Ini 5 Tahapan Penting dalam Product Design ala Tokopedia
-
Uzone.id - Menciptakan sebuah produk atau fitur untuk bisa memenuhi kebutuhan semua orang memang tidak mudah. Lalu, bagaimana caranya agar fitur yang kita ciptakan bisa bermanfaat dan menjadi solusi kebutuhan customer?
Menurut Product Design Lead Tokopedia, Dicki Dahrurozak, awal dari semua inovasi harus dimulai dengan berempati terhadap kebutuhan konsumen, ujarnya membagikan tahapan penting dalam desain produk dalam sebuah sesi virtual workshop bersama jurnalis yang dilakukan beberapa waktu lalu.Menurut Dicki, ada istilah ‘Design Thinking’ sebelum seorang desainer mengembangkan suatu produk, yaitu pendekatan yang berfokus pada pengguna dengan mengintegrasikan kebutuhan antara pengguna, teknologi dan kepentingan bisnis.
Baca juga: Selama PPKM Darurat, Ini Produk yang Paling Banyak Dibeli
“Penting untuk mengetahui target audiens yang ingin dituju karena desain sebuah produk akan mengikuti tren atau perilaku dari penggunanya. Di Tokopedia, kami selalu mengedepankan 3 DNA Tokopedia, yaitu Focus on Consumer, Growth Mindset, dan Make it Happen, Make it Better, dalam menciptakan atau mengembangkan inovasi yang bermanfaat bagi pengguna Tokopedia,” ungkap Dicki.
Oleh karena itu, di Tokopedia, Dicki membagi kerangka Design Thinking, sebelum menciptakan suatu inovasi produk menjadi lima tahapan berbeda. Salah satu yang paling krusial adalah tahapan ‘Empati’ terhadap kebutuhan konsumen.
“Berempati dengan kebutuhan pengguna, khususnya di tengah pandemi, sangat membantu dalam menciptakan inovasi produk yang relevan. Fitur ‘Pakai Promo’, misalnya, diharapkan tidak hanya membantu masyarakat memenuhi kebutuhan harian dari rumah dengan mudah tetapi juga terjangkau dan efisien,” jelas Dicki.
Salah satu cara yang bisa dilakukan dalam mewujudkan tahapan Emphatize ini adalah dengan mengamati konsumen. Implementasinya bisa melalui survei dengan menanyakan kepuasan mereka terhadap suatu produk, seperti apa yang mereka suka, mengapa memilih produk tersebut dan sebagainya.
Selanjutnya adalah menentukan masalah yang ingin dipecahkan. Tahap kedua ini dinamakan ‘Define’. Dicki mengajak tim-nya di Tokopedia untuk menentukan masalah yang ingin dipecahkan dan memikirkan kesulitan yang dihadapi pengguna. Misalnya, dalam menemukan promosi yang cocok dan dapat digunakan dengan mudah saat berbelanja.
“Selanjutnya, gunakan informasi ini sebagai panduan dalam berinovasi,” ujar Dicki.
Baca juga: Awas, 5 Aplikasi Ini Ngaku Bisa 'Sulap' Ponsel Jadi Oximeter
Ideate merupakan tahapan selanjutnya dalam proses Design Thinking. Dalam membuat halaman 'Gunakan Promo', sangat penting untuk bertukar pikiran dengan orang lain untuk menemukan berbagai cara memecahkan kendala yang dialami pengguna. Di tahap ini, tim Design bisa mencari ide sebanyak mungkin. Misalnya dengan melibatkan tim User Interface (UI) atau User Experience (UX) dalam proses riset agar dapat berkolaborasi dan menghasilkan solusi yang sesuai dengan kebutuhan pengguna.
Tahap berikutnya adalah membuat ‘Prototype’. Menurut Dicki, mengubah ide menjadi solusi nyata dengan membuat prototipe sangat berguna dalam melihat bagaimana respon target audiens kita. Hal ini dapat dilakukan dengan membuat prototipe halaman atau fitur khusus dalam platform sebelum waktu peluncuran.
Terakhir adalah uji coba atau ‘Test’. Di sini, kita bisa mengamati interaksi konsumen terhadap prototipe produk yang baru saja dibuat. Fase pengujian ini merupakan tahapan pengumpulan umpan balik dari terhadap pekerjaan desainer produk.
Menurut Dicki, seorang desainer membutuhkan ide kreatif, meluangkan waktu untuk mengeksplorasi dan melakukan tes serta uji coba terhadap rancangan produknya.
“Hal ini semata untuk menciptakan sebuah produk yg tepat guna dan tepat sasaran,” tutup Dicki.