Menghindari hal-hal yang berpotensi menimbulkan kericuhan hingga memecah belah bangsa, berbagai upaya pun mulai dilakukan oleh pemilik platform, salah satunya TikTok yang saat ini jadi platform populer di kalangan muda hingga dewasa Indonesia.
Anggota parlemen partai Demokrat Liberal yang punya kuasa di Jepang sedang berencana menyusun proposal untuk melarang media sosial seperti TikTok jika ketahuan digunakan untuk kampanye disinformasi.
TikTok menduduki peringkat pertama sebagai aplikasi yang paling banyak di download selama Hari Natal.
TikTok masih menjadi aplikasi non-game yang paling banyak diunduh di seluruh dunia selama Bulan Juli 2021 dengan lebih dari 63 juta pemasangan.
Pakistan telah memblokir TikTok. Pakistan Telecommunication Authority (PTA) mengambil tindakan tersebut, lantaran aplikasi gagal menyaring konten-konten tidak bermoral dan tidak senonoh.
Kekhawatiran Amerika Serikat terhadap dugaan aksi mata-mata yang dilakukan oleh China berimbas ke aplikasi hiburan seperti TikTok. Bahkan, Angkatan Darat AS telah melarang TikTok untuk digunakan di ponsel seluruh pemerintahan, termasuk tentara.
TikTok disebut sebagai ancaman nasional bagi Amerika. Padahal aplikasi ini dulunya adalah Musical.ly milik perusahaan dari negeri Paman Sam itu. Namun isu ini masih rumor dan belum terbukti kebenarannya.
Toyota Fortuner Hybrid Diluncurkan, Makin Badak Makin Irit
Produktif Habis Libur Lebaran Pakai Samsung Galaxy A55 5G
SMK di Purwokerto Dapat Donasi Moge Suzuki Hayabusa
Sejarah Ford Mustang, Muscle Car Laki, Awalnya Ditarget untuk Cewek
Lin Jarvis Pensiun dari Yamaha Racing di Akhir Musim 2024
Seller Merapat, Biaya Layanan Tokopedia Naik Mulai Awal Mei
8 Hal yang Harus Dilakukan Setelah Motor Dipecut buat Mudik
Usai Lawatan ke Indonesia, Tim Cook Tancap Gas ke Singapura
Desain Spesial Redmi Note 13 Pro+, Khusus Buat Xiaomi Fan Indonesia
Di Indonesia Melimpah, Mobil China Malah Terancam Diblokir di AS
Recap Aktivitas CEO Apple Tim Cook Selama 2 Hari di Indonesia
Review Vivo V30 Pro: Kamera Zeiss Emang Mengesankan!