Sponsored
Home
/
Digilife

Bill Gates: 2 Atau 3 Tahun Lagi, Rapat Kerja Bakal di Metaverse

Bill Gates: 2 Atau 3 Tahun Lagi, Rapat Kerja Bakal di Metaverse
Preview
Vina Insyani14 December 2021
Bagikan :

Uzone.id - Dalam sebuah postingan blog personal miliknya, Bill Gates memprediksi masa depan di bidang pekerjaan akan berubah seiring hadirnya Metaverse.

Metaverse sendiri merupakan sebuah dunia virtual yang direncanakan dan dikembangkan oleh perusahaan-perusahaan raksasa teknologi seperti Meta dan Microsoft, di mana dalam dunia ini pengguna bisa bekerja, bermain dan bersosialisasi.

Mengutip CNBC, Senin, (13/12/2021), Gates mencatat bahwa pandemi Covid-19 telah "merevolusi" lingkungan kerja, dengan banyaknya perusahaan yang menawarkan fleksibilitas bagi karyawan yang ingin bekerja dari jarak jauh.

“Perubahan itu hanya akan meningkat di tahun-tahun mendatang,” tulis Gates, dikutip dari blog year-end nya.

Baca juga: Metaverse, Ancaman AI dan Racikan Empati di Customer Experience Digital

Ia juga mengatakan bahwa kerja jarak jauh hanya akan menarik lebih banyak orang ke metaverse.

“Dalam dua atau tiga tahun ke depan, saya memperkirakan sebagian besar pertemuan virtual akan berpindah dari grid gambar kamera 2D…ke metaverse, ruang 3D dengan avatar digital,” tulis Gates dalam posting blognya.

Tampilan grid 2D yang dimaksud Gates adalah platform platform konferensi video, seperti Zoom atau Microsoft's Teams. Sementara di metaverse, pekerja akan memiliki avatar 3D yang bisa menghadiri rapat di ruang kantor virtual. Nah, avatar tersebut juga dapat berinteraksi dengan avatar rekan kerja lainnya.

Ia mengatakan nantinya di Metaverse, para pekerja bisa berinteraksi seperti rapat offline.

Baca juga: Meta Buka Horizon Worlds, Dunia Metaverse untuk Usia 18 Tahun ke Atas

Namun, diakui hal ini tentu membutuhkan waktu dan kemauan yang tinggi dari berbagai pihak. 

Pertama, perusahaan seperti Meta dan platform game seperti Roblox dan Minecraft untuk Microsoft perlu mengembangkan dunia virtual untuk membentuk metaverse. 

Ia juga mengakui bahwa untuk “menangkap ekspresi, bahasa tubuh, dan kualitas suara secara akurat,” orang akan membutuhkan perangkat teknologi yang mahal seperti headset VR dan lainnya.

populerRelated Article