Selamat Datang 2023! Ini Tentang Startup Bakar Duit hingga Modal Investor
Kolom oleh: Direktur Digital Business Telkom Indonesia, M. Fajrin Rasyid.
Uzone.id — Tahun sudah berganti lagi. Ada yang merasa waktu terasa cepat berlalu, ada juga yang mengenang 2022 sebagai tahun yang berjalan cukup lama. Satu hal yang pasti, ada banyak pelajaran yang dapat diambil agar di lembaran baru 2023 ini diisi oleh berbagai pengembangan diri.Bisa dibilang, tahun 2022 meninggalkan sebuah jejak yang sangat besar bagi kita semua terkait dengan kondisi "musim dingin". Nilai saham perusahaan-perusahaan digital yang turun serta berita startup-startup yang melakukan layoff seolah tidak kunjung berhenti menghiasi media sepanjang tahun lalu.
Bagaimana dengan tahun 2023 ini? Sulit untuk menentukan, namun menurut pendapat saya, hal ini akan bergantung dari situasi ekonomi global yang menurut banyak pakar masih dihantui oleh resesi.
Meskipun demikian, dari sisi potensi pasar, ekonomi digital khususnya di Indonesia masih akan tumbuh pesat. Bahkan, nilai ekonomi digital di Indonesia diprediksi akan tumbuh menjadi sekitar USD2.000 triliun pada tahun 2025 dan USD4.500 triliun pada tahun 2030.
Baca juga: Periskop 2023: PHK di Industri Startup Masih Berlanjut?
Artinya, secara potensi keseluruhan industri sebenarnya masih menarik. Pertanyaannya kemudian, apakah hal ini merata di semua startup? Atau barangkali ada parameter-parameter tertentu?
Satu hal terkait ketidakpastian ekonomi, investor akan menyukai startup yang memiliki potensi risiko yang lebih kecil. Artinya, startup yang sudah memiliki profitabilitas, pendapatan, atau setidaknya jalur menuju profitabilitas yang jelas akan lebih diminati oleh investor.
Oleh karena itu, saya memprediksi bahwa di tahun ini, tren bakar duit masih tidak akan terjadi – kalaupun ada hanyalah promo sesaat saja. Sebaliknya, startup akan cenderung berlomba untuk mengejar profitabilitas dan oleh karena itu, mungkin saja efisiensi akan terjadi kembali.
Adapun terkait sektor-sektor yang berpotensi baik, saya memprediksi di antaranya adalah sektor terkait dengan kesehatan, ketahanan pangan, serta energi terbarukan.
Baca juga: Tips Mujarab Saat Startup Pitching Agar Dilirik Investor
Investor sebenarnya masih memiliki dana untuk diinvestasikan kepada startup-startup, namun mereka akan selektif dalam memilih startup mana yang akan mereka pilih. Kedua hal di atas – profitabilitas dan sektor merupakan beberapa parameter yang mereka gunakan.
Nah, apabila ternyata situasi ekonomi membaik, yang ditandai dengan inflasi di Amerika Serikat maupun negara-negara lain turun, yang disertai dengan penurunan suku bunga yang turun juga, maka setelah itu mungkin saja periode “mengejar pertumbuhan” akan kembali dimulai.
Namun prediksi saya, hal ini masih akan terjadi sekitar 1-2 tahun lagi.
Tentu saja, prediksi di atas bisa jadi keliru, namun yang terpenting adalah bagaimana kita dapat mengambil pelajaran dari pemikiran di atas dan bersiap untuk menyongsong tahun 2023 ini dengan persiapan terbaik. Happy new year!