icon-category Digilife

Bingung Bikin Aplikasi yang Mudah Dipakai Orang ‘Gaptek’? Ini Tipsnya

  • 16 Jun 2020 WIB
Bagikan :

(Ilustrasi aplikasi/dok. Tokopedia)

Uzone.id -- Bagi pelaku bisnis digital atau anak-anak muda yang ingin membangun startup dan akan memulai merancang aplikasi mobile untuk menjalankan usahanya, bisa dipastikan proses pengembangan aplikasi menjadi hal krusial yang harus dilalui. Apalagi, kalau target pasarnya luas, segala usia bisa masuk.

Tidak semua usia bisa dapat langsung mengadopsi teknologi seperti aplikasi mobile. Dan biasanya, tingkat adopsi penggunaan aplikasi itu bisa tergantung pada aplikasi itu sendiri, apakah mudah digunakan bagi kaum ‘gaptek’ (gagap teknologi) atau tidak.

Dalam konferensi START Summit Extension yang digelar Tokopedia secara virtual pada Selasa (16/6), Nathania Sutedja selaku Android Engineering Manager Tokopedia membeberkan beberapa tips menarik tentang cara mengembangkan aplikasi agar konsumen dengan literasi digital rendah bisa dengan mudah menggunakannya sehari-hari.

“Yang pertama itu, pastikan UI [User Interface] dan UX [User Experience] dari aplikasi disederhanakan. Bisa dipertimbangkan penggunaan yang sangat umum saja. Misalnya, saat ada tombol untuk pesan pop-up dan ada pilihan Ya atau Tidak, bisa gunakan warna hijau untuk tulisan Ya, dan warna abu-abu atau merah untuk tulisan Tidak. Ini contoh tampilan yang sangat umum,” jelas Nathania.

Baca juga: Ada Fitur Baru di Tokopedia, Jualan dan Belanja Makin Gampang

Selain urusan penggunaan warna, Nathania juga menyarankan agar tampilan UI ‘bersih’, dalam artian tidak banyak pilihan macam-macam yang bikin pusing pengguna.

“Kalau bisa UI itu sebersih mungkin. Tidak banyak komponen di satu layar, agar pengguna itu bisa fokus dan tidak pusing saat melihat laman aplikasinya,” ungkapnya lagi.

Selain urusan mengembangkan aplikasi yang mudah diadopsi oleh pengguna ‘gaptek’, ada juga tips berfaedah lain tentang langkah mengembangkan aplikasi dari nol agar produk yang dihasilkan sesuai dengan tujuan perusahaan.

Dari pemaparan Head of Engineering-Android Tokopedia, Rico Harisin, dia mengatakan bahwa proses pengembangan aplikasi bukanlah hal sepele.

Baca juga: 5 Aplikasi Wajib di Ponsel untuk Hadapi New Normal

“Banyak prosesnya supaya aplikasi yang kita bikin itu stabil, dapat diterima oleh konsumen. Dan harus diperhatikan juga, apakah aplikasi itu akan mengakomodir di perangkat-perangkat yang ada, dan kira-kira layanan apa yang esensial. Ini perlu diperhatikan,” kata Rico, di acara yang sama.

Berikut deretan tips mengembangkan aplikasi mobile dari nol agar sesuai dengan tujuan perusahaan.

1. Tim developer yang solid

Developer adalah pihak yang mewujudkan aplikasi from scratch agar dapat menjadi nyata dan digunakan semua orang.

2. Menciptakan goal, alias tujuan

Harus jelas apa yang ingin dicapai tujuannya. Dari sini, perusahaan bisa tahu apa saja yang dibutuhkan dan akan dicapai.

3. Pakai use case

Menggunakan use case penting hukumnya, agar bisa tahu perilaku calon konsumen seperti apa, hal-hal yang harus disediakan di dalam aplikasi apa saja, dan apa saja yang tidak bisa dilakukan melalui aplikasi.

4. Start small

Mencoba bereskan masalah dengan menjadi solusi dari hal kecil dulu. Kalau terlalu besar, nanti jangkauannya akan terlalu luas dan malah tidak fokus.

5. Baru bikin desain mockup

Hal ini dapat disinergikan dengan tim desainer yang dapat membantu memvisualisasikan tampilan aplikasi seperti apa sesuai dengan rancangan.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini