TikTok Shop Meluas ke AS, Kucurkan Rp271 Triliun Buat Saingi Amazon

pada 4 bulan lalu - by

Uzone.id– Setelah menguasai pasar Asia Tenggara, ByteDance semakin gencar melebarkan bisnis e-commerce mereka ke berbagai wilayah, termasuk Amerika Serikat.

MelansirSouth China Morning Post, indukTikTokberniat untuk memperluas bisnis e-commerce mereka dengan nilai USD17,5 miliar atau Rp271 triliun di wilayah kekuasaanAmazon. 

Target ambisius ini tidak hanya menimbulkan persaingan dengan Amazon namun juga persaingan dengan perusahaan e-commerce China lainnya yakni Temu dan Shein, yang mana dua e-commerce China ini banyak digandrungi orang-orang AS.

 

 

Selain AS, ByteDance juga dilaporkan sedang berupaya memperluas penjualan mereka di Amerika Latin.

Sama sepertiTikTok Shop,strategi e-commerce mereka akan memadukan media sosial dengan e-commerce. Dari sumber yang mengetahui masalah ini, sasaran dangoalproduk-produk TikTok Shop versi AS ini sudah dibahas dalam pertemuan internal beberapa pekan terakhir.

Berbeda dengan Temu dan Shein, TikTok akan mengandalkan jangkauan media sosial mereka dan daya tarik video viral untuk memikat pembeli. Sama halnya dengan strategi TikTok Shop di Indonesia, Malaysia dan beberapa negara Asia lainnya.

Selain itu, TikTok juga menawarkan gratis pengiriman dan juga subsidi pada influencer yang menjual gadget, pakaian dan make up lewat video dan streaming.

 

 

Salah satu strategi lain yang dilakukan ByteDance untuk memenangkan pasar di AS adalah biaya rendah bagi pedagang. 

Saat ini, biaya yang dikenakan untuk pedagang di AS mencapai 6 persen dari setiap penjualan, jauh lebih rendah dibanding yang dikenakan Amazon, yakni sekitar 15 persen dari setiap penjualan.

TikTok Shop sendiri jadi salah satu layanan milik ByteDance yang memiliki pertumbuhan paling cepat bagi perusahaan. Di 2023 kemarin, pendapatan ByteDance melonjak sekitar 30 persen mencapai USD110 miliar lebih, melampaui proyeksi pertumbuhan Meta Platforms dan Tencent Holdings.