Semester I 2021, 104 Startup Indonesia Dapat Pendanaan Total Rp54,3 Triliun
Uzone.id - Startup di Indonesia memang cukup menjanjikan. Buktinya, selama pandemi ini banyak perusahaan rintisan yang mendapatkan pendanaan. Total ada 104 startup yang mendapatkan pendanaan di semester pertama tahun ini.
Riset Scale PR mencatat, dari sekitar 104 startup di Indonesia mendapatkan pendanaan total sampai USD3,8 miliar atau setara Rp54,3 triliun. Padahal di periode yang sama tahun sebelumnya, hanya 74 startup yang berhasil mendapatkan pendanaan dengan total USD2 miliar.Dari angka jumlah startup yang didanai, terjadi peningkatan 40,5 persen. Sedangkan dari jumlah total dana yang diberikan angkanya naik 91 persen dibanding semester pertama tahun lalu. Valuasi pendanaan juga naik 216 persen, dari USD1,2 miliar di semester pertama 2019.
Baca juga: Kominfo Buka Gerakan Nasional 1000 Startup 2021
Sektor Financial teknologi (fintek), logistik, dan e-commerce menjadi tiga sektor andalan dan paling banyak dilirik bagi investor. Hal ini terlihat dari besarnya jumlah startups dan pendanaan yang mengalir di sektor tersebut.
Perusahaan logistik J&T Express berhasil memperoleh pendanaan jumbo sekitar USD 2 miliar pada April 2021. J&T Express didirikan oleh para mantan petinggi OPPO, yakni Jet Lee dan Tony Chen. Firma riset CBInsight pun menobatkan J&T Express sebagai perusahaan unicorn asal Indonesia pertama pada tahun 2021. Sektor logistik lainnya yang memperoleh pendanaan tinggi yakni SiCepat Ekspres sebesar USD150 juta dan Shipper sebesar USD65 juta.
Pendanaan terbesar kedua terbesar diperoleh perusahaan all-commerce Bukalapak. Sebelum melangkah menjadi perusahaan publik, Bukalapak telah mengantongi pendanaan sebesar USD234 juta dari perusahaan raksasa global Microsoft, perusahaan dana abadi GIC, Emtek Group, BRI Ventures, dan Mandiri Capital Indonesia.
BACA JUGA: Demi PON XX, Pemerintah Bangun Kabel Laut Kedalaman 4 Km di Papua
Adapun, sektor finansial teknologi (fintek) mendominasi jumlah startup terbanyak yang mendapat pendanaan. Setidaknya 30 fintek memperoleh pendanaan dengan total sebesar USD648,28 juta.
Dua platform investasi berada di puncak pendanaan pada sektor fintek, yakni Bibit dan Ajaib, masing-masing sebesar USD95 juta dan USD90 juta untuk Seri B dan Seri A. Sementara Xendit, fintek yang mendukung infrastruktur pembayaran yang diberi gelar 'the next unicorn' juga memperoleh pendanaan sebesar USD64,6 juta untuk putaran Seri B di triwulan pertama tahun ini.
Pada triwulan kedua 2021, para investor juga melirik sektor e-commerce di Indonesia, dimana sektor ini memperoleh total pendanaan mencapai hampir senilai USD600 juta, tertinggi diantara sektor lainnya. Selain Bukalapak, platform agritech Tanihub memperoleh dana segar sebesar USD65,5 juta pada putaran Seri B dan marketplace beautycare Sociolla memperoleh pendanaan sebesar USD56,5 juta.