Intip Teknologi BMW iX, Bakal Jadi Rival Tesla
BMW iX (Foto: Tangkapan layar YouTube BMW)
Uzone.id - Setelah memperkenalkan mobil konsep iNext, BMW kali ini mengenalkan SUV bertenaga listrik murni atau electric vehicle (EV) untuk pertama kalinya.BMW membawa keunggulan teknologi pada iX. SUV ini diposisikan sebagai mobil premium pertama dengan perlengkapan standar seluler 5G.
Namun, pengemudi tidak bisa membaca koran saat mengemudi, jika dia melepas setir. Dia harus tetap melihat ke jalan.
BMW telah menunda tujuan awal untuk memungkinkan iX bisa mengemudi secara otonom, sesuai standar Level 3 untuk beberapa tahun.
BACA JUGA: Mazda3 Hatchback Edisi 100 Tahun Cuma 20 Unit di Indonesia, Segini Harganya
Hal itu karena sensor yang terinstal tidak bisa melihat cukup jauh ke depan untuk mengemudi secara otonom dan aman di jalan raya.
"Jika kendaraan melaju secara otonom, dan meminta pengemudi untuk mengambil alih kemudi lagi, dengan begitu pengemudi bisa melihat lebih baik apa yang dikemudikannya," kata Franciscus van Meel, kepala lini produk Rolls-Royce dan BMW Luxury Class, seperti dilansir Uzone.id dari newsabc.net.
SUV EV ini dibangun di atas platform modular baru, terpisah dari platform serat karbon LifeDrive yang mahal, yang menjadi dasar i3 dan i8.
iX didukung teknologi powertrain eDrive generasi kelima BMW sehingga memberikan kinerja dan jangkauan lebih baik.
Dalam hal dimensi, iX sebanding dengan panjang dan lebar X5 dan setinggi X6, dengan ukuran roda mirip X7 dan jarak sumbu roda persis sepanjang 3.000 mm.
Dibandingkan dengan saudaranya yang bermesin bensin dan diesel, pilar A pada iX telah didorong lebih jauh ke depan, memperpendek bagian depan dan menyediakan lebih banyak ruang bagi penumpang.
Desain eksteriornya didominasi oleh kisi-kisi kidney ganda vertikal dengan ukuran jumbo. Diapit oleh lampu depan LED datar dengan lampu DRL bergaya alis dengan teknologi Laserlight yang tersedia sebagai pilihan.
Di bagian sisi, tonlolan sepatbor persegi menambah tampilan iX jadi mengesankan, dengan ukuran roda dengan diameter antara 20 dan 22 inci.
Panel besar disematkan lampu belakang berbentuk L yang ramping. Baik lampu depan maupun belakang memiliki desain paling ramping yang pernah dipasang BMW versi produksi.
BMW telah menyembunyikan fungsionalitas mobil dengan apa yang disebut Shy Tech. Kisi, misalnya, menyembunyikan kamera dan sensor yang diperlukan untuk fitur mengemudi otonom.
Sebagai standar, iX hadir dengan aksen biru yang menjadi ciri khas BMW dengan embel-embel "i". Pilihan gaya termasuk trim ekterior Titanium Bronze dan paket Sport yang menambahkan "perisai" segitiga di bumper depan, bagian bawah hitam gloss, lampu belakang "smoke", dan paduan pelek 21 inci double spoke.
Kemudian, sistem hiburan pakai layar sentuh 14,9 inci dan instrument cluster 12,3 inci. Kontrol putar iDrive masih dipertahankan namun berada pada panel kontrol mengambang di antara kursi depan.
Di sini, filosofi Shy Tech memanifestasikan dirinya dalam kontrol sentuh haptic yang menggantikan tombol fisik.
Perusahaan menjanjikan BMW iX bisa berjalan sejauh 300 mil (482 km) dan catatan waktu 0-60 mil (96 km) per jam di bawah 5 detik.
BMW belum merilis harga iX, namun rumor menyebutkan mobil ini mendekati harga USD100 ribu atau sekitar Rp1,4 miliar (kurs Rp14.173 per USD1). BMW akan meluncurkan secara resmi iX pada akhir 2021.
Tentu saja, teknologi yang dibawa oleh BMW iX ini siap rival mobil listrik yang diproduksi Tesla.
VIDEO Kia Sonet First Impresssion, Gak Percaya Harganya Dibawah Rp300 Juta!