Menkominfo Pastikan Indonesia Sudah Bebas dari Virus WannaCry
Indonesia adalah salah satu negara yang sempat terjangkit serangan virus Ransomware WannaCry. Namun, hasil pemantauan Kementerian Komunikasi dan Informatika terhadap pengguna internet di seluruh Indonesia menunjukan virus tersebut sudah tidak lagi menyerang komputer di Tanah air.
"Indonesia boleh dikatakan telah kosong atau sudah bersih (dari virus WannaCry)," kata Menteri Komunikasi dan Informatika Rudiantara ditemui di Hotel Fairmont, Jakarta, Rabu (17/5).(Baca juga: Marak Serangan Siber, BI Kumpulkan Pakar Teknologi Informasi)
Menurut Rudiantara, setelah beberapa serangan dilaporkan terjadi sepanjang akhir pekan lalu, termasuk di beberapa instansi seperti Rumah Sakit Dharmais dan Harapan Kita. Namun, setidaknya dalam 24 jam terakhir sudah tak ada lagi komputer terinfeksi virus WannaCry di Indonesia.
Hanya, Rudiantara juga mengakui masih adanya kemungkinan sejumlah kecil kasus yang tidak dilaporkan. Namun, dirinya mengatakan, hal tersebut bukanlah masalah besar, karena dari segi jumlah, pengguna komputer dan internet di Indonesia ada ratusan ribu orang atau bahkan jutaan orang.
"100 persen (bersih) mungkin tidak, tapi satu dari ratusan ribu atau jutaan komputer kan tidak ada artinya," ujar Rudiantara.
(Baca juga: Peretas Asal Korea Utara Diduga di Balik Serangan Siber WannaCry)
Setidaknya ada 200 ribu komputer di 150 negara terinfeksi ransomware WannaCry. Pada Senin (15/5), Korea Selatan menemukan sembilan kasus ransomware. Sementara itu, pejabat Australia menyebut hanya ada tiga perusahaan berskala kecil-menengah yang mengalami gangguan karena terkuncinya sistem mereka.
Hal serupa terjadi di Selandia baru. Kementerian Bisnis Selandia Baru menyebut investigasi sedang dilakukan terhadap sejumlah kecil insiden yang belum terkonfirmasi.
Di Jepang, dua perusahaan besar, yaitu Nissan dan Hitachi melaporkan adanya infeksi virus komputer. Raksasa energi Tiongkok, PetroChina pun mengatakan para konsumen di sejumlah pom bensin tidak bisa mengakses sistem pembayaran mereka.
(Baca juga: Microsoft Minta Pemerintah Waspadai Serangan Siber WannaCry)