PHK Terus Terjadi, Gaji Karyawan Startup di Indonesia Ikut Dikorting
Ilustrasi foto: Unsplash
Uzone.id – Bukan rahasia lagi kalau kondisi industri teknologi hingga saat ini belum sepenuhnya stabil. Bahkan, PHK terus terjadi baik itu di startup lokal maupun luar negeri.
Di Indonesia, tren PHK turut memengaruhi kondisi keuangan perusahaan. Menurut laporan Southeast Asia Startup Talent Trends Report 2024 yang dikeluarkan Glints dan Monk’s Hill Ventures, gaji pekerja startup menurun tajam selama 2023 kemarin.Penurunan ini disebabkan karena PHK di sektor teknologi dan juga adanya pemotongan biaya, sehingga beberapa posisi mengalami dampak besar.
Dalam laporan yang sama, Indonesia menjadi negara dengan penurunan paling tinggi dibandingkan negara lain seperti Singapura, Vietnam, dan Taiwan. Dalam keterangan tertulis yang dibagikan, penurunan gaji karyawan startup di Indonesia mencapai angka 7 persen.
Sementara itu, dampak penurunan ini kebanyakan berdampak pada karyawan dengan posisi awal hingga menengah.
“Indonesia dan Vietnam menjadi negara dengan penurunan yang signifikan dalam gaji junior dan level menengah,” tulis Glints dalam laporan tersebut.
Pekerja startup junior dengan masa kerja 1-3 tahun mengalami penurunan gaji sebesar 5 persen, dan pekerja level menengah dengan masa kerja 3-5 tahun mengalami penurunan gaji sebesar 4 persen. Sementara untuk posisi senior dengan masa kerja 5-10 tahun, perkembangan gaji mereka berada di posisi stagnan.
Salah satu alasan penurunan gaji di level junior dan menengah adalah tingginya permintaan dan banyaknya pasokan SDM di level ini.
“Akibat dari Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) di bidang teknologi membuat peran junior di sektor ini mengalami peningkatan yang signifikan di pasar SDM, khususnya di sektor teknik yang menyebabkan tingginya pasokan kandidat. Hal ini mengakibatkan penyesuaian gaji yang lebih rendah di berbagai posisi,” tulis laporan tersebut.
Nah, dalam laporan yang sama, Glints juga membagikan rata-rata gaji yang diterima oleh berbagai posisi di startup. VP of Engineering menjadi posisi dengan gaji paling tinggi di Asia Tenggara, yaitu sebesar USD193,200 atau sekitar Rp3 miliar per tahunnya.
VP of Product berada di posisi kedua dengan gaji tahunan USD170,400 atau Rp2,6 miliar, di posisi ketiga ada VP of Data dengan gaji tahunan USD158,400 atau Rp2,4 miliar.
Beralih ke temuan lainnya, di tengah PHK masih terus berlangsung hingga saat ini, permintaan terhadap talenta teknologi ternyata masih tinggi, salah satu yang dicari adalah pekerja atau talenta yang berkaitan dengan teknologi AI.
Selain itu, para startup juga semakin banyak mencari talenta-talenta lintas negara untuk menambah keragaman tim dan kecakapan terspesialisasi sebagai bentuk meningkatkan efektivitas biaya serta profitabilitas.