misinformasi,” ungkap dr. Lies Dina Liastuti, SpJP(K),MARS,FIHA, Direktur Utama RSUPN Dr. Cipto Mangunkusumo pada Rabu (10/8).

Baca juga:WhatsApp Beri Opsi Baru Untuk Hapus Pesan, Batas Waktu Jadi 2 Hari

Mulai pekan ini, masyarakat Indonesia bisa menikmati panel kesehatan YouTube Health dengan hasil penelusuran dan video terkait kesehatan yang lebih terpercaya, mudah dan tentunya dari sumber yang sudah terjamin kredibilitasnya.

Dalam panel tersebut, video kesehatan yang sudah terkurasi dan lolos kredibilitasnya akan ditampilkan di paling awal hasil pencarian. Begitupun juga dengan video dan informasi yang relevan akan turut ditampilkan agar pengguna lebih mudah mendapat informasi yang benar.

Foto: Panel YouTube Health atau PERIKSA

Dalam video yang tersedia di YouTube PERIKSA atau YouTube Health, akan terdapat label konten bertuliskan “Konten dari penyedia pelayanan kesehatan terakreditasi”.

Acara peluncuran YouTube Health juga mencakup 2 fitur terbaru YouTube dalam menghadirkan informasi yangterkait dengankesehatan. 

Fitur yang pertama adalahpanel sumber informasi kesehatanbaru pada video untuk memberi konteks serta membantu penonton mengidentifikasi video dari sumber kredibel. Selanjutnya, ada fiturgaleri konten kesehatanyang akan menyoroti video-video dari sumber tersebut dengan lebih efektif saat Anda menelusuri topik tertentu seputar kesehatan.

Dalam memberikan informasi yang kredibel, YouTube bekerja sama dengan organisasi kesehatan terkemuka di Indonesia, mulai dari RSCM, RS Mitra Keluarga, RS Premier Group, serta 14 rumah sakit lainnya, juga para dokter serta kreator. Adanya panel khusus kesehatan ini didukung dan diapresiasi penuh oleh Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes).

“Penyediaan informasi kesehatan yang kredibel adalah upaya yang harus terus dikembangkan secara kolektif antara pemerintah, penyedia layanan kesehatan, masyarakat dan juga penyedia layanan teknologi digital,” ungkap Budi Gunadi Sadikin, Menteri Kesehatan RI.

Baca juga: Fitur Baru WhatsApp Ini Bikin Admin Makin Berkuasa di Grup

“Oleh karena itu, kami mengapresiasi diluncurkannya fitur terbaru YouTube PERIKSA (Penyedia Ragam Informasi Kesehatan Anda) untuk menyediakan ruang khusus bagi informasi kesehatan yang kredibel di YouTube dan mengajak masyarakat untuk secara aktif meningkatkan kesadaran kesehatan dengan menggunakan teknologi digital,” tambahnya.

Untuk mengkurasi dan mengidentifikasi sumber mana saja yang ada dalam kesehatan baru ini, YouTube menggunakan serangkaian prinsip yang disusun oleh National Academy of Medicine (NAM).

“Hadirnya sumber-sumber informasi akurat dan terpercaya menjadi kebutuhan substansi masyarakat modern yang dapat memberikan pengetahuan baru terlebih seputar dunia kesehatan.” jelas dr. Lies Dina Liastuti.