Sponsored
Home
/
Technology

Ketika Orang Sekelas Elon Musk Mendadak Ilfeel dengan Facebook, Kita Kudu Piye?

Ketika Orang Sekelas Elon Musk Mendadak <i>Ilfeel</i> dengan Facebook, Kita <i>Kudu Piye</i>?
Preview
Hani Nur Fajrina28 March 2018
Bagikan :

Uzone.id - Skandal penyalahgunaan data pengguna Facebook oleh lembaga riset Cambridge Analytica (CA) masih menjadi sorotan global. Reaksi dari berbagai kalangan pengguna Facebook pun beragam, ada yang tetap tenang, mendukung sikap Mark Zuckerberg, hingga langsung parno dan ilfeel.

Reaksi tersebut sungguh wajar, apalagi ketika tahu ada sekitar 50 juta data pengguna yang bocor dan digunakan untuk kepentingan kelancaran kampanye pemilihan presiden Donald Trump.

Tapi, apa jadinya kalau yang ilfeel itu orang terkenal nan penting di jagat teknologi sekelas Elon Musk?

Musk sebagai pendiri perusahaan Tesla Motors dan perakit wahana antariksa SpaceX, terbilang aktif di media sosial seperti Twitter dan Instagram. Belum lama ini, para penggemarnya dan pemerhati industri teknologi cukup terbelalak ketika tahu Musk menghapus laman Facebook dua perusahaannya itu.

Iya, page Facebook Tesla Motors dan SpaceX sudah lenyap, gaes. Kalau gak percaya, silakan coba cari sendiri.

Demi meminimalisir kisruh atau spekulasi yang aneh-aneh, Musk pun angkat bicara mengenai tindakannya itu.

“[Keputusan menghapus laman Facebook Tesla Motors dan SpaceX] bukan sebagai sikap atau pernyataan politis dan saya melakukan itu bukan karena ada yang menantang saya. Saya cuma tidak suka Facebook saja. Facebook membuatku gelisah. Maaf,” tulis Musk di akun Twitternya.

Di waktu yang terpisah, sejumlah portal media melanjutkan berita susulan pasca terungkapnya skandal Facebook dengan CA. Salah satu yang cukup mencengangkan adalah, Facebook selama ini mengumpulkan riwayat (history) panggilan dan pesan teks pengguna yang menggunakan perangkat berbasis OS Android.

Salah seorang pengguna dari Selandia Baru mencuit tentang penemuannya di arsip Facebook miliknya. Ia baru tahu, bahwa Facebook selama ini menyimpan riwayat panggilan miliknya, lengkap dengan nomor teleponnya. 

Pertama kali diwartakan oleh situs Ars Technica, pihak Facebook mengatakan bahwa perusahaan mulai mengunggah panggilan dan pesan teks dari ponsel pintar Android sejak 2015. Semuanya berawal dari aplikasi Facebook Messenger, lalu berlanjut bagi siapapun yang memakai aplikasi Facebook Lite.

Dari pembelaan Facebook, katanya hal tersebut dapat terjadi hanya jika pengguna memberi permission di pengaturan Messenger dan Facebook Lite. Pihak Facebook juga menambahkan, perusahaan tidak mengumpulkan konten pesan teks dan panggilan yang dilakukan para pengguna. Katanya, siapapun bisa langsung menghapus data tersebut dengan mengubah settings aplikasi.

Nah, kabar berbau negatif tersebut kembali mendapat reaksi dari Musk, gaes. Dia membalas tweet Ars Technica yang memberitakan tentang bagaimana Facebook menyimpan riwayat panggilan dan pesan teks para pengguna perangkat Android.

Komentar Musk pun singkat dan padat.

Shocker,” tulisnya, yang mengimplikasikan bahwa ia terkejut dengan kemampuan Facebook.

Lantas, orang sekelas Musk saja bisa ilfeel dan secara blak-blakan bilang gak suka Facebook, lalu kita kudu piye, gaes?

Jadi gini… Bersikap waspada dan selalu memperhatikan tentang hal-hal yang kamu share di media sosial -- khususnya Facebook karena kita lagi fokus bahas ini -- sungguh suatu sikap yang sangat halal dan justru dianjurkan.

Bahkan dari beberapa milenial yang gue tanya apakah mereka akan menghapus akun Facebook mereka dalam waktu dekat, jawabannya enggak.

Banyak yang mengaku memang kaget dengan kebocoran data tersebut, tapi mereka menyikapinya sebijak mungkin dan berusaha menghargai keputusan yang diambil Facebook untuk mengembalikan kepercayaan penggunanya lagi.

“Sekarang gue masih fine-fine aja dengan Facebook. Justru gue penasaran dengan cara Facebook untuk mengatasi masalah ini, khususnya gimana mereka bersiasat tentang isu privasi ke depannya,” kata seorang pengguna bernama Sindy yang berusia 25 tahun.

Dia melanjutkan, “buat gue pribadi, isu privasi ini gak terlalu mengganggu gue, karena gue sudah membiasakan untuk gak terlalu sering share informasi pribadi dan foto. Jadi, hingga sekarang pakai Facebook itu minimal untuk lihat berita dan update teman-teman dekat.”

Preview

Pengguna lain bernama Putu usia 24 tahun pun juga mengaku gak kepikiran untuk menghapus akun Facebook.

“Gue gak setiap hari buka Facebook, tapi kayaknya gak akan hapus akun dalam waktu dekat. Udah jarang update, tapi suka manfaatin Facebook untuk nostalgia dan save foto-foto jadul,” kata Putu.

Sementara pengguna bernama Sarah mengatakan, ia terbiasa membuka Facebook untuk mengecek informasi terbaru dari hal-hal yang ia suka, seperti grup band dan laman Facebook lainnya.

Mengutip situs CNBC, ada tips lain bagi kamu yang mungkin masih belum puas karena penasaran data apa saja yang Facebook punya tentang diri kamu.

Kamu bisa mengunduh arsip datamu sendiri dari Facebook. Semua data yang kamu peroleh itu adalah seluruh riwayat dari apa yang kamu lakukan di Facebook selama ini.

Pertama, klik facebook.com/settings.

Kedua, pilih “Download a copy of your Facebook data”.

Ketiga, pilih “Download Archive”. Proses ini kemungkinan membutuhkan waktu beberapa saat. Jangan khawatir, Facebook akan memberi kamu notifikasi saat arsip kamu siap diunduh.

Keempat, klik “Download Archive” lagi untuk memulai download. File yang akan kamu unduh berformat zip.

Kelima, jika sudah selesai mengunduh, kamu bisa mulai mengeksplor arsip itu dengan membuka tiap file di dalam folder.

Paling enggak, jika dari awal niatmu bulat untuk menghapus akun Facebook, arsip itu anggap saja sebagai kenangan. Jika gak ada niat menghapus, anggap saja arsip itu sebagai pengingat tentang seberapa banyak Facebook tahu tentang diri kamu.

populerRelated Article