Plus Minus Pakai Samsung Galaxy S22 Ultra 5G buat Ponsel Harian
Uzone.id - Spesifikasi yang mentereng tak melulu jadi patokan memilih ponsel. Fitur pendukung yang fungsional juga bisa menjadi penentu mana ponsel yang pas buat kebutuhan penggunanya. Paling tidak itulah pertimbangan saya saat memilih ponsel buat harian.
Samsung Galaxy S22 Ultra 5G mungkin adalah salah satu ponsel yang cocok buat kebutuhan harian saya. Dibanding iPhone 13 Pro, ponsel ini menawarkan beberapa fungsi yang bikin pekerjaan makin mudah. Mulai dari kemudahan mengubah gambar menjadi teks, keyboard yang menawarkan suggestion words dalam versi bahasa Indonesia, autofokus kamera yang lebih baik, dan beberapa hal lainnya.Tapi sebelum terjadi perdebatan sengit mana yang lebih baik iPhone 13 Pro atau Samsung Galaxy S22 Ultra 5G, kita fokus pada pengalaman selama pakai Samsung Galaxy S22 Ultra 5G buat keperluan sehari-hari saja.
Layar Besar yang Enak di Mata
Ponsel Android dengan layar besar memang jadi perpaduan yang pas. Di ponsel ini kalian bisa buka dua aplikasi sekaligus tanpa kesulitan sama sekali. Misal, lagi buka web browser buat bikin itinerary perjalanan sambil buka kalkulator buat ngitung pengeluaran. Di Samsung Galaxy S22 Ultra 5G itu mudah banget.
Hal ini bisa juga dilakukan pada aplikasi lainnya. Web Browser dengan WhatsApp, YouTube dengan Email, dan berbagai aplikasi lainnya.
Layar besar juga enak buat nonton film. Saya sebenarnya bukan tipe yang suka menghabiskan waktu berjam-jam depan ponsel buat nonton film, tapi layar Samsung Galaxy S22 Ultra 5G ini sangat bagus. Sesekali buat menghabiskan satu episode pilihan di Netflix sepertinya gak masalah.
Tapi layar besar juga sebenarnya menimbulkan masalah lain, ponsel jadi gak nyaman dipakai satu tangan. Karena mesti pencet tombol yang jaraknya agak berjauhan, belum lagi bobotnya yang lumayan berat.
Untungnya ada aksesoris resmi Samsung Galaxy S22 Ultra 5G berupa casing yang punya tali strap di belakang. Ini enak banget, bisa bikin ponsel lebih mudah dipakai dengan satu tangan aja.
Next Level Camera berkat Expert RAW
Saat ini kamera mungkin sudah jadi faktor penentu pengguna memilih ponselnya. Nah, Samsung Galaxy S22 Ultra 5G bisa dibilang punya kamera yang lebih dibanding ponsel lainnya, bahkan dibanding iPhone 13 Pro sekalipun.
Maksud next level di sini untuk urusan fotografi ya. Karena Galaxy S22 Ultra 5G didukung aplikasi Expert RAW yang bikin kualitas fotonya sulit ditandingi oleh kebanyakan ponsel flagship terkini.
Memang, nyaris semua ponsel flagship sudah mendukung fungsi foto RAW di dalamnya, namun tiap ponsel punya algoritma yang berbeda-beda dalam meringkus gambar. Nah, Expert RAW ini menurut saya masih yang terbaik. Tapi kenapa kita perlu memotret dalam format RAW?
Expert RAW akan menyimpan file foto kalian dalam format Digital Negative (.DNG), yang merupakan format standar file foto mentah dari Adobe. Foto dalam format ini akan menyimpan informasi yang jauh lebih banyak dari foto dalam format JPEG.
Baca juga: Review Samsung Galaxy S22 Ultra 5G: Note is Back!
Misalnya, ketika kalian foto dalam format JPEG umumnya akan menghasilkan file sekitar 3-5 MB setiap fotonya. Tapi ketika pakai format .DNG ukurannya membengkak sekitar 20-33 MB untuk satu foto.
Dari foto yang lebih banyak informasi itulah pengguna bakal diuntungkan dalam proses editing. Oh ya, karena saya suka sekali editing foto melalui Lightroom, maka kemampuan RAW ini sangat menarik buat saya.
Satu-satunya yang mengganjal mungkin processing saat memotret RAW yang lama. Ponsel akan membutuhkan waktu 2-4 detik untuk menampilkan hasil foto. Jadi ya Expert RAW itu mungkin gak cocok untuk mengambil beberapa gambar sekaligus.
Itu untuk foto, bagaimana buat bikin video? Saya memang tak banyak menggunakan fungsi video di sini. Namun ada kemampuan yang mungkin siapa pun bakal butuh.
Pertama soal stabilitasnya. Hasil rekaman pada Galaxy S22 Ultra 5G bisa dibilang minim getaran, bahkan pada mode 1080p dengan 60 FPS. Namun fungsi yang paling bermanfaat buat saya adalah efek yang bisa diterapkan waktu Video Call melalui Google Meet atau WhatsApp.
Cuma di seri Galaxy S21 ke atas kalian bisa pakai fungsi seperti, Auto Framing yakni fungsi yang memungkinkan sistem untuk otomatis menyesuaikan lensa agar semua objek bisa tampil di layar. Selain itu ada juga pengaturan mic yang memungkinkan ponsel hanya fokus ke satu sumber suara saja, menghilangkan suara lain yang mengganggu.
S-Pen yang Nice to Have
S-Pen memang didesain untuk orang-orang yang punya kebutuhan spesifik, mungkin animator, desain grafis, atau seniman lain bakal terbantu sekali dengan fungsi itu. Tapi bagaimana untuk pengguna kebanyakan seperti saya?
S-Pen memang faktor penentu ketika saya memutuskan buat beralih dari iPhone 13 Pro, tapi ternyata punya S-Pen enak juga.
Belum pernah saya pakai S-Pen buat menggambar memang, karena saya juga nggak bisa gambar. Tapi lebih sering buat editing foto di Adobe Lightroom. Berkat S-Pen, melakukan seleksi objek bisa jauh lebih presisi. Terutama buat objek-objek kecil yang harus kita zoom beberapa kali.
Fungsi kedua yang tak kalah membantu adalah membuat catatan saat ponsel masih di kunci. Sering kali saya terbesit ide yang mau saya eksekusi nanti, tapi biar nggak lupa biasanya saya catat di ponsel.
Biasanya agak makan waktu memang. Membuka kunci ponsel, cari aplikasi Notes, lalu tulis ide yang mau disimpan. Proses itu berkurang jauh berkat S-Pen. Kalian cuma perlu buka S-Pen, lalu coret-coret di layar saat itu juga. Kemudian coret-coretan itu bisa kalian akses dalam bentuk foto atau teks, sesuai keinginan.
Selain itu S-Pen juga ternyata terpakai sekali sebagai remote shutter saat foto bersama atau selfie.
Mudah Migrasi Data dari iPhone 13 Pro
Masalah klasik yang bakal pasti bakal ditemuin pengguna iOS yang mau beralih ke Android dan sebaliknya, adalah soal migrasi data. Utamanya data riwayat percakapan di WhatsApp.
Hingga detik ini belum ada aplikasi apa pun yang bisa mentransfer data dari lintas platform. Memang ketika googling kalian akan melihat banyak klaim solusi yang menjanjikan, tapi percayalah sebagian besar cuma omong kosong. Kalian bakal diminta bayar untuk lisensi tapi aplikasi tidak bekerja seperti yang dijanjikan. Malah privasi data bisa terancam.
Samsung jeli melihat ini. Makanya mereka bekerjasama dengan WhatsApp untuk menyediakan fungsi itu secara eksklusif. Ya secara eksklusif artinya cuma buat ponsel Samsung aja, itu pun cuma buat seri tertentu saja.
Baca Juga: Resep Heat Transfer yang Bikin Galaxy S22 Series 5G Tetap Adem
Galaxy S22 Ultra 5G sudah pasti dapat semua privilege yang diberikan Samsung. Makanya ini adalah fungsi pamungkas yang bikin saya rela beralih dari iPhone 13 Pro.
Samsung menyediakan aplikasi bernama Smart Switch. Dengan aplikasi ini kalian bisa mentransfer semua data yang ada di iPhone ke Galaxy S22 Ultra 5G, termasuk isi chat di WhatsApp. Langkah-langkah detailnya pernah saya tulis di sini.
Kesimpulannya
Ok, kira-kira kalau boleh diringkas beberapa kelebihan Galaxy S22 Ultra 5G selama saya pakai adalah, kualitas kamera yang bagus banget berkat Expert Raw. Lalu fungsi pada panggilan video yang diberikan efek penunjang kerja di Work from Home seperti ini.
S-Pen yang awalnya tidak saya butuhkan ternyata juga berguna di beberapa kondisi, mempermudah proses kerja sekaligus bikin lebih produktif.
Layarnya yang besar dan bagus juga bikin betah liat ponsel berlama-lama. Selain itu adaptive refresh rate dari 1Hz ke 120 Hz juga berperan penting bikin mata nggak cepat lelah. Cuma memang ukurannya yang besar bikin gak semua orang nyaman pakai dengan satu tangan saja.
Sebelumnya saya sempat solusi berupa case dengan tali strap yang merupakan aksesoris remis Galaxy S22 Ultra 5G, tapi percayalah aksesoris itu sangat sulit sekali ditemukan di outlet-outlet Samsung. Tak seperti iPhone 13 Pro yang punya banyak sekali aksesoris bagus dan juga mudah didapat.
Hal lain yang juga cukup mengganggu adalah, di Galaxy S22 Ultra 5G tidak ada slot microSD buat ekstensi memori internal. Padahal seri-seri sebelumnya masih dipertahankan.
Jadi sangat penting buat kalian menentukan kapasitas memori internal sebelum membelinya, apalagi kalau kalian sudah keracunan fungsi foto di Expert RAW nanti. Di Indonesia sendiri ada beberapa varian yakni versi 128GB yang dijual Rp 17,9 juta, lalu versi 256 GB yang dibanderol Rp 18,9 juta dan terakhir versi 512 GB seharga 20,9 juta.