Layanan video Zoom yang belakangan menuai kontroversi karena dianggap tidak aman, kini siap menyuguhkan pembaruan aplikasi yang dapat menutup celah keamanan tersebut. Kira-kira ada apa saja update-nya?
Jangankan pesta pernikahan, untuk menjalankan upacara pernikahan saja sudah semakin sulit gara-gara pandemi COVID-19 yang tak kunjung meredam. Demi mengakali hal ini, ada imbauan untuk menggunakan aplikasi video call seperti Zoom agar pernikahan tetap berjalan.
Aplikasi telekonferensi Zoom, yang langsung meroket namanya sejak orang-orang di dunia melakukan #kerjadirumah atau #dirumahaja untuk memutus penyebaran virus Corona (Covid-19).
Aplikasi Zoom masih menjadi bahan pembicaraan karena deretan cacat keamanan yang ada di dalamnya. Meski begitu, masih banyak orang yang tetap memakai layanan digital ini untuk berkomunikasi. Lantas, bagaimana kalau kita sudah terlanjur was-was?
Terlepas dari kontroversi Zoom yang ternyata ditemukan banyak celah keamanan, layanan digital satu ini digunakan oleh berbagai lapisan masyarakat, dari pelajar, karyawan, petinggi perusahaan, hingga pejabat negara. Kalau sudah begini, apa yang harus pemerintah lakukan?
Semakin terkuak beberapa cacat keamanan pada layanan Zoom, banyak pihak yang merasa saatnya berhenti menggunakan aplikasi video call satu ini, tak terkecuali sekolah di Amerika Serikat sekalipun. Sementara bagaimana dengan Indonesia, apakah layak mempertimbangkan hal serupa?
Aplikasi video call Zoom yang tengah populer di kalangan masyarakat sejak diberlakukannya Work From Home selama pandemi corona memang sudah ketahuan banyak cacat keamanan di dalamnya. Lantas apakah kita perlu berhenti menggunakan Zoom sebagai alat komunikasi?
Beberapa instansi dan wilayah telah mulai melakukan pelarangan penggunaan Zoom untuk video-conference. Aplikasi ini menjadi sorotan setelah diketahui memiliki kerentanan yang mengkhawatirkan terkait dengan keamanan privasi penggunanya.
Video yang telah disaksikan oleh The Washington Post, termasuk ada video sesi terapi; pelatihan bagi pekerja yang melakukan panggilan telehealth termasuk nama orang dan nomor telepon.
Istilah “Zoom-bombing” mendadak jadi sering dibahas di tengah kultur Work From Home (WFH) alias kerja dari rumah selama pandemi corona. Arti di baliknya sama sekali tidak mengandung istilah positif, melainkan kabar buruk bagi pengguna layanan Zoom.
Sejak social distancing menjadi tren, anak-anak belajar di rumah dan sekolah sepi. Banyak dari mereka yang kemudian melakukan sistem belajar mengajar menggunakan Zoom. Namun salah satu wilayah di Amerika melarang penggunaan aplikasi meeting online itu.
Ngabuburit Modif Agya Pakai Paket Original GR Toyota
Andai Xpander Punya Fitur Pajero Sport Ini, Gak Bakal Nabrak Porsche!
Ramai Tes Cosmos Persona, Karaktermu Bisa Mirip Black Hole Sampai UFO
Warna Baru Yamaha Gear 125 Makin Segar, Lumayan buat Lebaran
Paket Ramadan XL Axiata Mulai Rp3 Ribu Doang, Dapat Apa Aja?
Memahami Cara Kerja Kontrol Stabilitas VSC di Mobil biar Anti Selip
Realme 12 Tiba di Indonesia 21 Maret, Speknya Gak Kalah dari Pro+
Kok Ada Pemerintah Kota yang Melarang Pakai Helm Full Face?
Honda HR-V Facelift Diluncurkan, Apa Perubahannya?
10 HP Android Paling Kencang Sedunia, Banyak Dijual di Indonesia
Biang Kerok TikTok Diblokir AS, Gara-gara Banyak Konten Pro Palestina?