icon-category Health

Benarkah Orang yang Religius Lebih Panjang Umur?

  • 02 Jul 2018 WIB
Bagikan :

Uzone.id-Setiap orang, termasuk kamu, rasanya menginginkan hidup yang lebih lama. Untuk bisa mencapai sebuah cita-cita atau membahagiakan orang-orang tersayang, kamu barangkali mengharapkan bisa memiliki umur yang panjang.

Ada banyak cara untuk bisa mengusahakan umur yang panjang, salah satunya yaitu menjadi orang yang religius. Tidak. Tulisan ini bukan bermaksud menggurui, melainkan ingin mengungkapkan fakta bahwa menjadi orang religius mungkin akan membuat kamu panjang umur.

Demikianlah menurut hasil sebuah studi yang dipublikasikan secara online di jurnal Social Psychological and Personality Science. Live Science menuliskan bahwa penelitian tersebut telah menganalisis 1.100 obituarium di 42 kota besar di Amerika Serikat.

Jika obituarium menyebutkan kegiatan keagamaan, maka peneliti menganggap bahwa seseorang dari obituarium tersebut religius. Peneliti juga mencatat usia, jenis kelamin, status perkawinan, serta jumlah kegiatan sosial dari data yang ada.

via GIPHY

Hasilnya, peneliti menemukan bahwa orang-orang yang religius rata-rata hidup empat tahun lebih lama, daripada orang-orang yang tidak religius.

Baca: Amankah Menghirup Abu Vulkanik dari Letusan Gunung Agung?

Hal ini ditemukan bahkan setelah para peneliti memperhitungkan dua faktor yang juga memengaruhi rentang usia manusia, yaitu faktor jenis kelamin dan status perkawinan.

Memang ditemukan fakta bahwa perempuan hidup sekitar 4,8 tahun lebih lama, daripada laki-laki. Namun faktor religiositas juga memengaruhi hal tersebut.

"Seperti jenis kelamin, religiositas juga memiliki efek yang hampir sama terhadap umur yang panjang,” kata Laura Wallace, penulis utama studi sekaligus mahasiswa doktoral di bidang psikologi di Ohio State University.

Faktor gaya hidup juga dapat membantu menjelaskan hubungan antara religiositas dan umur panjang.

Para peneliti berpendapat bahwa banyak agama membatasi praktik tidak sehat, seperti penggunaan alkohol dan narkoba, yang mungkin memainkan peran dalam umur yang panjang.

Baca: Kiat Bulan Madu ke Korea Selatan Saat Musim Semi Tanpa Travel Agency

Selain itu, Baldwin Way, yang juga penulis studi sekaligus profesor psikologi di Ohio State University, mengatakan, “Banyak agama yang memberikan cara mengatasi stres yang dapat meningkatkan kesehatan, seperti bersyukur, berdoa, atau bermeditasi."

via GIPHY

Namun, penelitian ini tidak dapat menilai faktor gaya hidup atau cara mengatasi stres berdasarkan obituarium. Jadi, para peneliti mengatakan bahwa penelitian lebih lanjut diperlukan untuk melihat peran faktor-faktor tersebut dalam hubungan antara religiositas dan umur panjang.

Studi ini juga sejalan dengan penelitian sebelumnya yang menghubungkan religiositas dengan manfaat kesehatan. Misalnya, penelitian yang sudah ada menemukan bahwa menghadiri ritual keagamaan berkaitan dengan rentang kehidupan yang lebih panjang.

Namun, para peneliti dalam studi sebelumnya mencatat bahwa studi mereka hanya menemukan sebuah hubungan. Penelitian ini tidak menentukan dengan menjadi religius menyebabkan seseorang umur panjang, atau tidak menentukan pula orang yang lebih sehat cenderung lebih religius.

Jadi, demikianlah penjelasan ilmiah di balik hubungan antara orang yang religius dan panjang umur. Semoga kamu bisa memetik hikmah dari hasil penelitian tersebut.

Baca: Kiat Agar Anak Menjadi Pribadi yang Tangguh dalam Menghadapi Masalah

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini