Home
/
Digilife

Ragam Protes Akun Centang Biru Saat Harus Bayar Rp300 Ribu ke Twitter

Ragam Protes Akun Centang Biru Saat Harus Bayar Rp300 Ribu ke Twitter

Ilustrasi foto: Alexander Shatov/Unsplash

Vina Insyani01 November 2022
Bagikan :

Uzone.id - Elon Musk sudah resmi menjabat sebagai pemilik Twitter, berbagai rencana sepertinya sudah ia susun dan mulai dijalankan. Salah satu rencana terbaru Musk untuk Twitter adalah menagih USD20 atau sekitar Rp300 ribu per bulan bagi akun verified atau centang biru.

Arahan Musk mengarah ke Twitter Blue, dimana ia ingin layanan premium ini juga mengatur soal akun centang biru. Dilansir dari The Verge, Twitter berencana membebankan biaya USD19,99 atau sekitar Rp300 ribuan kepada pengguna Twitter Blue yang baru. 

Pengguna centang biru juga punya waktu sekitar 2 bulan untuk berlangganan, jika tidak mereka akan kehilangan tanda verified mereka. Selain itu, Musk juga dikabarkan akan mengubah persyaratan bagi akun yang ingin memiliki tanda verifikasi.

Baca juga:  Akun Haters Tambah Banyak Sejak Elon Musk Jadi Pemilik Twitter

Hal ini tentunya bikin para pemilik akun Twitter bercentang biru kesal dan bingung dengan kebijakan baru dari Elon Musk ini. Sebut saja selebtwit sekaligus komika terkenal asal Indonesia Ernest Prakasa yang mempertanyakan soal kebijakan baru ini.

Terlebih rencana baru Twitter soal ‘jual-beli’ centang biru yang memungkinkan siapapun mendapat akun verified. 

Sedangkan saat ini, akun-akun terverifikasi hanya diterapkan pada akun-akun dengan kategori yang jelas, seperti pemerintahan, perusahaan, merek, organisasi, konten kreator, influencer, jurnalis dan lainnya.

Kalo yg udah verified dipalak iuran, okelah. Tapi Elon Musk juga punya wacana untuk menjual verification badge, jadi siapapun bisa centang biru. Lah bakal apa dong?” tambah Ernest.

Sementara itu, protes soal centang biru juga disampaikan oleh jurnalis internasional, Matthew Chapman (@fawfulfan). Menurutnya, ‘centang biru’ atau akun terverifikasi bukan soal simbol status belaka namun lebih ke fitur keamanan dan kepercayaan.

“(Centang biru) bukan simbol status, itu adalah fitur keamanan. Menjadikannya sebagai layanan berbayar akan menyakiti banyak jurnalis, dan bahkan membuat informasi palsu (hoaks) menyebar dengan mudah,” cuitnya.

Pernyataan yang serupa juga disampaikan oleh Ahli Kosmologi Katie Mack (@AstroKatie), ia mengatakan kalau poin penting dari verifikasi akun Twitter ini adalah untuk memastikan dan memverifikasi sebuah sumber informasi.

“Inti dari verifikasi Twitter ini berguna untuk memverifikasi atau memastikan bahwa sebuah pernyataan berasal dari individu/organisasi tertentu. (Inilah sebabnya banyak akun jurnalis/wartawan yang diverifikasi),” kata Katie.

(Centang biru) ini seharusnya membantu memerangi disinformasi, bukan menjadi simbol status,” protesnya lagi.

Kita tahu kalau akun dengan centang biru biasanya merupakan akun-akun yang dikenal luas oleh publik, akun ‘asli’ atau akun terpercaya. Jika wacana soal siapapun yang bisa membeli centang biru di Twitter terlaksana, hal ini tentu akan memudarkan ‘konsep’ centang biru yang sedari awal digagas oleh bos Twitter terdahulu.

Baca juga: Elon Musk PHK Besar-besaran di Twitter Sebelum 1 November, Jadi?

Jika begini, Twitter akan makin rawan dengan akun-akun palsu, bot, dan spam yang selama ini menjadi keresahan Musk sendiri. Hmm.. 

Karyawan Twitter yang mengerjakan proyek ini juga diberitahu kalau mereka harus memenuhi tenggat waktu hingga 7 november mendatang untuk meluncurkan fitur ini, jika tidak mereka bakal dipecat.

Walau baru 4 hari menjabat, Musk telah bergerak gesit untuk mengubah Twitter. Sebut saja rencana PHK besar-besaran yang diprediksi akan dimulai pada minggu ini.

Ia juga menginginkan pendapatan Twitter lebih besar didapat dari layanan berbayar mereka. 

Musk menargetkan setengah pendapatan Twitter didapat dari Twitter Blue, tak heran kalau saat ini ia berencana untuk ‘memeras’ pengguna mereka dengan kenaikan harga dan ancaman penghapusan akun centang biru pada pengguna yang tak ingin berlangganan.

populerRelated Article