icon-category Digilife

Gak Semua 'Jahat', Simak 3 Jenis Hacker di Dunia Siber

  • 16 Sep 2022 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Hacker atau peretas di dunia digital identik dengan tindak kejahatan yang melanggar hukum, contoh saja si Bjorka yang kini sedang ramai dibicarakan warganet Indonesia. Tindakannya yang dengan mudah mempublikasikan data-data pribadi masyarakat banyak dikecam berbagai pihak, apalagi ia menjualnya di situs gelap dan forum hacker.

Tapi, tak semua hacker itu jahat, lho. Tergantung pada niat dan tujuannya, hacker di dunia digital terbagi ke beberapa kelompok, berikut diantaranya:

Black Hat Hacker 

Dari namanya saja kita sudah tahu kalau hacker yang satu ini merupakan hacker yang tidak memiliki tujuan baik. Black Hat juga dikenal dengan nama ‘Unethical Hacker’ atau ‘Security Cracker’. 

Tujuan dari Hacker ‘Hitam’ ini adalah meretas sistem secara ilegal untuk mencuri uang dan mencapai tujuan ilegal mereka masing-masing. Bisa saja mencuri data pribadi, data-data keuangan atau data rahasia lainnya untuk tujuan yang tak baik. 

Baca juga: Pelajaran yang Bisa Diambil Dari Kelakuan Bjorka

Salah satunya, mereka akan menargetkan bank atau perusahaan dengan keamanan yang lemah lalu mereka akan mencuri uang atau informasi kartu kredit pengguna. Tak hanya itu, mereka juga punya keahlian memodifikasi atau menghancurkan data.

Hampir sama dengan si Bjorka, Black Hat juga biasanya mengambil data pribadi untuk dijual belikan. Masih ingatkah peretasan 1,3 miliar data kartu SIM yang dijual seharga Rp700 jutaan? atau peretasan situs BSSN pada tahun 2021 kemarin oleh hacker asal Brasil? Itu adalah salah satu tindak ilegal yang dilakukan oleh Black Hat.

White Hat Hacker

Kebanyakan hacker yang kita tahu pasti memiliki konotasi yang negatif, apalagi kalau melihat tujuannya yang membahayakan dunia siber. Tapi jangan salah, ada juga lho hacker yang baik hati.

Hacker ini memiliki nama White Hat Hacker. Kebalikan dari Black Hat, White Hat ini punya nama lain Ethical Hackers (peretas etis) atau Penetration Tester (penguji penetrasi). Seperti namanya, peretas yang satu ini adalah orang baik di dunia hacker.

Kalau soal teknik, White Hacker menggunakan teknik yang sama dengan yang digunakan oleh Black Hat. Salah satunya, mereka juga meretas sistem keamanan sebuah situs atau layanan. 

Baca juga: 50 Ribu Password Pengguna Diduga Bocor, CEO Indodax: Itu Hoax

Bedanya, peretasan yang dilakukan White Hat ini telah memiliki izin alias resmi. Salah satunya adalah untuk menguji keamanan sistem, dimana mereka akan mencari celah keamanan ataupun bug yang ada dalam sistem. 

White Hat fokus pada keamanan dan melindungi sistem IT, mereka bisa jadi adalah seorang developer, programer ataupun mereka yang punya skill dibidang IT.

Kegiatan White Hacker ini legal dan tak melanggar hukum karena sudah punya izin.

Gray Hat Hacker

Selain jahat dan baik, ada juga hacker yang ‘abu-abu’ alias berada diantara keduanya. Hacker ini disebut juga sebagai Gray Hat Hacker atau ‘Hybrid’.

Hacker jenis ini mempunyai kemampuan meretas sistem apapun bahkan tanpa adanya izin untuk masuk ke keamanan sistem. Tapi, Grey Hat ini tak memiliki tujuan untuk mencuri uang atau merusak sistem.

Dalam kebanyakan kasus, hacker abu-abu ini hanya memberi tahu administrator sistem tersebut apabila ada celah atau bug dalam sistem. 

Tujuannya memang baik, namun mereka melakukannya secara ilegal karena tidak memiliki izin untuk menguji sistem. Peretasan jenis ini kadang disebut ilegal, tapi terkadang juga tidak.

Salah satu tindakan Grey Hat ini adalah Hacktivist, mereka meretas sistem secara ilegal dengan tujuan menyuarakan suara atau pesan positif mereka ke satu pihak. Pesan-pesan ini bisa berisi kritikan ataupun protes.

Itu tadi 3 jenis hacker yang terkenal di dunia, dilihat dari pattern-nya, menurut kalian hacker yang saat ini sedang ramai dibicarakan masuk ke hacker jenis mana nih, Uzoners?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini