Habis tech winter atau startup bubble burst, kini terbit istilah baru yang disebut investor/venture capital (VC) zombie. Namanya masih memiliki esensi horor, lantas perlukah ekosistem startup waspada?
Funding atau pendanaan sampai miliaran dolar Amerika Serikat yang diterima startup, kini berbalik menjadi rentetan masalah dari PHK sampai tutup operasi.
Dalam proses implementasi KTP digital ini, terjadi hal yang kontradiktif. Alih-alih memanfaatkan keunggulan, efisiensi, dan kemudahan yang disediakan oleh kanal digital, Dukcapil malah menggunakan cara kuno yang tidak efisien, menghabiskan waktu dan biaya masyarakat.
Apa saja kesalahan yang sekiranya ‘harus’ dialami oleh founder startup, tentunya agar startupnya dapat berkembang lebih baik, dan sesederhana untuk mereka mendapat pengalaman berharga dari perjalanan merintis startup?
Beberapa bulan terakhir, masyarakat dikejutkan oleh kehadiran dua teknologi AI paling mutakhir di dunia teknologi, informatika, dan teknologi. Ya, kehadiran ChatGPT dan Generative Artificial Intelligence seperti yang digagas oleh perusahaan OpenAI dan Midjourney.
Kasta startup yang tadinya dari unicorn ‘naik kelas’ menjadi decacorn, ada pandangan menarik bahwa seharusnya startup bertransformasi jadi “dragon” atau naga. Artinya, startup tak hanya mementingkan valuasi saja, namun juga sisi profitabilitas.
Bisa dibilang, tahun 2022 meninggalkan sebuah jejak yang sangat besar bagi kita semua terkait dengan kondisi "musim dingin". Bagaimana dengan tahun 2023 ini?
Pitching ke calon investor memang gampang-gampang susah. Selain hal teknis seperti data yang diperlukan, hal non teknis seperti selera juga mesti dipertimbangkan. Mari kita bedah satu per satu.
Perubahan adalah hal yang sulit dilakukan dalam kehidupan sehari-hari, termasuk dalam dunia bisnis, khususnya perusahaan—baik dari sisi manajemen, karyawan, pemangku kepentingan, dan lainnya. Lantas apa yang bisa kita lakukan? Collaborative innovation salah satu jawabannya.
Membangun sebuah merek yang sustain dalam jangka waktu panjang dan selalu relevan dengan pasar memang tidak mudah. Kita harus terus berinovasi dan berlomba-lomba untuk mengikuti “kesukaannya pasar”.
Dari perusahaan skala startup sampai korporasi besar sekalipun, pasti ada saja tipe orang yang ‘nggak enakan’. Padahal kalau ingin memecahkan masalah, harus berani menyampaikan pendapat. Lalu, bagaimana caranya agar gak keterusan jadi orang 'cari aman'?
Beberapa startup beralasan bahwa PHK ini dilakukan sebagai akibat dari kondisi perekonomian global yang diprediksi akan mengalami resesi di tahun depan. Di balik keputusan berat ini, adakah hikmah yang dapat diserap dari tren PHK?
Tiga Jenis Foto yang Cuma Bisa Kalian Dapat di Samsung Galaxy S23 Ultra 5G
Pendiri Intel Sekaligus Pelopor Silicon Valley, Gordon Moore Tutup Usia
Nightography di Samsung Galaxy A54 5G Cocok Buat Teman Bukber
Ramai ChatGPT, Meta Kepincut Bikin Chatbot AI Sendiri?
Tips buat Ojol dan Kurir Bisa Kuat Jalani Puasa
PUBG Mobile x Bugatti, Perang Pakai Dua Hypercar Langka
VIDEO: Rasanya Nyetir All New Toyota Agya, Jadi Lebih Baik?
Tips Jualan Makanan Online Agar Laris Manis Selama Ramadan
UMKM Wajib Tahu, Ini 5 Tips Jualan Online agar Tak Langgar HKI
Pakar: Nilai Ekosistem Digital Masih Datang dari Sektor E-commerce
Laris Manis, Kategori Jualan Online Ini Jadi Peluang Besar buat UMKM Lokal
eSIM XL Axiata Sudah Tersedia, Begini Cara Belinya