Suka Membandingkan Diri Sendiri dengan Orang Lain di Media Sosial Berhubungan dengan Depresi
Uzone.id - Sebagai generasi "zaman now", kamu tentu sering mengisi waktu dengan melihat isi linimasa Facebook, Twitter, atau Instagram, kan? Saat mendapati beberapa teman mengunggah foto-foto liburan, mobil baru, pernikahan, atau segala hal yang mewah dari mereka, bagaimana perasaan kamu?
Apakah sempat terlintas pemikiran bahwa kehidupan mereka jauh lebih baik daripada kamu? Jika, ya, maka apakah kamu tahu bahwa membandingkan diri dengan orang lain di media sosial berhubungan dengan depresi?Berdasarkan Live Science, sebuah penelitian baru mengungkapkan bahwa perilaku tersebut merupakan salah satu dari lima perilaku di media sosial yang berkaitan dengan kondisi kesehatan mental.
Dalam studi yang dipresentasikan pada sebuah pertemuan oleh Association for Psychological Science, di San Francisco, para peneliti menganalisis informasi dari 500 mahasiswa yang aktif menggunakan Facebook, Twitter, Instagram, dan atau Snapchat.
Semua mahasiswa juga diminta untuk menyelesaikan survei secara online. Hal ini untuk mengetahui perilaku di media sosial dan gejala depresi.
Baca: Percaya Enggak, Tempat Kerja Kamu Bisa Bikin Berat Badan Naik?
Hasilnya, alasan orang menggunakan media sosial (seperti untuk menghilangkan rasa bosan, dan mencari hiburan atau informasi) tidak berkaitan dengan depresi. Tetapi bila melihat bagaimana mereka menggunakan media sosial, memang, berhubungan dengan kondisi tersebut.
Penelitian ini menemukan bahwa orang dengan depresi lebih mungkin melakukan lima hal saat menggunakan media sosial. Pertama, membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang dianggap lebih baik.
Kedua, memiliki nilai yang tinggi pada survei tentang kecanduan media sosial (beberapa opsi yang termasuk dalam survei ini, seperti telah mencoba mengurangi penggunaan media sosial tanpa keberhasilan, dan sering menggunakan media sosial sehingga berdampak negatif pada pekerjaan atau perkuliahan).
Baca: 4 Hal yang Bikin Kamu Sering Terbangun di Tengah Malam
Ketiga, mereka terganggu oleh tag di foto yang tidak menarik di media sosial. Keempat, orang dengan depresi lebih kecil kemungkinannya untuk mengunggah foto diri sendiri dengan orang lain. Kelima, orang yang depresi memiliki lebih dari 300 followers di Twitter.
Bicara lebih jauh tentang perilaku nomor empat, hal tersebut barangkali berkaitan dengan kecenderungan orang depresi untuk mengisolasi diri. Demikian kata Anthony Robinson, penulis studi sekaligus mahasiswa psikologi di Texas State University.
Para peneliti berharap bahwa temuan ini dapat meningkatkan kesadaran tentang perilaku di media sosial yang berkaitan dengan depresi. Robinson juga menekankan bahwa tidak baik membandingkan diri sendiri dengan orang lain yang tampaknya lebih baik.
"Orang cenderung membuat diri mereka terlihat lebih baik daripada yang sesungguhnya di media sosial," kata Robinson.