icon-category Digilife

Hasil Investigasi BRI Life: Klaim Jumlah Kebocoran Data Tak benar

  • 29 Jul 2021 WIB
Bagikan :

Foto ilustrasi: Alex Chumak/Unsplash

Uzone.id -- Kasus dugaan bocornya data milik 2 juta pelanggan asuransi BRI Life masih menjadi sorotan publik. Setelah mengatakan akan melakukan investigasi, kini pihak BRI Life membeberkan hasil investigasi tersebut.

Ada beberapa fakta yang ditemukan usai investigasi secara maraton yang dilakukan pada Rabu (28/7).

“BRI Life telah bergerak cepat melakukan investigasi internal atas kejadian dimaksud, dan ditemukan bukti bahwa pelaku kejahatan siber melakukan intrusi ke dalam sistem BRI Life Syariah yang merupakan standalone system dan terpisah dari core system BRI Life,” tutur pihak BRI Life melalui keterangannya yang diterima Uzone.id.

Mereka menjelaskan, pada sistem tersebut terdapat tak lebih dari 25 ribu pemegang polis syariah individu, di mana data tersebut tidak berkaitan dengan data BRI Life maupun BRI Group lain. Dengan kata lain, pihak BRI Life menepis bahwa klaim jumlah kebocoran data yang diumbar pelaku adalah tidak benar.

Baca juga: Data 2 Juta Pelanggan BRI Life Diretas, Dijual Rp101 Juta

“Kejadian ini tidak memberikan dampak kepada data nasabah BRI maupun BRI Group lainnya. Tak ada ‘Lateral Action’ terhadap portofolio yang lain, karena sistem ini standalone,” kata BRI Life.

Mereka menyambung, “saat ini link awal di forum jual-beli yang sempat viral di media sosial sudah tidak dapat ditemukan lagi.”

Kasus ini viral ketika ada akun Twitter dengan nama @UnderTheBreach mengungkapkan bocornya data sensitif yang diduga dari layanan asuransi BRI Life. Tak tanggung-tanggung, data yang bocor diklaim milik 2 juta pengguna BRI Life.

Lebih detail lagi, @UnderTheBreach menyebut bahwa hal ini diunggah langsung oleh si pelaku melalui video durasi 30 menit dan menunjukan bahwa ada sebesar 250 GB data yang berhasil mereka bobol, yang terdiri dari 463 ribu dokumen.

Mereka juga mengidentifikasi bahwa ada kelemahan di komputer para karyawan BRI Life dan BRI yang membuat para peretas dapat menerobos akses perusahaan.

Baca juga: Temuan CISSReC Soal Kasus Bocornya Data 2 Juta Pelanggan BRI Life

Selebihnya, BRI Life mengaku telah berkoordinasi dengan pihak terkait untuk penegakan hukum, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo).

Sementara untuk kepentingan penegakan hukum, BRI Life menjalin koordinasi dengan Direktorat Cyber Crime Bareskrim Polri dan Badan Sandi dan Siber Negara (BSSN).

“Selanjutnya, BRI Life akan berkoordinasi dengan pemegang polis Syariah untuk memastikan layanan kepada pemegang polis tetap dapat dilakukan sesuai dengan manfaat polisnya,” tutup BRI Life.

VIDEO: 5 Fitur Baru WhatsApp, Mana yang Paling Dinantikan?

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini