Tiga Upaya Google Untuk Mengurangi Penyebaran Hoaks
Uzone.id - Kebiasaan asal Copy Paste yang sering dilakukan generasi kini hampir memiliki dampak yang sama dengan penyebaran disinformasi.
Oleh karena itu, Feliciana Wienathan, Communication Manager of Google Indonesia, Kamis (02/09), menyarankan untuk mengubah kebiasaan dari Copy Paste menjadi Copy, Learn, Paste dan Share.Ini dilakukan agar pengguna internet lebih cermat dalam menggali informasi-informasi yang ada di internet. Salah satu untuk mengecek fakta dan sumber terpercaya, Google telah menyediakan berbagai Tools agar pengguna internet bisa memilah mana yang benar dan mana yang tidak.
Sayangnya, ketika berselancar di internet, ada kalanya berbagai informasi yang tidak terjamin kebenarannya muncul pada laman internet pengguna. Ini merupakan ancaman terhadap naiknya angka hoaks dan disinformasi di pengguna internet.
Untuk menghindari hal ini, Google menghadirkan berbagai upaya dan tool untuk mencegah penyebaran hoaks di internet sekaligus meningkatkan minat literasi digital di masyarakat khususnya Indonesia.
Baca juga: Windows 11 Meluncur 5 Oktober, Sudah Siapkah Perangkatmu?
Google menyediakan teknologi untuk mengatur apa saja yang bisa muncul di halaman internet pengguna, termasuk mengatur rekomendasi konten dan video di platform video seperti YouTube.
Tak hanya itu, Google juga memberikan ‘tanda khusus’ pada informasi sensitif seperti penyebaran COVID-19. Ini dilakukan untuk membedakan mana informasi yang valid dan mana informasi yang tidak terpercaya.
“Kami selalu fokus di tiga hal, pertama kami lihat dari produknya, apa yang produk ini bisa lakukan. Kedua, policy, aturan atau guidelines yang bisa membantu produk kita bekerja secara optimal,” kata Feliciana.
Terakhir, adalah partnership atau kerjasama. Memerangi hoaks dan disinformasi tak bisa hanya dilakukan oleh pihak penyedia seperti Google, perlu kesadaran penuh dari pengguna internet untuk melek dan memegang kendali dalam menyaring informasi mereka sendiri.
Salah satu tindak nyata dari Google Indonesia dalam merangkul masyarakat Indonesia untuk mencari informasi terpercaya sekaligus meningkatkan literasi digital adalah kerjasama dengan Kemenkominfo dalam program Tular Nalar.
Tujuan dari kerjasama ini adalah memberikan pelatihan dan pengetahuan kepada sekolah-sekolah dan universitas untuk mengajak mereka agar berpikir kritis di tengah gempuran informasi palsu.
“Kita memberikan pelatihan ke sekolah-sekolah dan universitas untuk mengecek sebelum melakukan copy, paste, dan sharing,” ujar Feliciana.