Pengembang Muslim Pro Bantah Jual Data ke Militer AS
-
APlikasi Muslim Pro (The Star)
Uzone.id - Aplikasi Muslim Pro membuat heboh dunia teknologi dengan laporan menyebutkan mereka menjual data lokasi 98 juta penggunannya ke militer Amerika Serikat.Bergulirnya berita panas tersebut, membuat pengembang aplikasi Muslim Pro akhirnya angkat bicara dengan membantah informasi yang beredar luas tersebut.
Bitsmedia, pengembang aplikasi Muslim Pro mengatakan, bahwa tidak sekalipun mereka menjual atau membagikan data lokasi pengunanya untuk kepentingan militer Amerika Serikat (AS).
Baca juga: Apa yang Dijual Aplikasi Muslim Pro ke Militer AS?
"Privasi pengguna adalah prioritas utama Muslim Pro. Sebagai salah satu aplikasi Muslim paling tepercaya selama 10 tahun terakhir, kami mematuhi standar privasi dan peraturan perlindungan data yang paling ketat, dan tidak pernah membagikan identitas pribadi apa pun," kata pihak Muslim Pro, seperti dikutip Uzone.id dari situs resminya, Kamis (19/11).
"Kami akan terus mengambil semua tindakan yang diperlukan untuk memastikan bahwa pengguna kami dapat menjalankan ibadah mereka dengan ketenangan pikiran, yang tetap menjadi satu-satunya misi sejak Muslim Pro dibuat," lanjut pihak Muslim Pro.
Baca juga: Muslim Life, Aplikasi Lokal Alternatif Pengganti Muslim Pro
Sebelumnya diberitakan, Joseph Cox dari Motherboard Vice menulis bahwa militer AS "membeli data pergerakan granular orang di seluruh dunia, yang diambil dari aplikasi yang tampaknya tidak berbahaya."
Secara spesifik, salah satu pembelinya adalah Komando Operasi Khusus AS (USSOCOM), yang menangani kontra-pemberontakan, kontra-terorisme, dan berbagai aktivitas rahasia di seluruh dunia.