icon-category Gadget

Begini Rasanya Jajal Raja Ponsel Layar Lipat, Galaxy Z Fold 2

  • 03 Oct 2020 WIB
Bagikan :

(Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Uzone.id -- Sejak dirilis di Indonesia, Galaxy Z Fold 2 sebagai ponsel layar lipat generasi kedua dari lini produk Galaxy Fold cukup menyita perhatian. Selain harganya yang bombastis, yakni Rp33,88 juta, ponsel ini juga mengalami beberapa peningkatan signifikan dari versi pertamanya.

Tim Uzone berkesempatan untuk menjajal Galaxy Z Fold 2, meski dalam waktu yang super singkat, ternyata ponsel ini berhasil membuat saya terkesan. Walaupun memang rasanya masih kurang puas, tapi ada beberapa hal yang layak dibagikan tentang ponsel ini.

Layar dan desain

Satu hal yang paling mencuri perhatian saya saat menggenggam ponsel layar lipat Samsung ini adalah cover display-nya yang lebih luas dibanding versi sebelumnya.

Ukurannya 6,2 inci dengan resolusi HD+ dan teknologi layar Super AMOLED. Ukuran segini jauh lebih baik dari layar 4,6 inci di Samsung Galaxy Fold yang rilis akhir 2019 lalu. Di atasnya juga tersemat desain punch-hole untuk rumah bagi kamera selfie yang beresolusi 10MP.

alt-img
(Tampilan layar depan yang lebih besar dari versi Galaxy Fold pertama. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Tidak cuma di cover display yang mengalami perubahan. Pada main display pun layarnya juga diperluas menjadi 7,6 inci dengan resolusi QXGA dan teknologi layar AMOLED 2X Infinity Flex Display.

Samsung menyingkirkan waterfall drop screen di bagian kanan atas sehingga memberikan efek yang lebih luas lagi terhadap tampilan layar ini. Hanya ada punch-hole untuk menempatkan kamera selfie di layar ini yang resolusinya sama, yakni 10MP.

Sementara untuk kamera utama, ada di bagian belakang bodi ponsel yang terlihat lebih besar dibanding pendahulunya. Mungkin lebih mirip dengan desain kamera belakang yang ada di Samsung Galaxy Note 20

Terlihat triple camera yang semuanya beresolusi 12MP untuk lensa wide, ultra-wide, dan telephoto.

Engsel di-upgrade

Tak cuma soal layar yang menarik perhatian, tetapi juga engsel yang tentu banyak jadi perbincangan.

Setelah sebelumnya engsel Fold dulu banyak dikeluhkan karena terlalu kaku dan memiliki daya magnet yang kuat saat proses buka tutup, di Galaxy Z Fold 2 ini justru terasa sekali perbedaannya.

alt-img
(Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Proses buka tutup layar lipat ponsel terasa lebih mudah dan fleksibel dengan sudut bukaan sesuai keinginan pengguna, hampir mirip seperti Galaxy Z Flip yang diperkenalkan pada Februari lalu.

Konon, ini berkat teknologi CAM Mechanism yang mendukung fitur Flex Mode terhadap layar lipat ponsel satu ini.

Jadi, ponsel ini bisa steady dan berdiri dengan sudut bukaan 75 derajat atau bahkan 115 derajat. Pun saat dibuka dengan sudut 7 atau 15 derajat, layarnya tidak langsung menutup.

Gak perlu ketakutan lagi layarnya bakal cepat rusak karena proses buka tutupnya, deh.

Ragam fitur menarik

Ada beberapa fitur menarik yang sempat saya coba di Samsung Galaxy Z Fold 2 ini.

Pertama, fitur multi-window yang memungkinkan pengguna untuk multitasking dengan beberapa aplikasi dalam satu layar sekaligus.

Berkat refresh rate 120Hz yang disematkan di layar ponsel satu ini, performa multitasking dengan multi-window ini jadi lebih menyenangkan lagi. Semua diproses serba cepat dan akurat dengan sensitivitas yang pas, tanpa berlebih tanpa kurang.

alt-img
(Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Di multi-window ini, saya juga bisa bebas mengatur layout aplikasi yang ingin dipakai. Memang tidak semua aplikasi mendukung multi-window ini, salah satunya aplikasi Netflix.

Tapi, saat mencoba multi-window dengan aplikasi Google, Youtube, dan membuka galeri ponsel dalam satu layar, semua berjalan lancar dan ga ada lagging.

Kedua, mode Cover Preview Display di dalam aplikasi kamera.

Saat mode ini dinyalakan, saya bisa menggunakan kamera utama yang ada di bodi belakang ponsel dan melihat live preview sebelum saya menjepret gambar. Jadi, cocok banget buat pengguna yang ingin selfie pakai kamera utama.

Hanya sayangnya, live preview di cover display ini hanya berfungsi sebagai pratinjau saja. Untuk proses take gambar, pengguna bisa menggunakan motion gesture seperti melambaikan telapak tangan ke hadapan kamera. Nah, sensor nantinya akan membaca motion gesture dari telapak tangan kita dan tadaaa… Foto bisa diambil.

alt-img

Selain itu, saat saya mencoba mengambil gambar menggunakan preview dari layar utama, tampilan layar yang sebelumnya full preview ketika saya lipat sedikit layarnya, maka layar akan terbagi jadi dua bagian.

Sebelah kanan menjadi preview untuk mode kamera belakang atau selfie, dan sebelah kiri adalah preview untuk foto atau video terakhir yang sudah diambil.

Performa: experience, prosesor, baterai

Samsung Galaxy Z Fold 2 ini dibekali dengan kapasitas baterai yang cukup besar yakni 4.500 mAh, yang juga didukung teknologi fast-charge 25w (wired).

Selama pemakaian, saya merasa ponsel satu ini tidak terlalu boros, meski menggunakan refresh rate 120Hz.

Saat bermain game selama kurang lebih 30 menit, saya hanya menghabiskan sekitar 10 persen kapasitas baterai. Mungkin berkat prosesornya juga yang diusung oleh Qualcomm Snapdragon 865+ dan bantuan RAM 12GB dan memori internal 256 GB (support UFS 3.1).

Belum lagi desain layar yang luas ini sangat memanjakan pengguna saat bermain game. Saya mencoba bermain game Call of Duty mobile dan first impression-nya sungguh menyenangkan!

alt-img
(Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Pengaturannya yang bisa dimaksimalkan dengan mode rata kanan (grafis dan frame rate paling tinggi) dan kemampuan refresh rate 120Hz sangat membantu pengguna untuk beraksi di game ini.

Tak cuma itu, saat bermain game Asphalt-9 pun juga sama. Sensitivitas layarnya memberikan kenyamanan, ditambah tampilan visualnya yang juga menyegarkan.

Berhubung Galaxy Z Fold 2 ini memiliki dual speaker yang ada di bagian atas dan bawah ponsel, maka untuk bermain game atau streaming film, atau aktivitas apapun yang membutuhkan output audio ponsel ini, perlu memperhatikan posisi bodi ponsel saat dipegang.

Jangan sampai, posisi tangan menutup speaker yang ada.

Kamera dan video

Untuk kamera, sulit juga untuk menemukan keluhan yang menonjol. Semua sensor kameranya pas dan kepekaannya terhadap cahaya juga cukup baik.

Fokus dalam proses pengambilan gambar cukup cepat didapat dan hanya memakan waktu kurang dari sedetik hingga hasilnya keluar. Hasilnya pun tidak mengecewakan tentunya, baik untuk mode Auto, 2x Zoom, Ultra Wide Angle, Live Focus, hingga Night Mode.

alt-img
(Hasil foto Auto Mode. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)
alt-img
(Hasil foto Live Focus. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)
alt-img
(Hasil foto Live Focus di indoor. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Secara keseluruhan, Samsung Galaxy Z Fold 2 ini punya semua fitur kamera yang dimiliki oleh flagship Samsung, termasuk fitur Single Take dan Pro Video.

Hanya satu yang tidak ada, yakni kemampuan 50x Zoom karena di ponsel ini hanya mentok di 10x Zoom saja.

alt-img
(Hasil foto Auto Mode Zoom 2x. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)
alt-img
(Hasil foto Night Mode 2x Zoom. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)
alt-img
(Hasil foto selfie Auto Mode. Foto: Uzone.id/Ranny Virginia)

Kesan pertama saya terhadap ponsel layar lipat satu ini cukup memuaskan. Pembaruan yang dilakukan sangat efektif dan sesuai dengan minat pasar, khususnya konsumen yang memang mengincar gadget dengan desain beda dan punya bujet banyak.

Pengalaman hands-on lengkap Galaxy Z Fold 2 bisa ditonton di bawah ini.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini