Luar Angkasa, Energi Terbarukan dan Internet, RI Harus Mandiri
Uzone.id - Pada 10 Agustus, Indonesia memperingati Hari Kebangkitan Teknologi Nasional. Peringatan ini telah dicetuskan sejak tahun 1995 saat kehadiran pesawat N-250 Gatotkaca.
Sudah 26 tahun berlalu, kini di tahun 2021, apa fokus Indonesia sebagai salah satu negara besar di dunia internasional.Pakar keamanan siber Pratama Persadha mengatakan bahwa Indonesia bisa fokus pada tiga hal di era digital ini, pertama energi terbarukan, internet dan juga teknologi luar angkasa.
"Hal yang sama digunakan oleh Elon Musk untuk membangun bisnisnya dan sangat sukses saat ini. Misalnya untuk internet Elon Musk membangun Starlink, solusi internet murah yang saat ini berjalan di AS dan Kanada. Lalu energi terbarukan ada Tesla dan Solar City. Soal luar angkasa dia punya Space X yang menjadi backbone Starlink,” terang mantan Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber CISSReC ini dalam pernyataan kepada Uzone.id.
BACA JUGA: Deddy Corbuzier Berhenti Main Sosmed dan Podcast, Netizen Ga Percaya
Pratama mengemukakan bahwa Indonesia punya potensi itu semua. Mulai dari energi terbarukan dengan solar cell, dimana Indonesia mendapatkan matahari yang cukup sepanjang tahun, belum lagi dengan industri nikel dan baterai untuk modal mobil listrik.
Dia juga mengatakan, jangan lupakan posisi Indonesia yang strategis karena berada di garis khatulistiwa yang membuat banyak keuntungan untuk satelit beredar di atasnya.
"Bahkan sejak 1977, negara-negara di garis khatulistiwa sudah meminta adanya kedaulatan luar angkasa. Karena saat ini banyak satelit negara lain beroperasi di atas garis khatulistiwa dengan bebas. Karena itu perlu diperbanyak program peluncuran satelit karena kebutuhan semakin meningkat, baik untuk pertahanan maupun kebutuhan ekonomi,” beber dia.
Pratama kemudian menyinggung Indonesia yang sudah punya Palapa Ring sebagai backbone internet. Hal yang wajib dimaksimalkan agar dalam beberapa tahun mendatang, bisa menjadi faktor penentu naiknya ekonomi digital tanah air.
“Dengan memaksimalkan program Palapa Ring, kita juga bisa nantinya membangun berbagai aplikasi lokal yang memang dibutuhkan oleh masyarakat. Mulai dari email, medsos, marketplace, aplikasi chatting sampai solusi digital lain. Artinya negara hadir memberikan stimulus berupa berbagai infrastruktur pendukung,” kata Pratama.
Menurut pria asal Cepu, Jawa Tengah, ini, Hari Kebangkitn Teknologi Nasional sebaiknya menjadi pengingat betapa pentingnya perlindungan data pribadi di era digital saat ini. RUU PDP yang belum kunjung rampung memperpanjang ancaman kepada seluruh masyarakat tanah air.
“Kita berharap ada banyak perbaikan perlindungan data pribadi, sembari menunggu UU PDP rampung. Kita berharap nantinya isu keamanan siber nanti menjadi budaya dalam kehidupan sehari-hari, baik dalam birokrasi maupun ekonomi. Kemandirian di dunia siber akan membuka jalan bagi Indonesia menjadi negara yang disegani masyarakat global,” kata dia.