Huawei ‘Dimusuhi’ AS, Dibela Rusia
(Foto: dok. Bloomberg)
Uzone.id -- Drama panjang antara pemerintahan Amerika Serikat dan Huawei masih berlanjut. Meski Huawei selama ini dicurigai dapat mencuri data dan memata-matai warga AS, perusahaan China ini tetap mendapatkan pembelaan dari negara lain, seperti Rusia.Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov mengatakan kalau negaranya siap bekerja sama dengan China dan teknologi 5G dari Huawei meskipun AS secara terang-terangan akan memblokir entitas asing yang masih nekat berhubungan bisnis dengan Huawei.
Dalam sebuah kesempatan forum, Lavrov menuturkan bahwa Rusia tidak memiliki niat untuk mengikuti jejak AS yang dianggapnya “hanya bisa menuntut perusahaan lain agar tidak bekerja sama dengan teknologi 5G dari China, khususnya Huawei.”
Baca juga: Diblokir AS, Huawei Klaim Ponselnya Tetap Dapat Update Android
Mengutip berbagai sumber, Lavrov bahkan menegaskan kalau Rusia tertarik bekerja sama dengan negara-negara lain untuk mengembangkan dan menerapkan teknologi modern.
“5G adalah hal penting bagi kami, sama seperti untuk negara-negara lain di dunia,” ungkapnya.
Selain itu, Lavrov juga menyebut bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin sempat beberapa kali mengatakan kalau negaranya tertinggal dalam pengembangan teknologi mutakhir, entah itu jaringan 5G atau kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI), dan hal ini akan berefek buruk bagi negara.
Diketahui, meski Huawei sejak tahun lalu seakan telah masuk ke dalam daftar ‘musuh’ pemerintah AS, masih banyak perusahaan teknologi yang tetap menjalin kerja sama bisnis dengan Huawei. Kendati begitu, mereka pun terancam akan diblokir oleh AS.
Baca juga: Diboikot AS, Huawei Bergantung pada Pasar Afrika
Biro Industri dan Keamanan AS (US BIS) yang berada di bawah naungan Departemen Perdagangan mengumumkan bahwa mereka akan semakin memperluas larangan Huawei agar tidak bisa mengakses chipset buatan AS.
Berdasarkan pernyataan pihak US BIS, Huawei selama ini mengakali larangan tersebut dengan membeli komponen asal AS melalui perusahaan pihak ketiga. Nah, gara-gara ini Departemen Perdagangan AS bersiap untuk memblokir 38 perusahaan yang terafiliasi dengan Huawei di 21 negara.