icon-category Digilife

Dihapus dari Google dan Apple Maps, Ini Kata Palestina

  • 20 Jul 2020 WIB
Bagikan :

(Foto: Unsplash)

Uzone.id -- Pemerintah Palestina mengecam aksi Google dan Apple yang dianggap sengaja menyingkirkan negaranya dari layanan peta digital masing-masing perusahaan. Gara-gara ini, Palestina berencana untuk mengadopsi alternatif teknologi lain dari Rusia ataupun China.

Menteri Komunikasi dan Teknologi Informasi setempat, Isaac Sidr mengatakan, sebagai langkah lanjutan dari kecaman terhadap Google dan Apple, negaranya akan mencari cara lain melalui teknologi canggih buatan Rusia atau China.

Dalam hal ini, kemungkinan besar teknologi peta digital ataupun mesin peramban yang dikembangkan Rusia atau China yang akan menjadi alternatif bagi Palestina.

Namun belum jelas kira-kira perusahaan apa yang akan menjadi alternatif teknologi mesin peramban hingga peta digital oleh Palestina ini.

Palestina sendiri diakui oleh Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) dan 136 negara anggotanya sebagai negara independen, namun tidak bagi Amerika Serikat yang tak lain dan tak bukan adalah markas Apple dan Google. Selama ini begitu gamblang diketahui kalau AS berada di pihak Israel.

Baca juga: Tak Ada Nama Palestina di Maps, Google dan Apple Dituduh Mihak Israel

Sikap Apple dan Google dinilai telah melanggar hukum internasional.

“Apa yang terjadi adalah bentuk pelanggaran hukum internasional, dan relevan dengan resolusi PBB, dan nantinya akan ada tim kerja dan sel krisis di kementerian untuk bekerja secara sistematis dan ilmiah dalam kerangka ini,” ucap perwakilan Kementerian Komunikasi dan Teknologi Informasi Palestina, seperti dikutip dari Gulfnews.

Sampai saat ini belum ada tanggapan dari pihak Google maupun Apple terkait masalah ini.

Berdasarkan pantauan tim Uzone.id, memang tidak ada label negara Palestina di dalam Google Maps. Yang ada hanya Tepi Barat, Jalur Gaza dan Israel dengan tulisan yang besar dan tebal.

Baca juga: Google Maps dan Waze Update Terbaru Bawa Kabar Baik dan Buruk

Unggahan Twitter yang memprotes tidak adanya nama Palestina di Google Maps atau peta online di perangkat Apple memicu kemarahan warga Arab.

Rupanya tuduhan penghapusan nama Palestina dari peta ini bukanlah kali pertama. Pada 2016 lalu, warga Arab ramai mendukung petisi online di Change.org yang memaksa Google untuk meletakkan nama Palestina dalam peta. Petisi 'Google: Put Palestine on Your Maps!' dikabarkan masih aktif. Sampai saat ini sudah lebih dari 900 ribu orang yang menandatangani petisi ini.

Bahkan pada 2011, isu ini terkuak dan memicu protes dari Forum Jurnalis Palestina. Mereka menuduh Google telah berat sebelah dan memiliki hubungan khusus dengan Israel. Namun pihak Google membantahnya.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini