Test Ride Yamaha Lexi LX 155: Mesin Besar Tapi Lincah
Test Ride Yamaha Lexi LX 155 (Foto: Brian)
Uzone.id - Yamaha Lexi LX 155 menjadi produk terbaru PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) di awal tahun 2024 ini. Pabrikan garpu tala itu pun langsung mengajak awak media untuk menjajal skutik baru mereka yang mendapatkan banyak peningkatan.
Pengetesan alias test ride Yamaha Lexi LX 155 ini berlangsung di Bandung, Jawa Barat menuju Ciwidey, Kabupaten Bandung. Dengan menggunakan mesin dan teknologi baru, bagaimana rasanya menunggangi Lexi LX 155 itu?Sebelum membahas mengenai impresinya, Yamaha Lexi LX 155 mendapatkan mesin yang lebih besar dari sebelumnya yang hanya 125 cc menjadi 155 cc. Meskipun secara kapasitas sama seperti NMAX dan Aerox, namun secara teknologi cukup banyak perbedaan.
Bisa dilihat dari spesifikasinya, Yamaha Lexi LX 155 mendapatkan mesin dengan konfigurasi 155 cc, 1-silinder, 4-tak, 4-katup, SOHC, berpendingin cairan. Mesin ini mampu menghasilkan tenaga 15,3 dk di 8.000 rpm dan torsi 14,2 Nm di 6.000 rpm.
Hal ini sedikit lebih besar jika dibandingkan saudara saudara 155-nya yakni NMAX dan Aerox yang hanya memiliki tenaga 15,1 dk di 8.000 rpm dan torsi 13,9 Nm di 6.500 rpm.
Desain lebih segar
Dari segi desain, Yamaha Lexi LX 155 tidak menghilangkan ciri khasnya sebagai skutik Maxi yang memiliki kepraktisan. Skutik entry level Maxi ini masih memiliki body yang tidak terlalu besar dan dek yang lebih rata.
Di sisi lain, lampu depan dari Yamaha Lexi LX 155 ini dibuat lebih baru dengan desain yang dinamis. Lampu utama terlihat besar di depan dengan LED dan memiliki positioning light berwarna biru, sementara lampu sein dibuat terpisah.
Di bagian belakang, lampu Yamaha Lexi LX 155 juga dibuat lebih segar dengan tampilan yang berbeda. Bantuknya yang lebih tajam membuat kesan sporty tampak kental di buritan belakangnya.
Meski banyak hal baru dari segi desain, namun beberapa hal masih terlihat sama pada Yamaha Lexi LX 155. Seperti pada bagian body samping, rangka, hingga ke tangki bahan bakarnya yang hanya mencapai 4,2 liter saja.
Posisi berkendara yang tegak
Menunggangi Yamaha Lexi LX 155 sebenarnya cukup mirip dengan Aerox, hanya saja di bagian kaki dibuat lebih leluasa karena dek yang rata. Sisanya posisi jok yang cukup tinggi dan setang yang dekat dengan pengendara membuat pengendara duduk dalam posisi tegak.
Bagi pengendara dengan tinggi badan sekitar 170 cm, duduk di atas Yamaha Lexi LX 155 tetap harus jinjit saat kaki menapak ke tanah. Artinya yang memiliki tinggi badan di bawah dari 170 cm perlu waspada saat menunggangi Lexi.
Sayangnya bagian jok dari Lexi LX 155 ini terasa cukup tipis, sehingga dalam penggunaan yang lama dapat membuat pengendara merasa pegal. Di sisi lain jok yang tipis juga membuat kenyamanan dalam berkendara menjadi berkurang.
Impresi berkendara yang responsif
Pertama kali memutar tuas gas Yamaha Lexi LX 155, langsung merasakan tenaga yang cukup responsif. Tenaga dari mesin baru 155 cc nya membuat stop and go di kemacetan terasa lebih mudah.
Menariknya, biasanya mesin yang memiliki tenaga yang baik di putaran bawah akan loyo pada saat putaran atas. Namun pada Lexi LX 155 tidak mengalami hal tersebut, karena saat putaran mesin berada di tengah, Variable Valve Actuation (VVA) langsung menyala yang membantu tenaga di putaran atas.
Namun perlu dicatat, tenaga yang sangat besar ini jika diandalkan secara terus menerus akan berpengaruh terhadap konsumsi bahan bakar.
Meski memiliki risiko, namun berkendara menggunakan Yamaha Lexi LX 155 memang terasa cukup menyenangkan, terutama dari segi tenaga.
Lanjut ke area suspensi, bisa dibilang Yamaha Lexi LX 155 memiliki suspensi yang cukup keras. Hal ini terasa pada saat menghajar jalan yang kurang rata ataupun berlubang.
Hentakan dari ban depan dan belakang terasa hingga ke setang dan jok Yamaha Lexi LX 155. Meskipun tidak sekeras saudara 125 cc nya yakni Fazzio, namun hal ini tentu mengganggu kenyamanan.
Akan tetapi, suspensi yang keras tidak selalu memberikan dampak negatif, karena kenyataannya Yamaha Lexi LX 155 terasa sangat stabil saat manuver menikung. Mengingat jalan menuju Ciwidey memiliki rute yang berkelok-kelok, suspensi yang stabil tentunya memberikan kemudahan dalam bermanuver.
Jika jalanan kering, bermanuver menggunakan Lexi LX 155 tidak perlu ragu saat melahap tikungan. Berbeda dari saat jalanan basah, penggunaan ban yang masih standar tentunya membuat pengendara harus lebih hati-hati.
Lanjut ke pengeremannya, Yamaha Lexi LX 155 menggunakan rem cakram dengan ABS di depan dan rem tromol di belakang. Seperti komponen rem Yamaha pada umumnya, umpan balik saat mengurangi kecepatan terasa sangat halus.
Terlebih dengan adanya ABS di Yamaha Lexi LX 155 membuat pengendara lebih percaya diri melakukan pengereman di jalanan pegunungan. Sementara penggunaan tromol di belakang dapat membantu fitur brake lock saat berhenti di bidang jalan yang miring.
Dalam perjalanan selama dua hari dari Bandung ke Ciwidey dan kembali lagi ke Bandung, memakan jarak tempuh hingga 128 kilomter. Selama perjalanan tersebut, tercatat konsumsi bahan bakarnya mencapai 44,4 km/liter.