icon-category Auto

Corona Bikin Mobil Keluarga jadi Gak Berfaedah di Indonesia

  • 09 Apr 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Beberapa daerah bakal mulai menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang dimulai dari Jakarta. Ada beberapa pembatasan, salah satunya jumlah penumpang mobil pribadi.

Jadi PSBB yang mendasarkan kebijakannya pada Permenkes No.9 tahun 2020 ini menjelaskan kalau saat PSBB jumlah penumpang di dalam mobil dibatasi sampai 50 persen.

Artinya, kalau berjenis sedan atau mobil-mobil 5 penumpang, seharunya hanya bisa diisi dua orang. Sementara mobil berjenis MPV yang biasanya muat 7 orang, hanya bisa diisi 3 sampai 4 orang.

Baca juga: Komparasi Fitur dan Harga MG ZS vs Honda HR-V

Nah, yang menarik adalah ketika mobil keluarga yang biasanya berjenis MPV begitu diminati di Indonesia karena punya daya tampung penumpang yang banyak, bakal gak berfaedah saat diberlakukannya PSBB ini.

Mobil paling laris, Avanza, masuk keluarga low MPV yang kalau di total, segmen ini penjualannya paling banyak di Indonesia. Semuanya mengklaim bisa menampung sampai 7 penumpang.

Namun ketika PSBB diterapkan, kalian jelas gak bisa memaksimalkan daya tampung tempat duduknya, karena adanya pembatasan jumlah penumpang sampai setengah dari kondisi normal.

Kondisi tersebut kalau berlarut-larut, diprediksi bakal merubah tren mobil yang paling digemari di Indonesia. Tren yang tadinya melekat dan didomonasi MPV, bisa jadi beralih pada mobil-mobil yang lebih kompak.

Karena, selain daya tarik kapasitas penumpang dan barang yang lebih banyak, MPV bukanlah mobil yang didambakan banyak orang, kecuali unsur fungsionalitasnya.

Dalam kondisi seperti ini, bisa jadi kesempatan mobil-mobil kecil seperti citycar untuk kembali populer, setidaknya dalam masa-masa PSBB ini.

Dengan citycar, efisiensi berkendara jelas lebih baik, karena gak perlu mobil yang besar-besar lagi untuk mengangkut penumpang yang jelas-jelas dibatasi.

Selain citycar, segmen lain yang bisa naik daun dari kondisi seperti sekarang ini adalah LCGC, yang dilirik gak cuma karena dimensi kompaknya, tapi juga faktor harga jualnya yang masih dianggap terjangkau--meski gak murah lagi.

Honda Brio Satya jelas paling berpotensi dilirik pasar, meski Honda harus tarik ulur karena sedang menghentikan sementara produksi pabriknya.

Momentum juga bisa dimanfaatkan Agya dan Ayla yang baru saja disegarkan dan saatnya untuk mendulang penjualan saat mobil-mobil keluarga sedang kurang berfaedah.

Dan Suzuki barangkali juga coba memanfaatkan kondisi PSBB ini dengan melahirkan citycar terbarunya yang sudah dusegarkan, Ignis facelift.

Apakah kondisi PSBB yang diprediksi akan memakan waktu berminggu-minggu ini bisa seketika merubah tren pembelian mobil? Kita lihat saja perkembangannya...

VIDEO Komparasi MG ZS vs Honda HR-V:

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini