Review Poco M5: Pas untuk Harian

pada 2 tahun lalu - by
Advertising
Advertising

Uzone.id -Selalu ada cara buat Poco untuk menjegal kompetitor terdekatnya, Realme. Ketika Realme 10 terdeteksi akanlaunchingdi Indonesia, Poco langsung curistartdengan menghadirkan Poco M5 sehari sebelumnya.

Poco M5 jadismartphonemurah ke-sekian dari Poco yang dipasarkan ke Indonesia. Harganya Rp2 jutaan, tapi menawarkan banyak hal yang bermanfaat untuk pemakaian harian, termasuk adanya NFC.

Kali ini, saya akan membeberkanreviewlengkap Poco M5 yang mencakup desain serta kenyamanan saat pemakaiannya, kualitas layar dan audio, performa dan daya tahan baterai, hingga kemampuan kamera. Berikut ulasan lengkapnya, Uzoners!

Baca juga:Review Performa Asus Zenfone 9: Si Mungil Tenaganya Luar Biasa

Material polikarbonat yang berkelas

Boleh sajasmartphoneini dibuat dengan bahan dasar polikarbonat alias plastik. Tapi, kualitasnyagak kaleng-kaleng, malah punyafinishingyang terbilang bagus untuk sebuahsmartphoneharga Rp2 jutaan.

Kebetulan, Poco M5 yang sayareviewmemiliki kelir warna hijau gelap yang kelihatan tangguh. Warna yang memang sudah bagus ini dipadukan dengan tekstur mirip bahan kulit sintetis, sehingga terlihat pas dan beda dari lainnya.

Tekstur ini cukup mirip seperti kulit imitasi padasmartphone flagshipdi luar sana. Lembutnya sama, tidak licin juga, dan digenggam pun masih tetap nyaman. 

Setidaknya, dengan tekstur kulit sintetis, Poco jadi punya cara agarsmartphoneyang terbuat dari material plastik tak kelihatan murahan lagi.

Bingkai Poco M5 juga terbuat dari plastik, tapi dibikin agar mirip seperti aluminium yang biasa diusung olehsmartphoneharga mahal. Tepiannya dibuat datar, yang juga lagi-lagi agar ponsel terlihat lebih mahal dari harga aslinya.

Saya senang dengan konsep desain Poco M5 ini. Bisa dibilang, ini adalah cara yang cantik untuk ‘menaikkan’ derajat darismartphoneharga Rp2 jutaan, tanpa harus menggunakangimmickyang macam-macam. Sederhana, namun terasa berkesan.

Belum lagi,build quality-nya yang tergolong tangguh. Poco M5 kerasa padat saat digenggam, tanpa menggunakancasingpun rasanya aman-aman saja meletakkan ponsel ini di mana saja.

Poco M5 sendiri menyediakan tiga slot pada SIMtray, yakni dua untuk kartu SIM 4G LTE dan satunya lagi untuk microSD. Masih disediakan juga jack audio 3,5mm dan IR blaster yang berguna banget untuk mengontrol perangkat elektronik via Mi Remote.

Baca juga:Review Kamera Asus Zenfone 9: Motret Asyik Tanpa Cela

Kualitas layar dan audio bolehlah

Walau jadi seri terbaru dari keluarga Poco M Series, tapi desain bagian depannya masih saja sama. Layarnya masih mengusung konsepmainstreamdengannotchatau poni di bagian atasnya.

Bezel-nya pun tebal, terutama pada bagian dagu layar. Namun ini masih terasa wajar, karena Poco M5 adalahsmartphonemurah dengan harga Rp2 jutaan saja. 

Panel layarnya berjenis IPS LCD berukuran 6,58 inci dengan resolusi Full HD+. Bonus fitur yang diberikan Poco untuksmartphoneini gak muluk-muluk, hanyarefresh rate90Hz saja yang sudah lebih dari cukup.

Layarnya mediokersih, kualitasnya pun gak bagus-bagus amat. Cuma untuk pemakaian sehari-hari masih oke kok. Di dalam ataupun luar ruangan, masih enak buat dipandang.

Cuma kekurangannyasih, saat digunakan pada kondisi matahari yang terik, layar Poco M5 kurang kelihatan dengan baik. 

Soalrefresh rate, jangan harap kecepatannya bakal adaptif. Sensasi yangsmoothpun tak begitu terasa saat menggunakan di moderefresh rateyang tinggi. Baik 60Hz dan 90Hz, seperti gak ada bedanya.

Maingamepun,refresh rateyang tinggi tak berpengaruh signifikan. Tapi fitur ini lumayan lah buat pamer-pamer atau sekadar merasakan sensasirefresh ratetinggi walau tak terlalu maksimal.

Biasanya,smartphonemenengah Xiaomi sudah dilengkapi denganspeaker stereo. Cuma Poco M5 malah mengusung satuspeakersaja di bagian bawah.

Namunsurprisingly, kualitasnya bagus jugalhobuatspeakerberjenismono. Keluaran audionya jernih, dimana suaramidmasih terdengar dengan baik. Ketika mendengarkan musik dengan efekbass,output-nya juga tak terdengar pecah. Cukup okelahsecaraoverall.

Baca juga:Review Kamera Infinix Zero Ultra: Gimmick atau Beneran Bagus?

MIUI 13 masih saja ada iklan

Gak ngerti lagideh, kenapasihtega-teganya kasih iklan di sistem operasi bawaansmartphone. Memangsih, iklannya ada di aplikasi bawaan saja yang mungkin jarang digunakan oleh pengguna.

Tapi ada sejumlah momen yang bikin kesal saja gegara tampilnya iklan, semisal setelah prosesscanningketika selesai memasang aplikasi dari Play Store dan melakukanclear memorydancache.

Pasti saja, setiap selesai dua aktivitas tersebut, iklan bakal muncul. Kebanyakan iklan merupakane-commercedan juga aplikasi video pendek. Kemungkinan karena iklannya bersifat personalisasi mungkin, jadi kontennya disesuaikan dengan minat dari pengguna itu sendiri.

 

Kalau saja tak ada iklan, MIUI 13 berbasis Android 12 ini enak buat digunakan. Ada Control Center yang terpisah dengan bar notifikasi, sehingga pengguna dapat menyesuaikan berbagai pengaturan tanpa harus repot dengan notifikasi yang muncul.

Sistem keamanannya juga sudah lebih baik berkat sokongan Android 12 danupdate patch securityyang rutin digulirkan oleh Xiaomi. 

Tampilan MIUI 13 juga terasafluid, Recent Apps diperlihatkan secara rapi, transisi aplikasi yang juga enak dipandang, pembagian kategori aplikasinya juga rapi dan pintar. Aplikasi secara otomatis dipisahkan per kategori.

Poweroke buatgaming, efisiensi daya top

Mediatek Helio G99 dipilih sebagai dapur pacu dari Poco M5. Disandingkan dengan RAM LPDDR4X sampai 6 GB dengan memori penyimpanan 128 GB. Khas MIUI 13, terdapat RAM Expansion yang menambah kapasitas RAM secara virtual hingga 2 GB.

MediaTek Helio G99 adalah prosesor 6nm yang punya efisiensi daya yang bagus. Konfigurasi CPU-nya sebenarnya sama dengan Dimensity 700,chipset5G murah dari MediaTek juga.

Terdapat dua kluster CPU di prosesor ini, 2-coreperformanceCortex-A76 dengan kecepatan 2,2 GHz dan 6-coreefficiencyCortex-A55 dengan kecepatan 2 GHz. Kemudian untuk kartu grafisnya Mali-G57 MC2 yang juga cukup oke.

Dua pengujian saya lakukan, menggunakan AnTuTu Benchmark dan PCMark generasi yang terkini.

Di AnTuTu Benchmark, skornya mencapai 333 ribuan poin atau lebih rendah dari sang pesaing, Realme 10 dengan prosesor yang serupa. Demikian pula dengan PCMark, dimana ponsel terbaru Poco itu mencatatkan skor 8.950 poin.

 

Dari grafis terlihat, performanya cenderung naik turun denganclock-speedtertinggi tercapai ketika menjalani simulasi yang berat, sepertieditinghingga manipulasi data. 

Baca juga:Komparasi Realme 10 vs Poco M5: Prosesor Sama, Lebih Bagus Mana?

Bagaimana untukgaming? Poco M5 ternyata asyik buat diajak maingame, walau tak terlaluhardcorejuga. Buatgamerkasual seperti saya,smartphonebaru tersebut punya kinerja yang terbilang mumpuni.

Apalagi, terdapat fitur bawaan bernama Game Turbo. Fitur ini tersembunyi pada opsi Special Features di pengaturan sistem. Ketika ditemukan,shortcut-nya pun otomatis akan mejeng di halaman utama layar.

 

Fitur ini bertugas untukmeningkatkan performa ponsel dan menjaganya tetap stabil di level tertinggi. Seperti fiturgamingpada umumnya, Game Turbo juga dapat memblokir aplikasi saatgamedimainkan, menambahtouch sensitivity, sampai menyesuaikanpowerponsel secara manual.

Baksmartphone gaming, ada juga FPS Counter dan persentase penggunaan CPU yang terlihat secarareal-time.

 

Berbicara soal kualitasgaming-nya,overallsaya cukup puas.Gameberat seperti Call of Duty Mobile, eFootball 2023, hingga Tower of Fantasy bisa dimainkan di sini, walau kualitas grafis harus di-pushhingga rata kiri agar lancar.

Buat 30 FPS, COD Mobile dan eFootball 2023 masih bisa mencapainya. Namun untuk Tower of Fantasy, untuk meraih FPS yang standar seperti itu cukup sulit. Rata-rata frekuensiframe rateyang didapatkan berkisar 23 - 25 FPS saja, dimana 30 FPS bisa diraih saat objek di dalamgametak terlalu banyak.

Baterainya super awet

Baterai 5.000 mAh dari Poco M5 ini memang bikin capek ngabisinnya. Butuh waktu 20 jam 38 menit untuk menghabiskan bateraismartphonemenggunakan PCMark Battery Test. 

Itupun, baterai tersisanya masih ada sekitar 15 persen. Mungkin dengan serangkaian fitur penghemat baterai yang ada, daya tahan baterai Poco M5 bisa menyentuh 24 jam dengan skema pemakaian normal.

Impresifnya kemampuan bateraismartphoneini tak sejalan denganfast charging-ya. Hanya 18W saja, meski dalam paket pembelian sudah mendapatkan adaptor 22,5W, Ngecas dari 4 persen sampaifullbutuh waktu 2 jam 29 menit, waktu yang cukup lama memang.

Baca juga:Review Huawei MatePad Pro 11 2022: Ekspektasi Tinggi Dibayar Lunas!

Kamera 50 MP yang …….mehh

Entah kenapa, saya menyukai kamerasmartphoneXiaomi kalau ponsel tersebut adalah kelashigh-endke atas. Namun kalau menengah ke bawah, mutu gambar yang dihasilkankokcenderung tak memuaskan.

Di atas kertas, spesifikasi kamera Poco M4 sebenarnya menjanjikan. Kamera utamanya saja menggunakan sensor 50 MP dengan bukaan lensa f/1.8 dan menghasilkan foto di resolusi 12,5 MP berkat skema pencitraan4-in-1 pixel binning

Dikombinasikan dengan sepasang kamera 2 MP dengan lensa makro dandepth. Sementara di depan, terdapat kamera cuma 5 MP saja. Ya, resolusi yang begitu terbatas buat sebuahsmartphoneRp2 jutaan.

Kalau motret di siang hari atau kondisi cahaya yang mendukung, kualitasnya lumayan okekok. Namun tipikal Xiaomi kelas menengah banget, warnanya cenderung terlalu tajam saat menerima cahaya yang cukup berlebih.

Sementara saat cahayanya standar, warnanya terlihat pas dengantoneyang natural. Namun ada dua catatan dari kamera utama ini, yaitu AI untuk mendeteksi skenario pengambilan gambar yang ‘tidak terlalu pintar’ dan detail foto yang kurang memuaskan.

AI pada sistem kamera Poco M5 terkadang telat mengenali objek foto. Seringkali juga AI sama sekali tidak mendeteksi skenario foto yang saya ingin ambil, semisal makanan,landscape, gedung, dan sebagainya.

Hal ini langsung berpengaruh pada keluaran foto, karena tugas AI adalah untuk meningkatkan kualitas warna dan detail dari momen yang telah diambil.

Sementara soal detail, bukannya terlihat tajam malah terlihat halus dalam beberapascene. Misal ketika memotretlandscape, dedaunan malah terlihat halus dengan warna hijau yanglebay.

Ketiadaan kameraultra widecukup disayangkan. Makin kecewa, setelah kualitas kamera makro dandepthterasa kentang. 

Kamera makro Poco M5 gak mendukungautofocus, jadi agak menyulitkan untuk memotret dari jarak dekat, apalagi kalau tangan kalian gemetar. Kalaupun ‘memaksa’ buat memotret foto makro, saya sarankan untuk menggunakan tripod atau mengambil subjek dari jarak yang tidak terlalu dekat.

Tingkat detail dari foto yang dihasilkan biasa saja, warnanya pun sama halnya. Tipikal medioker, terutama saat pencahayaan kurang mendukung.

Kalaudepth, berfungsi untuk memotret fotoportraitataubokeh. Karena memotret masih menggunakan kamera utama, maka kualitasnya terpengaruh dengan kondisi cahaya saat pemotretan berlangsung.

Kalau pencahayaan cukup, maka keluarannya juga cakep dengan warna yang natural dan efekbluryang rapi. Sebaliknya, kalau cahayanya kurang, ya hasilnya pun bakal kurang dannoisedi mana-mana.

Kamera selfie 5 MP, resolusi yang rendah untuksmartphoneRp2 jutaan. Hasilnya pun ya tak terlalu memuaskan, dan lagi-lagi kualitas tergantung dengan kondisi pencahayaan.

Baca juga:Review Benchmark Asus ROG Phone 6: Skornya 'Maxed out'!

Jangan harap mendapatkan foto dengan detail yang menakjubkan. Kendati begitu, kualitas warna yang ditampilkan masih cukup oke, kok.

Berbicara soal video, perekaman bisa dilakukan pada resolusi Full HD atau HD denganframerate30 FPS. Karena minim stabilisasi, maka cukuptrickyuntuk merekam video dengan kamera Poco M5.

Tapi kualitasnya masih bagus, baik soal detail dan komposisi warnanya. Kualitas suaranya pun cukup bagus, dimana mikrofon di atas dan bawah secara responsif menangkap suara.

Hasil foto:

Hasil video:

Kesimpulan

Poco M5 adalahsmartphoneRp2 jutaan yangworth to buyalias layak buat kalian beli, tapi ada beberapa catatan, baik kelebihan dan kekurangan.

Kelebihannya,smartphoneini punya desain danbuild qualityjempolan. Ingin terlihathigh-end, tapi dengan cara yang berkelas berkat tekstur kulit imitasi di bagian belakang dan ‘aluminium pura-pura’ pada bingkainya. 

Kualitas layarnya pun sebenarnya bagus, apalagi terdapatrefresh rate90Hz yang juga cukupsmooth. Kualitas audionya pun patut diacungi jempol, walauspeaker-nya belumstereo.

Kemampuan Poco M5 untuk penggunaan harian juga sudah lebih dari cukup. Mau menjalankan berbagai aplikasi secara gantian atau membuka dua aplikasi dalam satu layar, hingga bermaingameyang berat, bisa dijalani dengan cukup lancar.

Daya tahan baterainya pun sungguh mengesankan. Daya tahannya nyaris seharian, terasa adil melihat kemampuanfast charging-nya yang tak terlalu impresif.

Di sektor kamera, sensor 50 MP juga menghasilkan kualitas gambar yang lumayan. Cukup lah buat kalian yang senang atau sekadar isengngontendi Instagram atau TikTok.

Yang bikin ponsel ini unggul darismartphonesekelasnya adalah kehadiran NFC. Wah oke banget adanya NFC dismartphoneRp2 jutaan, apalagi fitur ini berguna untuk mendukung trencashlessuntuk pengguna di kota-kota besar.

Kekurangan dari Poco M5, layarnya yang kurang sedap dipandang ketika di luar ruangan dengan kondisi matahari yang terik. MIUI 13 dismartphoneini juga menyuguhkan UX yang kurang banget, gegara iklan yang bejibun tampil di aplikasi bawaan.

Sepasang kamera sekunder juga terasa ‘penting gak penting’. Ada untuk menaikkan nilai Poco M5 agar terlihat lengkap, tapi tidak adapun tak berpengaruh apa-apa buat pemakaian. 

Dari beberapa catatan tersebut, pada akhirnya Poco M5 merupakansmartphonemurah dengan rangkaian fitur dan spesifikasi yang cukup mendasar. Ponsel ini bagus untuk penggunaan sehari-hari, meski dengan segala kekurangannya.