WhatsApp masih saja tampak begitu plin-plan dengan kepastian soal kebijakan privasi barunya itu. Setelah sempat diberitakan telah memperpanjang batas waktu penerapan kebijakan ini, sekarang anak usaha Facebook ini malah seperti ingin meralat ‘ultimatum’ kepada pengguna.
WhatsApp akhirnya memberlakukan kebijakan privasi baru kepada pengguna mulai 15 Mei. Menurut Executive Director Southeast Asia Freedom of Expression Network (SAFENet), Damar Juniarto, setelah menguasai data pengguna, berikut ini beberapa hal yang bisa dilakukan WhatsApp.
Setelah mendapat reaksi keras dari pengguna sekitar Januari, WhatsApp tetap menerapkan kebijakan privasi pada 15 Mei. Lantas apa jadinya bila pengguna menolak kebijakan baru WhatsApp?
WhatsApp kukuh untuk menerapkan kebijakan barunya dan akan memutuskan hubungan dengan pengguna yang tak setuju. Ibarat orang tua yang ingin melepaskan diri dari anaknya yang bandel, WhatsApp akan melakukannya secara bertahap, perlahan, biar tak ada sakit hati di antara kita.
WhatsApp sekali lagi menekan pengguna untuk mau menerima kebijakan privasinya, yakni untuk berbagi data dengan Facebook dan produk turunan atau pihak ketiga yang bekerja sama. Namun kali ini, WhatsApp melonggarkan konsekuensi pengguna yang tak setuju.
WhatsApp, aplikasi komunikasi di bawah Facebook Inc akan tetap melanjutkan perubahan kebijakan privasinya walau jelas-jelas menimbulkan kontroversi. WhatsApp mengumumkan hal ini melalui blog-nya.
Kebijakan baru WhatsApp yang dikeluarkan sejak Januari 2021 terus menimbulkan dampak panjang. Di tengah situasi ini, tak heran, para pengguna menjadi bertanya-tanya, ada apa dengan WhatsApp?
Salah satu yang ditekankan oleh WhatsApp dalam kebijakan barunya, yaitu pihaknya berhak membagikan data pribadi pengguna ke perusahaan dan produk Facebook, atau pihak ketiga yang diizinkan Facebook. Jika tidak setuju, pengguna tidak bisa lagi memakai WhatsApp.
WhatsApp baru saja menerbitkan halaman Frequently Asked Questions (FAQ) baru ke situs webnya. Dalam publikasi itu, WhatsApp menguraikan kembali tentang kebijakan privasi pengguna.
WhatsApp telah memperbarui persyaratan dan kebijakan privasi pengguna. WhatApp menyatakan berhak membagikan data pribadi pengguna ke perusahaan dan produk Facebook. Dengan adanya kebijakan ini, WhatsApp dinilai monopolistik.
Ahli keamanan siber dari Vaksincom, Alfons Tanujaya mengatakan bahwa bukan isi percakapan yang bakal dibagikan WhatsApp, melainkan metadata yang juga berharga.
WhatsApp telah membarui kebijakan privasi pengguna. WhatsApp menyatakan berhak membagikan data pribadi pengguna ke perusahaan dan produk Facebook, atau pihak ketiga yang diizinkan Facebook. Dari kacamata pakar, kebijakan baru ini sebenarnya adalah upaya monetisasi.
Fitur-fitur Huawei Band 9, Cocok Buat Kalian yang Hobi Renang
Rookie MotoGP Pedro Acosta Bikin Bos Ducati Kewalahan, Ini Alasannya
Suzuki Mau Tambah Produk Mobil Hybrid di Indonesia?
Vespa World Days 2024 Digelar di Italia, Indonesia Ikut Hadir!
Kembaran Poco F6 Dirilis, Harganya Mulai Rp4,4 Jutaan
Honda Kenalkan Mobil Listrik Baru di China Ketimbang Indonesia
Fitur Filter Chat WhatsApp Bakal Pisahkan Chat yang Belum Dibaca Nih
Toyota Fortuner Hybrid Diluncurkan, Makin Badak Makin Irit
Selain MiChat, 4 Aplikasi Ini Bisa Disalahgunakan untuk Open BO
Apa itu RAM Virtual, Beneran Dongkrak Performa Smartphone?
Aming dan Tarra Budiman Rilis Parodi ‘Dipan dan Mileak 1990’
10 Game Spiderman Offline Terbaik, Buat Fans Marvel Sejati