Home
/
Lifestyle

Mitos Seputar Hari Valentine

Mitos Seputar Hari Valentine

-

Redaksi Harpers Bazaar Indonesia14 February 2019
Bagikan :

14 Februari. Yang berpasangan sudah tidak sabar, yang masih sendiri meringis. Nanti dulu. Itu hanya mindset sebagian besar yang masih berpikiran kolot.

Faktanya, Valentine tidak hanya dapat dirayakan bersama kekasih. Orang tua. Sahabat. Bahkan, hewan peliharaan pun jadi.

Hapus pikiran sempit tersebut. Justru di hari kasih sayang inilah, kita bebas mengungkapkan perasaan cinta yang ada di dalam diri sebebasnya.

Sebenarnya, tidak usah menunggu sampai hari Valentine tiba. Pernah dengan ungkapan “Everyday is Valentine.” Alangkah lebih baiknya apabila kita dapat menabur rasa cinta setiap harinya.

Tidak harus berwujud kado. Cara Anda menghargai setiap momen dengan orang tersayang, jauh lebih bermakna. Tetapi begitulah manusia.

Pola pikir kita kadang terlalu jenius hingga menciptakan teori sendiri. Sebagian besar benar dan berguna. Tetapi segelintir teori hasil pemikiran manusia sama sekali tidak berlandaskan fakta.

Seperti sejumlah pertanyaan sekaligus pernyataan bohong mengenai Valentine di bawah ini.

1. Dilarang memakai warna hitam?

Entah darimana munculnya ide ini. Apakah Anda termasuk segelintir orang yang berpikiran warna hitam tabu dikenakan saat Valentine? Biarkan Bazaar mengoreksi. Tidak ada dasar teori akan anggapan tidak masuk akal tersebut. Apalagi dalam dunia fashion.

Kata siapa hitam selalu berarti kelam? Pernah melihat romantisnya langit malam? Demikian warna hitam juga dapat mewakili makna cinta. Sama halnya dengan warna-warna lainnya. Jadi, buatlah Valentine kali ini lebih berwarna dengan pilihan warna lain selain pink.

 

2. Hanya berlaku untuk pasangan? 

Ini jauh lebih tidak masuk akal dibanding mitos mengenai warna sebelumnya. Kolot dan terlalu konvensional. Hanya orang yang berpikiran sempit yang membatasi Valentine hanya berlaku untuk pasangan. 

Bahkan, beberapa terlalu melankolis hingga memutuskan untuk mengurung diri di kamar saat hari Valentine. Hanya akibat status yang masih sendiri. Halo? Ini adalah hari penuh cinta! Bukankan sebaiknya Anda keluar rumah dan mengekspresikannya?

3. Melamar di hari Valentine dijamin hubungan kekal?

 

Semakin membaca, semakin tidak masuk akal. Ingin rasanya tertawa geli sendiri dengan pemikiran tidak berdasar yang satu ini. Konon, katanya melamar di hari Valentine hubungan akan bertahan selamanya.

Ada-ada saja. Butuh usaha jauh lebih besar untuk mempertahankan sebuah hubungan, ketimbang hanya menunggu datangnya tanggal 14 Februari.

4. Hanya pihak wanita yang boleh memberikan hadiah?

Kalau begini caranya, rugi di pihak wanita. Setujukah Anda dengan Bazaar? Baik pria, maupun wanita. Keduanya bebas memberikan hadiah di hari Valentine.

No rules. Kalau bicara soal hadiah semakin sering memberi malah semakin baik. Jadi jangan mempersempit pikiran kita dengan alasan gender yang tidak beralasan. 

5. Hadiah parfum mengakibatkan putus hubungan?

Klise. Namun, sebagian besar terlalu takut dengan mitos yang satu ini. Harusnya kita lebih mempercayai kualitas hubungan dengan pasangan daripada mitos ini.

Kalau Bazaar lebih memilih percaya bahwa pasangan akan jadi semakin harum setelah dihadiahi sebotol parfum ekslusif.

Kalau Anda?

(Foto: Viktoryia Voinakh©123RF.com; Courtesy of @fongminliao, @couple, @ohjoy, @corbingurkin, @cnfstoreofficial

populerRelated Article