Tips Guru dan Sekolah Lancar Terapkan PJJ di 2021
Photo by Sharon McCutcheon on Unsplash
Uzone.id – Sejak Maret 2020, virus corona penyebab Covid-19 telah menjelma menjadi pandemi global. Menurut UNESCO, semua sekolah tutup di sekitar 100 negara di dunia, termasuk Indonesia, untuk memutus rantai penularan. Sejak saat itu, guru pun dipaksa untuk mengajar dari rumah, secara digital.Ketika dua kasus pertama Covid-19 terdeteksi di Indonesia, Gubernur Anies Baswedan langsung menutup sekolah di Jakarta pada 14 Maret. Namun kala itu, banyak sekolah yang mengaku tak siap dengan pembelajaran jarak jauh (PJJ). Bukan salah siapa-siapa, hanya saja jaringan internet belum memadai dan merata di seluruh penjuru Indonesia, termasuk kebiasaan dunia ajar Indonesia yang belum terlalu digital.
Namun itu hanyalah masalah teknis. Yang menjadi perhatian, kendala yang dialami guru dan murid lebih pelik lagi. Misalnya, seperti yang dipaparkan Rysa. Murid kelas 8 di sebuah SMP di bilangan Jakarta Timur itu mengatakan jika beban tugas yang diberikan guru saat sekolah online lebih banyak ketimbang tatap muka. Malah kadang waktu untuk mengerjakan tugas menjadi lebih panjang. Kurikulum yang diberikan para guru pun masih sama dengan pola belajar yang tatap muka.
Baca juga: Tips untuk Sekolah, Ciptakan Modul dan Buku Pelajaran Digital
Guru pun mengakui adanya kendala tersebut. Siti Maryam, guru sekolah SMP itu mengaku mulai terbiasa untuk bertemu online dengan murid-muridnya. Hanya saja memang butuh kreasi dan inovasi berbasis digital untuk bisa membuat buku pelajaran yang interaktif dan tidak membosankan, atau lab virtual untuk belajar lewat layar laptop.
Ini persis seperti yang pernah dipaparkan Menteri Koordinator Perekonomian Airlangga Hartarto, yang mengakui banyak kendala dari sistem PJJ. Salah satunya masalah sumber daya manusia dan sistem pendidikan itu sendiri seperti kemampuan guru dan pola pembelajaran.
Padahal jika manajemen belajar mengajarnya tepat dengan penggunaan alat yang sesuai maka sejatinya proses belajar mengajar secara online tidaklah sulit. Setelah hampir satu tahun, dan banyaknya aplikasi yang mendukung, para guru mengaku semakin terbiasa untuk mengajar secara online.
Berikut beberapa tips yang bisa membantu guru untuk semakin terbiasa dan lancar menerapkan PJJ, yang entah sampai kapan akan berakhir.
- Pakai Aplikasi yang mudah dan simple
Dalam proses PJJ, guru dan sekolah bisa mengandalkan aplikasi yang mudah dan simple. Salah satunya seperti Pijar Sekolah. Aplikasi yang juga bisa diakses melalui web dan mobile ini memungkinkan sekolah untuk mengatur operasional belajar mengajar. Mulai dari membuat sistem informasi manajemen sekolah yang terintegrasi, pembuatan modul digital sekolah, membangun laboratorium virtual, sampai pelaporan aktivitas sekolah, baik mencakup kinerja guru maupun hasil belajar siswa.
- Sistem Informasi yang terintegrasi
Sistem informasi yang terintegrasi merupakan kunci dari suksesnya PJJ di sebuah sekolah. Seluruh hirarki manajemen seperti data siswa dan guru, hingga statistik kesiswaan, profil sekolah, dan lain-lain dapat dipantau dan diatur melalui sistem yang sama. Di sinilah Pijar Sekolah bisa membantu kerumitan sistem informasi ini.
Pijar Sekolah menyediakan fitur Sistem Informasi Manajemen Sekolah. Selain itu, sistem ini dapat digunakan untuk memberi informasi tentang penerimaan siswa baru, bantuan operasional sekolah, dan seluruh bentuk dapodik online. Apabila dibandingkan dengan offline, mungkin terdapat banyak sumber data dan sumber tersebut tidak saling terintegrasi. Dengan Sistem Informasi Manajemen Sekolah ini, mengakses data akan menjadi mudah dan cepat.
- Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi
Apabila sekolah offline, mengajar dapat menjadi sangat melelahkan karena semua harus dilakukan secara manual. Akan tetapi dengan belajar secara digital, guru dapat meng-upload materi, membuat soal, dan menilai siswa secara otomatis.
Terdapat Ujian Sekolah Berbasis Aplikasi dimana siswa dapat melihat pembahasan atas jawaban dari soal ujian ketika ujian telah dinilai oleh guru. Seluruh konten yang sudah dibuat dapat disimpan kembali agar bisa digunakan di simulasi atau ujian selanjutnya. Proses penilaian dapat dilakukan secara otomatis tanpa perlu mengecek jawaban siswa satu persatu.
- Buku Digital
Saat sekolah offline, siswa harus meminjam atau membeli buku. Apabila meminjamkan, terdapat risiko buku rusak dan lain-lain. Dengan Pijar Sekolah, risiko tersebut tidak perlu dipikirkan karena sekolah dapat menciptakan fitur perpustakaan digital.
Buku Sekolah Digital milik Pijar Sekolah bersumber dari silabus kurikulum 2013, dan terdiri dari kurikulum 2013, kurikulum 2013 revisi, hingga kurikulum 2013 revisi 2017. Semua buku adalah buku BSE yang digunakan untuk belajar saat ini.
Selain itu, terdapat video pembelajaran untuk melatih dan merangsang kemampuan berpikir siswa. Pijar Sekolah juga menyediakan Buku Digital Interaktif dimana siswa dapat mendengar suara, melihat animasi, dan menonton video penjelasan melalui buku tersebut.
Seluruh fitur di atas sesuai dan dapat mempermudah guru dari tingkat SD hingga SMA/SMK untuk mengajar.
Yang paling menarik, Pijar Sekolah mendukung perangkat apapun mulai dari handphone hingga laptop. Ini artinya, Pijar Sekolah menunjang aktivitas belajar di rumah bagi sekolah di daerah 3T (Terdepan, Terluar, dan Tertinggal) hingga sekolah Urban.