Kenalan sama Komunitas Fotografer Sunmori (Sunday Morning Ride)
Komunitas Fotografer Sunmori sedang beraksi di Senayan City pada Minggu (5/6/2022). (Foto: Tomi Tresnady / Uzone.id)
Uzone.id – Pernah dengar dengan Komunitas Fotografer Sunmori (KFS)? Kalau belum, silakan datang saja langsung ke Senayan City, Jakarta Selatan, setiap hari Minggu dan kamu bakal melihat banyak anak-anak muda yang menenteng kamera dan mengarahkan lensa ke motor-motor gede.
Memang, KFS sepertinya jarang terdengar ya? Kalau boleh kami beri tahu, eksistensi dan militansi mereka patut diberi jempol.Nah, kami pun mendapat kesempatan untuk mewawancarai anggota komunitas ini yang rata-rata masih berusia 20 tahun, yakni Zein, Zil, Bubu, Panjul, Onemakker dan Aji usai membungkus acara Sunmori di Senayan City pada Minggu (5/6/2022).
Baca juga: Kijang Innova EV Concept Sudah Jalani Test Drive, Begini Rasanya
Onemakker, salah satu senior di KFS, menceritakan sejarah komunitas ini terbentuk.
Pada September 2021, dia iseng bergabung dengan teman-teman di komunitas ini di kawasan Dipati Unus, Jakarta Selatan.
Kebetulan dia juga punya hobi motret dan hobi otomotif khususnya sepeda motor.
“Makanya, sambil iseng-iseng lihat Sunmori-an, lihat motor-motor gede. Dan, dari situ kenal sama teman-teman di sini semua,” kata dia.
KFS merawat para anggota untuk saling berhubungan melalui WhatsApp Group. Biasanya mereka kumpul di hari Minggu atau tanggal merah di mana ada Sunmori berlangsung.
Dapat saweran dari rider
Ternyata, jadi fotografer Sunmori banyak untungnya lho. Onemakker bercerita di komunitas ini dirinya jadi bisa punya banyak teman.
Selain itu, ada juga rider yang suka nyawer - istilah bayaran untuk si fotografer karena membuat foto yang bagus – sehingga fotografer bisa membawa uang dari hasil jepretannya.
“Ada aja sih, rider-rider yang ngasih, cuma bagi saya sendiri sih, karena saya hobi ya sudah, kalau ada rider yang mau ngasih juga, sebagai rasa terima kasih juga mungkin, ya udah saya terima aja sih,” tutur dia.
Baca juga: Community Week: 'Superhero' untuk Mobil Mogok di Jalan itu Bernama TSR
Bubu mengaku pernah disawer mulai dari Rp10 ribu oleh riders. Kalau dilihat angkanya memang kecil, namun Bubu merasa itu sudah jadi penghargaan cukup tinggi dari rider.
Selanjutnya, Zein mengaku pernah mendapat saweran sampai Rp350 ribu oleh raider. "Itu lumayan sih," tutur Zein.
Lalu, bagaimana para rider tahu hasil foto-fotonya?
“Kita semua kan punya instagram, dari situ kita follow-followan, rider-nya juga follow IG, dari situ lah fotografer, kita sendiri, saling share, dari situ semuanya (rider dan fotografer) tersambung juga di Instagram. ‘Oh, ternyata ada foto saya juga sih,” kata Onemakker.