icon-category Startup

Daftar Startup Indonesia yang Raih Pendanaan di 2020

  • 18 Nov 2020 WIB
Bagikan :

Uzone.id - Nilai pendanaan startup di Indonesia pada 2020 menurun dibandingkan tahun lalu. Berdasarkan data Various Desk Research yang diungkapkan Asosiasi Modal Ventura untuk Startup Indonesia (AMVESINDO), startup di Indonesia meraih pendanaan USD2,9 miliar (sekitar Rp43,5 triliun) pada 2019.

Sementara itu, pendanaan startup di Indonesia sampai kuartal ketiga (Q3) 2020 mencapai USD1,9 miliar (sekitar Rp28,2 triliun). Memasuki Q4, ada beberapa startup lokal yang kembali mendapat kucuran dana dari investor. 

Berikut daftar startup Indonesia yang mendapatkan pendanaan sepanjang 2020.

TaniHub

TaniHub Group, startup bidang pertanian di Indonesia, mengumumkan perpanjangan putaran pendanaan Seri A atau Seri A Plus sebesar USD 17 juta (sekitar Rp 286 miliar) pada awal April 2020.

Pendanaan tersebut dipimpin oleh Openspace Ventures bersama Intudo Ventures, dengan partisipasi dari para investor baru, yaitu UOB Venture Management, Vertex Ventures, BRI Ventures, Tenaya Capital dan Golden Gate Ventures.

Baca juga: Mengenal Muslim Life, Aplikasi Lokal untuk Belajar Agama Islam

Dengan suntikan tersebut, total pendanaan ekuitas yang telah diraih perusahan mencapai USD 29 juta sejak 2016.

TaniHub menggunakan dana tersebut untuk memperkuat posisinya sebagai market leader serta mempercepat perluasan layanan dan cakupan geografis untuk para petani dan pelanggan.

Kopi Kenangan

Di pertengahan Mei 2020, ritel minuman asal Indonesia, Kopi Kenangan mengumumkan bahwa mereka telah mengumpulkan pendanaan Seri B senilai US$109 juta (sekitar Rp1,6 triliun) yang dipimpin oleh investor perusahaan saat ini, Sequoia Capital.

Investor baru pada pendanaan ini termasuk B Capital, Horizons Ventures, Verlinvest, Kunlun, Sofina, serta investor pendanaan awal Kopi Kenangan yang kembali ikut serta dalam pendanaan seri B, Alpha JWC.

Kopi Kenangan menggunakan pendanaan itu untuk memperkuat operasinya di Indonesia, meluncurkan produk baru, berinvestasi dalam teknologi agar dapat melayani pelanggan dengan lebih baik, serta berupaya melindungi karyawan di tengah pandemi.

PasarPolis

PasarPolis, perusahaan insurance technology (insurtech) di Indonesia dan Asia Tenggara, mendapatkan pendanaan Seri B sebesar USD 54 juta pada awal September 2020. Angka ini dilaporkan melampaui target awal perusahaan.

Baca juga: Airbnb Menolak Menyerah karena Pandemi

Para investor yang berpartisipasi, yaitu LeapFrog Investments dan SBI Investment, perusahaan modal ventura yang berfokus pada pasar Indonesia seperti Intudo Ventures dan AlphaJWC, serta perusahaan global Xiaomi.

PasarPolis menggunakan pendanaan tersebut untuk mengembangkan produk perlindungan yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat lewat teknologi artificial intelligence (AI) dan big data.

Bukalapak

Di awal November 2020, Microsoft mengumumkan telah menjalin kerja sama strategis untuk turut berkontribusi dalam mengembangkan e-commerce di Indonesia melalui Bukalapak.

Juru bicara Bukalapak pun telah mengonfirmasi investasi dari Microsoft, meski enggan menyebut angkanya.

Dari blog resmi perusahaan, Microsoft mengatakan memang akan melakukan investasi strategis di Bukalapak, namun tampaknya masih malu-malu untuk blak-blakan soal ini.

Sementara mengutip Reuters, juru bicara Bukalapak sudah mengkonfirmasi akan hal ini, namun tidak menyebut jumlah kucuran dananya. Dari kabar yang beredar, suntikan dana yang dimaksud mencapai USD100 juta atau setara Rp1,44 triliun.

LinkAja

LinkAja mengumumkan suntikan dana sebesar USD100 juta atau setara Rp1,44 triliun dari beberapa perusahaan digital tanah air pada pertengahan November 2020.

Baca juga: Zomato Dapat Pendanaan Rp2,7 Triliun dari 6 Investor

Investasi itu diberikan oleh Grab, Telkomsel, BRI Ventura Investama dan Mandiri Capital Indonesia. Dijelaskan oleh Direktur Keuangan LinkAja Ikhsan Ramdan, investasi tersebut akan dipakai untuk operasional dan ekspansi perusahaan ke depannya.

Gojek

Direktur Utama Telkomsel Setyanto Hantoro telah mengonfirmasi mengenai investasi Telkom terhadap PT Aplikasi Karya Anak Bangsa, atau Gojek pada 16 November 2020. Nilai investasi tersebut mencapai USD150 juta atau setara Rp2,1 triliun.

Saham Telkom yang memiliki kode “TLKM” itu dilaporkan Bloomberg mengalami penguatan sekitar 3,26 persen ke level 3.180 per lembar, setelah dibuka pada level 3.100. Saham yang melonjak ini bisa dibilang melenggang di zona hijau.

Tokopedia

CEO & Co-Founder Tokopedia, William Tanuwijaya menyebut Google dan Temasek Holdings Pte (Temasek) sudah resmi menanamkan saham di Tokopedia. Hal itu diumumkan melalui akun Instagram resmi milik William pada 17 November 2020.

Sayangnya, Tokopedia tidak mengungkapkan nilai pendanaan tersebut. Sementara itu, seperti Uzone.id kutip dari Bloomberg beberapa waktu lalu, Google dan Temasek telah sepakat untuk berinvestasi di Tokopedia senilai USD350 juta (setara Rp5 triliun).

VIDEO: Samsung Galaxy M51 vs Vivo V20, Perang HP Rp5 Jutaan!

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini