Bukalapak Dapat Kucuran Dana Rp2,8 Triliun dari Standard Chartered?
Uzone.id - Bukalapak dikabarkan telah mendapat kucuran dana dari perusahaan finansial Standard Chartered. Menurut sumber Bloomberg, pendanaan tersebut nilainya mencapai USD200 juta atau setara Rp2,8 triliun.
Selain Standard Chartered, masih menurut Bloomberg, Naver dan Mirae Asset-Naver Asia Growth Fund, yang merupakan investor lama, juga dikabarkan sedang menyiapkan penandatanganan kesepakatan untuk pendanaan tambahan.Mengutip Kumparan, Jumat, 15 Januari 2021, CEO Bukalapak, Rachmat Kaimuddin, secara implisit membenarkan informasi tersebut, meski menolak mengungkapkan besarnya pendanaan yang diraih.
Baca juga: Meneropong 2021, Setelah Investor Paman Sam Lirik Startup Lokal
“Kemitraan strategis ini menunjukkan kepercayaan Standard Chartered terhadap misi dan komitmen Bukalapak dalam menciptakan dampak di seluruh Indonesia," kata Rachmat Kaimudin melalui keterangan tertulis, saat dikonfirmasi kumparan.
Dalam keterangan resmi yang dikirimkan Bukalapak kepada Uzone.id, memang telah terjadi kesepakatan bersama antara Bukalapak dengan Standard Chartered. Namun keduanya tidak menyinggung soal suntikan dana yang sedang dirumorkan. Hanya saja, keduanya mengumumkan adanya kemitraan strategi untuk meluncurkan inovasi guna memajukan perbankan digital di Indonesia.
"Didukung nexus, solusi banking-as-a-service dari SC Ventures, Bukalapak dan Standard Chartered bertekad untuk memperluas misinya dalam mewujudkan kemudahan akses ke layanan finansial untuk para konsumen di berbagai penjuru negeri yang akan berpotensi untuk menyentuh hidup lebih dari 200 juta orang di Indonesia," ujar Rachmat Kaimuddin, dalam keterangannya, kemarin.
Dikatakan Rachmat, perdagangan dan jasa keuangan merupakan aspek penting dari kesejahteraan masyarakat. Oleh karena itu, kemitraan ini meningkatkan semangat Bukalapak untuk mewujudkan Ekonomi yang Adil di Indonesia. Dengan jaringan perbankan global yang kuat dan bisnis layanan keuangan yang bergengsi, partisipasi Standard Chartered di Bukalapak akan semakin memperkuat jajaran pemegang saham dan mitra strategis Bukalapak saat ini.
Baca juga: Inovasi Digital yang Hadir saat Pandemi
Lebih lanjut, dengan kerja sama ini, kedua perusahaan akan fokus menhadirkan inovasi di bidang jasa finansial dan e-commerce. Selain itu, mereka juga akan mendorong inklusi keuangan di Indonesia dengan
"Dengan jangkauan ekstensif Bukalapak yang mencapai hingga 100 juta pengguna dan 13,5 juta pelaku UMKM, kolaborasi ini akan mendorong inklusi keuangan dan mendukung pertumbuhan ekonomi digital Indonesia," ujarnya.
Kolaborasi ini diharapkan dapat menggiring inovasi terdepan di dalam ekosistem digital di sektor keuangan, sebagai solusi dari pergeseran perilaku konsumen saat pandemi. Survei bertajuk 'Standard Chartered: Future Money: How COVID-19 changed our financial habits, 2020' yang dilakukan oleh Standard Chartered baru ini mengungkapkan bahwa pandemi bertindak sebagai katalisator pertumbuhan aktivitas keuangan online, dengan lebih dari separuh responden global menggunakan lebih banyak layanan online pascapandemi. 56 persen konsumen Indonesia sekarang lebih memilih pembelian dan pembayaran online, meningkat 16 persen dibandingkan sebelum COVID. Sebanyak 80 persen orang Indonesia juga mengharapkan negara ini menjadi sepenuhnya “tanpa uang tunai” (cashless) pada tahun 2025. Dalam hal ini, embedded finance menjadi pasar pertumbuhan utama bagi kemitraan Standard Chartered dan Bukalapak dalam mengembangkan produk inovatif untuk semakin baik melayani kebutuhan pelanggan yang terus berkembang.