Kelebihan dan Kekurangan Asus Zenfone 9, Flagship Rp7 Jutaan
Uzone.id - Kurang lebih seminggu sebelum launching resminya di Indonesia, saya sudah lebih dulu menggunakan Asus Zenfone 9. Bukan flexing, tapi tim Uzone.id memang menjadi salah satu pihak pertama di tanah air yang menjajal langsung smartphone kompak dan ngegas dari Asus Indonesia tersebut.
Selama menggunakan Asus Zenfone 9, saya merasakan kelebihan dan sekaligus kekurangan dari ponsel yang dibanderol dengan harga mulai Rp7,9 jutaan tersebut.Kelebihan paling utama yang saya lihat dari smartphone ini bukan soal ukurannya yang kompak, melainkan harganya yang luar biasa murah. Buat sebuah smartphone dengan prosesor terkini Snapdragon 8+ Gen 1, Asus Zenfone 9 bisa dibilang pilihan paling murah.
Poco yang biasanya ‘ngerusuhin’ brand lain dengan produk terjangkaunya bahkan dibuat tak berkutik, lantaran Poco F4 GT dengan Snapdragon 8 Gen 1 standar saja lebih mahal nyaris Rp1 jutaan dari Asus Zenfone 9.
Baca juga: VIDEO: Unboxing Asus Zenfone 9
Bagi kalian yang mungkin tertarik dengan Asus Zenfone 9, berikut ini saya jabarkan kelebihan dan kekurangan dari smartphone terbaru Asus tersebut. Simak terus, Uzoners!
Kelebihan Asus Zenfone 9
Setidaknya ada 5 kelebihan dari Asus Zenfone 9, sejauh yang saya rasakan selama seminggu pemakaian sebagai daily driver. Berikut rincian lengkapnya:
Desain kompak
Asus Zenfone 9 kira-kira masih memiliki dimensi seperti Zenfone 8, namun dibuat dengan desain yang benar-benar berbeda. Kalau diukur, sebenarnya Asus Zenfone 9 ‘lebih pendek’, tepatnya 1,5mm lebih mini.
Bobotnya masih 169 gram seperti sebelumnya, menjadikan smartphone baru Asus itu sebagai salah satu ponsel paling ringan yang pernah saya gunakan. Bagi saya yang biasa menggunakan smartphone dengan layar di atas 6,5 inci, memakai Asus Zenfone 9 menjadi sebuah keberkahan tersendiri.
Akhirnya, saya menemukan smartphone powerful yang enak digenggam satu tangan, nyaman dikantongi, dan mudah dibawa kemana-mana.
Walau kecil, tapi Asus tetap memperdulikan sisi kualitas. Asus Zenfone 9 menggunakan frame atau bingkai berbahan dasar aluminium yang tangguh. Saking bagusnya build quality smartphone ini, Zenfone 9 terasa padat dan kokoh saat dalam genggaman.
OS tanpa bloatware
Asus Zenfone 9 sudah berjalan di ZenUI 9 berbasis Android 12. Beda dengan UI (user interface) dari smartphone Android pada umumnya, ZenUI lebih terasa seperti Android stock tanpa ada gimmick atau bloatware yang gak penting.
Tampilannya beneran bersih, seperti menggunakan Google Pixel generasi terbaru dalam bodi yang lebih kecil. Belum lagi kepastian Asus yang menjamin kalau Zenfone 9 setidaknya bakal mendapatkan update OS hingga 2 kali dan 2 tahun lebih untuk patch keamanan.
Memang tampilan ZenUI mirip seperti Android murni, tapi tetap ada fungsi serta aplikasi khusus yang diberikan Asus pada smartphone ini. Tentunya ada aplikasi bawaan khas Asus, seperti Gallery, File Manager, dan sebagainya.
Juga yang menarik, ada opsi High Performance Mode yang tersimpan di bar notifikasi. Kalau mengaktifkan fitur ini, performa Snapdragon 8+ Gen 1 dari smartphone bakal dimaksimalkan untuk berbagai skenario penggunaan.
Hal menarik lainnya, terdapat fitur Back Double Tap. Fitur ini bikin kalian mengaktifkan berbagai macam shortcut hanya dengan mengetuk bodi belakang ponsel.
Misal, ingin mengaktifkan kamera, fungsi screenshot atau sekadar menyalakan lampu flashlight, ketuk dua kali saja bodi belakang. Semuanya dapat diatur melalui pengaturan.
Performa tinggi
Gak ada yang meragukan kinerja dari Asus Zenfone 9. Prosesor Snapdragon 8+ Gen 1, RAM sampai 16 GB, penyimpanan internal hingga 256 GB dan baterai berkapasitas 4.300 mAh dengan fast charging 30W.
Dari pengujian yang saya lakukan, Asus Zenfone 9 mencatatkan skor 1,08 juta poin! Skor yang begitu besar buat sebuah ponsel mungil.
Angka tersebut bahkan berhasil mengalahkan banyak smartphone flagship lainnya, seperti Samsung Galaxy Z Fold4, Xiaomi 12 Pro, dan lainnya.
Dengan skor ini, berdasarkan Ranking AnTuTu Benchmark, menempatkan Asus Zenfone 9 sebagai ponsel ketiga paling cepat saat ini di bawah Asus ROG Phone 6 Pro dan ROG Phone 6.
Untuk pengujian lebih lengkapnya, kalian dapat melihatnya di sini: Review Performa Asus Zenfone 9.
Main game apapun sanggup
Dengan dapur pacu kelas atas, main game Android apapun sudah pasti sangat lancar. Dari pengujian, game PUBG Mobile saja bisa diatur hingga grafik rata kanan dengan 60 FPS stabil tanpa penurunan.
Main game AAA Android bukanlah tugas berat bagi Asus Zenfone 9. Apalagi, smartphone ini juga memiliki fitur Game Genie yang memungkinkan penggunanya untuk melihat status FPS secara real-time, mempercepat kinerja smartphone, menaikkan refresh rate layar, dan sebagainya.
Baca juga: Asus Zenfone 9, Smartphone Snapdragon 8+ Gen 1 Termurah di Indonesia
Kamera dengan gimbal OIS
Ungkapan don't judge a book by its cover berlaku banget buat Asus Zenfone 9. Dari luar, ponsel ini memang terlihat hanya memiliki tiga kamera saja, dua di belakang dan satu di depan. Tapi secara konfigurasi dan kualitas, beuhh ajib banget.
Kamera utamanya 50 MP dengan sensor Sony IMX766 yang sudah didukung gimbal OIS atau optical image stabilization. Teknologi ini membuat pengambilan gambar bakal jauh lebih stabil, baik untuk video ataupun pemotretan malam.
Gimbal OIS buatan Asus membawa teknologi stabilisasi 6-sumbu yang memberikan kompensasi terhadap guncangan hingga 3 derajat. Lebih baik dari OIS konvensional dengan kompensasi 1 derajat guncangan saja.
Kamera ultrawide-nya 12 MP, masih sama dengan Asus Zenfone 8. Kamera ini menggunakan sensor Sony IMX363 yang dilengkapi dengan lensa autofocus, sehingga mampu memotret foto makro dari jarak terdekat 4cm.
Di depan, kamera selfie-nya 12 MP dengan sensor Sony IMX663. Kamera ini juga didukung oleh dual-pixel PDAF atau phase detection autofocus, sehingga memberikan foto selfie yang lebih fokus dengan detail yang bagus.
Kemampuan videonya juga menakjubkan. Dengan kamera belakang, kalian dapat merekam video hingga 8K pada 24 FPS atau 4K di 60 FPS.
Kekurangan Asus Zenfone 9
Sampai sekarang, gak ada ponsel yang benar-benar sempurna. Asus Zenfone 9 ada beberapa kekurangan, yang mungkin saja bisa kalian pertimbangkan saat ingin membelinya.
Kecil, tapi tebal
Oke Asus Zenfone 9 memang lebih kecil dari Asus Zenfone 8. Bentuknya pun ringkas karena enak digenggam, tapi ponsel ini nyatanya lebih bulky alias tebal dari saudaranya.
Tebalnya Zenfone 9 cukup beralasan sebenarnya. Ada dua penyebab kenapa bisa seperti itu. Pertama, kehadiran jack audio 3,5mm di bagian atas. Kedua, kapasitas baterainya yang besar.
Ponsel ini akan terlihat lebih tebal kalau kalian memakaikan casing tambahan. Asus sendiri memberikan hardcase dalam paket pembelian yang cukup tipis, mungkin agar ponsel ini tak terlihat bantet saat digunakan.
Baca juga: Snapdragon 8 Gen 2 Dukung Ray Tracing, Game Android Makin Mirip PC
Berbahan dasar plastik
Berbeda dari Zenfone 8 yang menggunakan material kaca, Zenfone 9 malah ‘turun kasta’ dengan menggunakan bahan polimer. Alasannya sih biar ringan, tapi pada kenyataannya bobot ponsel ini masih sama dengan Zenfone 8.
Penggunaan polimer juga membuatnya terasa kurang premium. Tapi untungnya, Asus melapisi bodi belakang polimernya dengan warna-warna yang ‘aman’, sehingga tak terlihat murahan.
Ada empat warna yang tersedia, Sunset Red, Moonlight SIlver, Midnight Black dan Starry Blue. Seluruh warna tak menampilkan efek gradasi, hanya sebatas warna yang kalem tapi terlihat cantik saat terkena paparan cahaya.
Layar tanpa adaptive refresh rate
Layar Asus Zenfone 9 memang bagus kualitasnya lantaran menggunakan panel Super AMOLED buatan Samsung dengan ukuran 5,9 inci. Refresh rate-nya juga tinggi mencapai 120Hz dan sudah mendukung HDR10+.
Hanya saja, refresh rate dari layar Zenfone 9 tak bersifat adaptif. Hanya ada pilihan untuk menentukan refresh rate dari 60Hz, 90Hz dan 120Hz. Padahal, adaptive refresh rate merupakan ‘fitur wajib’ yang biasanya ada pada smartphone flagship.
Kekurangan lainnya, kenapa sih bezel bagian bawahnya masih saja tebal? Kan lebih pas rasanya kalau dagu Zenfone 9 lebih tipis dan simetris dengan bagian atasnya. Semoga saja Asus memperbaiki kekurangan ini pada seri selanjutnya.
Baca juga: Perbandingan Kamera 200 MP, 108 MP, 50 MP & 48 MP, Lebih Bagus Mana?
Kamera yang terlalu menonjol
Kekurangan Asus Zenfone 9 yang satu ini minor sebenarnya, yakni bump kamera yang terlalu menonjol. Alhasil, kalau ponsel diletakkan di atas meja dengan posisi layar menghadap ke atas, bingkai kamera langsung menjadi penopangnya.
Ada solusi lain dengan menggunakan casing, namun kalian harus memilih casing yang benar-benar melindungi lensa dan bingkai kamera agar tak mudah tergores.
Itu dia kelebihan dan kekurangan dari Asus Zenfone 9 yang telah saya rasakan selama menggunakannya sebagai daily driver. Semoga bermanfaat ya!