TikTok Shop dan Tokopedia Bersatu, Siapa yang Diuntungkan?
Ilustrasi foto: Obi Pixel/Unsplash
Uzone.id – Induk TikTok, ByteDance dikabarkan akan menggaet Tokopedia untuk membuka kembali TikTok Shop di Indonesia. Walaupun secara resmi belum diumumkan, namun menurut orang dalam yang mengetahui soal hal ini keduanya telah hampir sepakat untuk saling bekerja sama.
Kerja sama antara ByteDance dan Tokopedia merupakan strategi baru untuk membawa kembali TikTok Shop ke Indonesia sekaligus mematuhi aturan Permendag No. 31 tahun 2023, dimana platform media sosial (TikTok) harus dipisahkan dengan platform e-commerce (TikTok Shop).Melihat kolaborasi dua raksasa teknologi China dan Indonesia ini, pengamat ekonomi digital dari CELIOS, Nailul Huda mengatakan kesepakatan adalah sebuah kesempatan besar bagi Tokopedia agar bisa unggul dari pesaingnya saat ini, Shopee.
“Sebenernya Tokopedia dan Shopee itu (peringkatnya) saling geser menggeser kan. Saya rasa ini akan (menjadi) kesempatan menarik untuk Tokopedia agar bisa relatif lebih unggul dibandingkan dengan Shopee,” kata Nailul saat ditemui awak media pada hari Jumat, (09/12).
Kerja sama ini juga menjadi peluang bagi Tokopedia agar fitur live shopping mereka berkembang sekaligus menimbulkan persaingan yang menarik antara raksasa-raksasa e-commerce di Indonesia.
“Bagi Tokopedia ini kayak semacam peluang, kita tahu live shopping ini terus berkembang dan siapa market leader sekarang? Shopee kan? Nah Tokopedia merasa terganggu dengan itu,”
Ia menambahkan, “Kalau kita bisa lihat Live TikTok diintegrasikan dengan Tokopedia, itu tentu sangat menarik sekali. Ini bisa jadi persaingan cukup menarik antara Shopee live dengan Tokopedia Live dan TikTok itu. Saya rasa keuntungannya ada di situ.”
Meskipun baru dirilis kurang dari 3 tahun, penggunaan TikTok Shop terbilang sangat tinggi di Indonesia. Sebelum layanan ini ditutup, TikTok Shop digunakan lebih dari jutaan orang di Indonesia bahkan dinilai melampaui e-commerce Indonesia yang sudah lama hadir.
Belum lagi UMKM yang saat ini lebih memanfaatkan media sosial untuk promosi dan berjualan. Nailul mengatakan kalau 64 persen UMKM di Indonesia menggunakan media sosial untuk berdagang, dan hanya 25 persen saja yang menggunakan e-commerce.
“Artinya, media sosial merupakan suatu elemen penting untuk UMKM agar dia bisa berdagang secara online. Makanya ketika TikTok Shop tutup, harusnya mereka buka lagi dan beradaptasi,” tambahnya.
Kehadiran TikTok Shop di Indonesia sudah beredar semenjak Oktober lalu, namun isu kerjasama antara Tokopedia dan TikTok Shop ini mulai kencang dibicarakan pada November kemarin dimana kabarnya, induk TikTok ByteDance mendekati e-commerce lokal untuk menjalankan kembali layanan mereka.
Hingga berita ini diturunkan, baik TikTok Indonesia maupun Tokopedia belum mau menjawab terkait adanya kesepakatan kerjasama antara keduanya. Namun, sumber yang tahu soal hal ini mengatakan kalau pengumuman kesepakatan akan diumumkan dalam beberapa minggu ke depan.