Facebook Tidak Akan Beri Tahu 530 Juta Pengguna yang Bocor Tahun 2019
-
Ilustrasi (Foto: Austin Distel / Unsplash)
Uzone.id - Facebook belum memberi tahu lebih dari 530 juta pengguna yang datanya bocor di forum hacker (peretas) pada tahunu 2019 dan sepertinya tidak punya rencana untuk melakukannya, menurut perwakilan perusahaan.
Business Insider melaporkan pada minggu lalu bahwa nomor telepon dan data pengguna Facebook tersedia di database publik.
Facebook mengakui dalam sebuah postingan blog pada Selasa (6/4/2021) bahwa "aktor jahat" telah memperoleh data sebelum September 2019 dengan "mengorek" profil dengan memanfaatkan celah di tool platform untuk menyinkronkan kontak.
BACA JUGA: Penyebab Instagram dan Facebook Down Berkali-kali
Facebook mengatakan telah menutup celah tersebut usai mengindentifikasi masalahnya.
Namun, seorang juru bicara Facebook mengatakan pada Rabu (7/4) bahwa raksasa media sosial ini tidak akan memberitahu pengguna yang terkena dampak peretasan dan tidak yakin punya visibilitas penuh di mana pengguna perlu diberi tahu.
Dia mengatakan, perusahaan juga memperhitungkan bahwa pengguna tidak bisa memperbaiki masalah, sedangkan data yang diretas sudah tersedia untuk umum.
Informasi data yang bocor itu tidak termasuk informasi keuangan, informasi kesehatan atau kata sandi, kata Facebook.
Namun, data yang dikumpulkan bisa memberi informasi berharga untuk peretasan atau penyalahgunaan lainnya, menurut para ahli.
Data yang dicuri itu termasuk nomor telepon dan tanggal lahir.
Ivan Righi, analis intelijen ancaman dunia maya di perusahaan keamanan Digital Shadows yang berbasis di San Francisco, mengatakan bahwa itu berarti data tersebut kemungkinan masih melekat pada pengguna aktif.
"Penjahat dunia maya dapat menggunakan informasi seperti nomor telepon, email, dan nama lengkap untuk meluncurkan serangan rekayasa sosial yang ditargetkan," kata Ivan.
Dia manambahkan, “Karena sebagian besar pengguna masih bekerja dari rumah karena pandemi, serangan ini bisa efektif jika dipersonalisasi untuk menargetkan korban, seperti mengirim pesan teks yang meniru perusahaan atau bank kepada pengguna.”(The Guardian)
VIDEO Yang Harus Dilakukan Saat Ponsel Hilang, Gampang!