Sponsored
Home
/
Digilife

Giliran TikTok PHK Puluhan Karyawan, Padahal Cuannya Lagi Naik

Giliran TikTok PHK Puluhan Karyawan, Padahal Cuannya Lagi Naik
Preview
Vina Insyani24 January 2024
Bagikan :

Uzone.id – PHK juga dirasakan raksasa media sosial TikTok. Menyusul Google dan Amazon, TikTok memangkas puluhan karyawan mereka di beberapa negara.

Kabar ini pertama dibagikan NPR, dimana TikTok memangkas sebanyak 60 karyawan dari divisi penjualan dan sales di berbagai kantor, termasuk di Los Angeles, New York, Austin dan belahan dunia lainnya.

Perusahaan mengumumkan pemangkasan karyawan ini pada town hall meeting yang digelar pada Selasa (23/1). Tidak disebutkan alasan sebenarnya pemangkasan karyawan ini.

Perwakilan TikTok menyebut kalau PHK ini merupakan bagian dari rutinitas tahunan perusahaan, namun NPR mengungkap kalau pemangkasan ini dilakukan untuk menghemat biaya operasional perusahaan.

Namun, sepertinya alasan tersebut agak tidak sesuai dengan kondisi TikTok yang di tahun lalu mengalami kenaikan pendapatan, bahkan perusahaan ini baru saja mencapai milestone baru dimana TikTok memiliki pendapatan kotor sebesar USD10 miliar atau Rp157 triliun.

Selain itu, induk TikTok, ByteDance, juga diramal mendapat keuntungan yang lebih tinggi dibandingkan Tencent. Keuntungan perusahaan ini di 2023 dikabarkan mencapai USD110 miliar atau Rp1.728 triliun, mengutip Bloomberg.

Terlepas dari itu, PHK di TikTok menambah situasi kelam di industri teknologi saat ini. Bulan Januari belum usai, namun karyawan perusahaan teknologi yang terkena pemangkasan sudah mencapai ribuan.

Layoffs.fyi mencatat ada lebih dari 10 ribu pekerjaan yang dipangkas di industri teknologi. Beberapa perusahaan yang melakukan PHK dalam jumlah besar antara lain Google, Twitch, dan Discord.

Angka ini akan terus bertambah ke depannya, pasalnya Google saja sudah berencana untuk terus memangkas jumlah karyawan mereka di tahun ini.

Sedikit flashback, tahun 2023 lalu sekitar 260.000 orang kehilangan pekerjaan di sektor teknologi, angka ini menjadi yang tertinggi semenjak tren PHK yang dipicu oleh pandemi COVID-19.

populerRelated Article