Dari beberapa kasus dan skandal Facebook yang menggemparkan satu dunia, kira-kira seberapa peduli sih pengguna di Indonesia?
Sebuah studi yang dilakukan peneliti di New York University dan Universite Grenoble Alpes di Prancis menunjukkan bahwa misinformasi atau informasi yang sesat bisa meraup enam kali lebih banyak engagement di Facebook daripada berita fakta.
Joe Biden belum lama ini mengatakan kalau platform media sosial seperti Facebook telah membunuh orang karena banyaknya misinformasi di dalamnya yang berkaitan dengan Covid-19. Hal ini kemudian disanggah oleh Facebook.
Taktik baru yang diumumkan Facebook adalah tiap pengguna yang membagikan konten misinformasi dan hoaks akan ‘dibinasakan’, atau dibikin tidak terlihat. Dengan kata lain, tak hanya kontennya saja yang dihilangkan, namun juga sekaligus si penggunanya.
GoPlay Gelar Creator’s Playdate, Ngumpulnya Kreator Seluruh Indonesia
OLX Bakal PHK 300 Karyawan di Indonesia?
Kejar Ketinggalan, Suzuki Siapkan 8 Motor Listrik Mulai Tahun Depan
Wuling Air ev dan Almaz Hybrid Tampil di Acara New Energy Vehicle Xperience
AI Makin Berkuasa, Google Kembangkan Bot Cerdas yang Bisa Bikin Musik
Pemeran Tess di Game ‘The Last of Us’ Meninggal Dunia
Pakar: Nilai Ekosistem Digital Masih Datang dari Sektor E-commerce
VIDEO: Test Drive Toyota Voxy, Tetap Mewah Harga Setengah dari Alphard
Ini Dia Startup yang Lolos ke Tahap Alpha Program Indigo Game
Cara Indigo Biar Startup di Indonesia 'Gak Cuma' di Pulau Jawa
JD.ID Tutup Layanan di Indonesia, Apa Alasannya?