Disuruh Garap Kisah KKN Desa Penari, ini Tanggapan Joko Anwar
-
Uzone.id - Kisah horor Kuliah Kerja Nyata (KKN) di Desa Penari masih jadi bahan pembicaraan hangat di kalangan warganet sehingga jadi viral selama beberapa hari belakangan ini.
Sampai ada warganet yang mencocok-cocokan kisah KKN di Desa Penari tepat kalau didigarap oleh sutradara Joko Anwar yang sebelumnya berhasil melambungkan film Pengabdi Setan ke pentas internasional.
Baca juga: Kisah Horor KKN di Desa Penari Mau Digarap Jadi Film?
Joko Anwar melalui cuitannya mengaku ada yang mengirim pesan WhatsApp soal dirinya bakal jadi sutradara film KKN di Desa Penari.
Lalu, apa jawaban Joko Anwar?
"Gue bilang belum sempet baca karena masih promo Gundala. Ada yang udah baca? Bagus nggak?" kata Joko Anwar.
Tadi ada yang wasap.
— Joko Anwar (@jokoanwar) September 3, 2019
"Bang, bioskop masih rame ama GUNDALA, kok elo udah mau bikin KKN Desa Penari?"
Gue bilang belum sempet baca karena masih promo Gundala.
Ada yang udah baca? Bagus nggak?
Cuitan Joko Anwar mengenai KKN di Desa Penari sudah mendapat 410 komentar. Memang banyak warganet yang mendukung kisah horor itu jatuh ke tangan Joko Anwar.
"Cerita KKN Harus jatuh ke tangan yg tepat bang, dan director yg cocok yah abang @jokoanwar. Sebenernya cerita hantunya yah biasa bang hantu2 genderuwo, ratu ular, Kaya gtu tp penuturan si penulis yg keren sih, Pinter bgt menuangkan cerita berasa gw lg disana," tulis @eLelisss.
"Kalo om yg sutradarain bakalan sadis lah, imajinasi saya liar kalo om yg sutradarain itu cerita," tulis @babiyanggemuk.
Namun, beberapa ada yang menilai kisah horor KKN di Desa Penari biasa saja.
"Yang ini gak usah dibikin film malah nanti gak asik org udah pada baca," tulis @SunanGhiri.
Cerita horor KKN di Desa Penari jadi viral setelah dibuat cerita bersambung oleh akun Twitter @SimpleM81378523. Ceritanya mengisahkan 6 mahasiswa bernama Widya, Nur, Ayu, Bima, Wahyu, dan Anton asal universitas di Jawa Timur melakukan KKN di Desa Penari yang diduga berada di Banyuwangi atau Bondowosi.
Cerita kemudian menjadi perbincangan serius. Ada yang menilai kisah tersebut nyata, dan sebagian menganggapnya sebagai cerita fiksi.
Banyak warganet yang akhirnya membuat teori konspirasi soal lokasi, para tokoh dan juga universitas para mahasiswa itu.