Yuk, Kenalan dengan Pembuat Game Among Us

pada 4 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Siapa yang gak tahu Among Us? Game mobile yang mendadak viral belakangan ini sedang ramai dimainkan oleh orang-orang, termasuk di Indonesia. Mengandalkan kecurigaan, antisipasi, dan rasa was-was, siapa sih sebenarnya kreator di balik Among Us ini?

Among Us sering disebut-sebut sebagai game ‘perusak pertemanan’ karena memang inti dari permainan ini adalah kepercayaan yang bisa berujung menjadi pengkhianatan. Meski terkesan drama, tapi di situlah letak keseruannya.

Wajar jika kita baru mengenal Among Us dalam hitungan minggu, karena game ini baru viral selama masa pandemi. Padahal, game ini sudah dirilis sejak 15 Juni 2018.

Among Us dikembangkan oleh tiga sekawan, mereka adalah Forest Willard, Marcus Bromander, dan Amy Liu. Ketiganya kemudian menamakan tim kecil ini sebagai InnerSloth Studio.

Mengutip berbagai sumber, Williard berperan sebagai pemrogram, Liu berperan sebagaiartistbersama dengan Broamander, namun Broamander turut merangkap sebagai desainer.

Baca juga:Cara Main Among Us, Game Perusak Pertemanan

Diakui mereka, Among Us terinspirasi dari game populer Werewolf. Saat pertama kali dirilis dua tahun lalu di platform Android dan iOS, Among Us awalnya memiliki nama “spacemafia” dan tidak langsung laris begitu saja. Kala itu, pemainnya masih sekitar 30-50 orang.

Dari situ, Williard mengatakan kalau game besutan mereka tidak berhasil. Bromander pun sampai percaya kalau studio Innersloth sangat buruk soal pemasaran. Mereka mengaku ingin menyerah beberapa kali, namun tetap berupaya untuk memperbaiki beberapa hal, seperti menambahkan fituronline multiplayer, tugas baru, opsi kustomisasi.

(Tampilan Among Us ketika permainan akan dimulai/Uzone.id)

Among Us yang mengambil latar di luar angkasa ini kemudian mendapatkan peta baru pada 8 Agustus 2019 yang diberi nama Mira HQ. Tak lama kemudian, mereka menambahkan map ketiga bernama Polus pada 12 November 2019.

Awalnya peta-peta tambahan ini tidak gratis, lho. Mereka menjualnya seharga USD4, kemudian dikurangi menjadi USD2 pada awal 2020, sampai akhirnya sekarang gratis dapat dimainkan kapan saja sejak 11 Juni lalu.

Laris manis selama pandemi
Tak dipungkiri, pandemi Covid-19 membawa berkah bagi InnerSloth karena Among Us benar-benar meledak secara global pada pertengahan tahun ini.

Alasannya pun sederhana, Among Us dapat mendekatkan para gamer dengan teman dan keluarga meskipun harus tetap jaga jarak.

Hingga September 2020, Among Us telah diunduh sebanyak 100 jutadownloaddan memiliki sekitar 1,5 juta pemain. Saking larisnya, Williard bilang kalau server game ini sering penuh dan beberapa kali mengalami gangguan.

Baca juga:Berkat Among Us, Aplikasi Ngobrol Online Discord Ikutan Laris

Popularitas Among Us juga disumbang oleh beberapa streamer Twitch dan YouTuber populer dari luar negeri yang juga keranjingan memainkannya.

Saking meroketnya, Williard dan tim awalnya berencana merilis Among Us 2 pada Agustus 2020, namun pada September kemarin mereka menunda rencana ini dan memilih untuk fokus mengembangkan game pertama ini terlebih dahulu.

Seperti yang kita tahu, Among Us mengambil latar di luar angkasa di mana para pemain dapat bermain di dalam satu permainan berisi maksimal 10 orang yang nantinya akan ditentukan apakah menjadi Crewmates (awak pesawat) atau Impostor (penipu/pengkhianat).

Tugas Crewmates adalah untuk mengidentifikasi siapa Impostor di antara mereka, mengeluarkan mereka dari kapal antariksa, sembari menyelesaikantask(tugas) yang ada di peta. Sementara Impostor tujuannya untuk menyabotase kapal dan membunuh semua Crewmates sebelum mereka menyelesaikan semua tugas.

Crewmates memiliki kesempatan untuk berdiskusi danvotingsiapa Impostor di antara mereka melalui Emergency Meeting yang dapat dilakukan kapanpun, khususnya ketika ada Crewmate yang ditemukan mati dibunuh.

VIDEO: Tips Jago Main Among Us!