Zat Aditif Tambahan Untuk BBM, Cara Menghemat Baru?

pada 3 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id-- Pertamina resmi menaikkan harga BBM mulai hari ini, Jumat (1/4/2022). Penyesuaian harga ini dilakukan secara selektif, hanya berlaku untuk BBM non subsidi yakni Pertamax.

Bahan bakar minyak (BBM) berjenis Pertamax naik dari kisaran Rp9 ribuan menjadi Rp12.500 per liter.

Nah ini akan menjadi suatu dilema bagi para konsumen yang tadinya menggunakan Pertamax, apakah tetap akan menggunakan BBM yang sama atau malah menurunkan kualitas BBM yang akan digunakan seperti Pertalite.

Jika kendaraan kalian memang sudah direkomendasikan minimal menggunakan bahan bakar RON 90 atau pertalite, ini akan menjadi masalah bagi kendaraan yang punya rekomendasi BBM minimal 92.

Ketika kalian mengisi bbm tidak sesuai dengan rekomendasikan oleh pabrikan akan memberikan efek pada kendaraan kalian.

Maka dari itu ada salah satu solusi yang mungkin bisa dipertimbangkan yaitu pemakaian zat aditif tambahan untuk BBM.

Baca Juga: Ioniq 5 Meluncur di IIMS 2022, Harga Masih Gaib

Salah satu produsen zat aditif untuk BBM, PT Pelayanan Oli Spesialis (Bardahl Indonesia) menawarkan produk yang diklaim mampu meningkatkan nilai oktan dan cetane.

Vice President Bardahl Indonesia, Pudjijarto Sutjipto, mengatakan zat aditif Bardahl mampu meningkatkan kadar oktan dan cetane dalam BBM hingga tiga poin.

"Sebagai contoh BBM dengan nilai oktan 90, kemudian ditambah dengan zat aditif dari Bardahl maka kualitas Research Octane Number (RON) akan meningkat menjadi 93," kata Pudjijarto Sutjipto, Vice President Bardahl Indonesia, Kamis, (31/03/2022), dalam acara Uzone Talks bertajuk ‘Kenapa BBM Perlu Zat Aditif Tambahan’.

Selain menambah nilai oktan, zat aditif ini juga bisa meningkatkan performa dan juga membantu pembakaran pada ruang bakar jadi lebih sempurna.

Baca juga:1 April Pertamax Fix Naik Harga, Semoga April Mop Belaka

Zat aditif tambahan ini tersedia untuk mesin bensin dan juga mesin diesel.

Adapun cara penggunaan zat aditif tersebut cukup dituangkan ke dalam tangki BBM kendaraan, yang mana satu botolnya dapat dicampur 40 - 60 liter BBM.

Lebih lanjut ia menambahkan, penggunaan BBM dengan oktan rendah memiliki dampak pada penurunan kinerja mesin kendaraan dan juga mesin bisa menjadi lebih boros.

"Pemakaian bahan bakar yang tidak sesuai membuat pembakaran tidak sempurna, dan membuat bensin boros jika tidak isi sesuai oktan. Efek jangka panjang bisa merusak komponen mesin," jelas Pudjijarto.

Kesimpulannya pemaikan Zat Aditif ini bisa menjadi salah satu alternatif untuk kalian dalam penghematan pengeluaraan biaya untuk konsumsi BBM.