Siap-siap, Netflix Bakal 'Digempur' 7 Karya Sineas Lokal!
Uzone.id – Netflix secara resmi mengumumkan jajaran film dan serial orisinal terbaru karya sineas lokal Indonesia.
Platform penyedia layanan streaming media digital ini memutuskan untuk memusatkan perhatiannya pada konten orisinal dari Indonesia yang mencakup berbagai genre, mulai dari sci-fi thriller, komedi, hingga drama berlatar masa lampau.Menghadirkan kearifan lokal asli Indonesia, Netflix merasa hal tersebut bisa menjadi daya tarik secara universal.
Content Lead Indonesia, Netflix, Rusli Eddy mengatakan bahwa ‘Waktu Netflix Indonesia’ ingin men-showcase beberapa film orisinal yang diproduksi bersama sineas lokal.
“Waktu Netflix Indonesia menghadirkan berbagai kisah yang otentik dan unik, sebuah perwakilan dari negeri yang kaya akan cerita dan budaya, dipersembahkan oleh sineas-sineas yang karya-karyanya telah berdampak besar bagi industri film kita,” ujar Rusli dalam acara Waktu Netflix Indonesia, Jumat (2/9).
Baca juga: 'Perang' Paket Murah Pakai Iklan, Murahan Netflix atau Disney?
Sebagai bagian dari ekosistem perfilman, Netflix Indonesia ingin sekali memberikan kontribusi berarti bagi penyajian konten-konten lokal yang berkualitas.
“Tidak hanya sekadar eksplorasi genre, tetapi juga bagaimana topik dan cerita tersebut bisa menjadi otentik, unik, dan yang pasti relevan dengan penonton,” tambah Rusly.
Tujuh judul film dan serial otentik karya sineas lokal yang akan hadir di platform Netflix Indonesia mengusung genre dan kearifan lokal yang berbeda-beda.
Mulai dari 'Dear David' karya Sutradara Lucky Kuswandi. Film ini menceritakan soal masa depan Laras, seorang siswa SMA yang pintar jadi pertaruhan saat blog rahasia miliknya terbongkar dan fantasinya dibaca oleh seluruh sekolah.
'The Big 4' karya Sutradara Timo Tjahjanto yang akan tayang pada akhir tahun ini. Film laga komedia pertama Timo ini berkisah soal seorang detektif yang patuh hukum, tetapi bekerja sama dengan sejumlah pembunuh bayaran untuk menyelidiki kematian ayahnya.
Kita juga akan kedatangan 'Hari Ini Akan Kita Ceritakan Nanti' karya Sutradara Angga Dwimas Sasongko. Sebagai prekuel 'Nanti Kita Cerita Tentang Hari Ini', film ini mengikuti cerita cinta pasangan muda dengan latar belakang keluarga masing-masing yang jauh berbeda.
Selanjutnya, serial 'Komedi Kacau' karya sutradara sekaligus penulis dan komika Indonesia, Raditya Dika. Serial ini menjadi kali pertama Radit berkolaborasi dengan Netflix Indonesia dalam produksinya. Mengisahkan soal seorang pria bernama Panca yang sedang terpuruk, dan mendadak harus belajar mengelola sebuah klub komedi sembari mempertahankan perkawinannya.
Lalu, 'Gadis Kretek' karya showrunner Shanty Harmayn bersama sutradara Kamila Andini dan Ifa Isfansyah. Serial drama ini menyuguhkan kisah cinta dengan latar belakang perkembangan industri kretek serta berbagai peristiwa masa lampau di Indonesia.
'Klub Kecanduan Mantan' karya sutradara Salman Aristo, menceritakan soal komedi unik dari lima orang yang terjebak dalam kisah cinta di masa lalu dan mendirikan kelompok untuk menyemangati satu sama lain.
Terakhir, serial 'Nightmares and Daydreams' karya Joko Anwar, mengangkat genre sci-fi thriller yang menceritakan soal orang-orang biasa yang mengalami berbagai kejadian aneh dan bisa menjawab asal-usul dunia yang kita tempati sekarang.
Mau karya lokal dinimati mata global
Alasan Netflix Indonesia merangkul para sineas lokal dalam memproduksi karya orisinal Indonesia yang kental akan kearifan lokal adalah, selain entertain penonton soal tema yang authentically local, Netflix Indonesia juga ingin membuktikan bahwa sebenarnya cerita hebat bisa datang dari mana saja.
Terlepas dari bahasa asing yang ketika menonton harus menggunakan subtitle pun, semua konten bisa dinikmati di seluruh dunia.
Kontribusi Netflix Indonesia dalam menggenjot perkembangan industri film lokal agar menjadi global turut diungkapkan oleh para sineas. Hadirnya Netflix dengan kolaborasi bersama sineas lokal memberikan ruang lebih banyak untuk menyampaikan kejujuran lewat industri film yang mengangkat keotentikan lokal Indonesia.
Para sineas mengharapkan dari kerja sama ini bisa menyatukan visi dalam meningkatkan variasi genre industri perfilman Indonesia agar bisa terus mengedukasi penontonnya.
Joko Anwar turut mengungkapkan bahwa sebagai seorang filmmaker, Sebagai sineas, Joko Anwar ia percaya karya orisinal Indonesia bisa menjadi tema yang menarik dan diterima secara universal oleh pasar global.
Baca juga: Strategi Gaet Pengguna Baru ala Netflix, Disney dan Spotify
“Saya percaya, dan mungkin teman-teman juga percaya bahwa cerita yang menarik itu adalah cerita yang memiliki tema universal, tapi diceritakan melalui point of view yang berbeda dari masing-masing series atau film,” ungkap Joko.
Ia turut menggarisbawahi bahwa dengan tema universal yang diceritakan lewat point of view berbeda, maka bisa menjadi cerminan dan refleksi bagi para penontonnya, baik itu lokal maupun global.
Shanty Harmayn turut menambahkan bahwa dengan POV yang spesifik dari cerita lokal, bisa membangun rasa keingintahuan audiens global soal keadaan Indonesia. Entry point ini yang dirasa bisa relevan dengan penonton dari negara lain.
Yang membuat para sineas lokal bekerja sama dengan Netflix Indonesia untuk produksi konten orisinal adalah opportunity to scale up dari berbagai segi. Mulai dari scale up quality of production, compiling stories, dan memperkenalkan bahasa Indonesia lewat cerita.
“Di dunia yang sudah seperti ini, being global sudah bukan lagi masalah creator bekerja secara estetik dll, ada faktor lain yaitu bagaimana dia di distribusikan. Bagaimana dia ketemu penontonnya. Dan ya Netflix buat gua adalah amplifikasi amplifier yang paling global,” ujar tutup Sutradara Klub Kecanduan Mantan, Salman Aristo.