Home
/
Telco

Kerjasama Satelit, Telkom Bicara dengan SpaceX

Kerjasama Satelit, Telkom Bicara dengan SpaceX

-

Tomy Tresnady22 July 2021
Bagikan :

Ilustrasi (Foto: Instagram @telkomindonesia)

Uzone.id - PT Telkom Indonesia Tbk. (TLKM) terbuka untuk bermitra dengan pihak manapun yang memiliki kompetensi dalam pemanfaatan teknologi satelit, termasuk satelit orbit bumi rendah (Low Earth Orbit Satellite/LEO) Starlink milik SpaceX.

Hal itu dikatakan oleh VP Corporate Communication Telkom Pujo Pramono. Menurutnya, Telkom Indonesia berkomitmen mendukung upaya pemerintah untuk meningkatkan konektivitas digital di seluruh wilayah Indonesia 

Dia juga mengatakan bahwa geografis Indonesia membutuhkan peran teknologi satelit untuk mengakselerasi pemerataan konektivitas digital hingga ke pelosok nusantara.

"Hal inilah yang mendasari pembicaraan kerja sama Telkom dengan SpaceX,” kata Pujo, dilansir Uzone.id dari Bisnis.

BACA JUGA: Siaran TV Analog Dimatikan Agustus, TV Berbayar Tetap Perlu STB

Pujo berharap jika nantinya terjalin kerjasama antara Starlink, Telkom Indonesia mampu memberikan solusi guna mengakselerasi konektivitas hingga pelosok nusantara dengan penyediaan layanan satelit yang andal, berkualitas dan terjangkau.

Dilansir dari Kata Data, Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) juga mengkaji kesiapan aturan dan dampak investasi Starlink di Indonesia.

“Kominfo mengkaji pihak penyedia yang berpotensi mendukung penyediaan layanan komunikasi dan internet di Indonesia, termasuk Starlink," kata juru bicara Kementerian Kominfo Dedy Permadi.

Kementerian pun menggandeng sejumlah penyelenggara telekomunikasi dan asosiasi, di antaranya Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII), Asosiasi Penyelenggara Jaringan Telekomunikasi (Apjatel), dan Asosiasi Satelit Indonesia (ASSI).

Kominfo dan asosiasi menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang membahas beberapa aspek investasi Starlink, seperti kesesuaian dengan regulasi, manfaat bagi industri, serta keamanan dan pertahanan nasional.

Selain itu, kata Deny, Kementerian juga aktif berkoordinasi dengan perwakilan Starlink. Hal ini untuk mendapatkan informasi dan penjelasan yang lebih detail tentang investasi.

Ketua Umum Apjatel Muhammad Arif menambahkan, anak usaha SpaceX itu berminat masuk ke pasar Indonesia sebagai penyedia telekomunikasi di Indonesia.

Menurutnya, Starlink masih mengurus izin. Salah satunya mengurus hak labuh. Masuknya Starlink ke pasar Indonesia, kata Arif, akan mengubah peta bisnis telekomunikasi Tanah Air.

"Pasti ada perubahan meskipun tidak serta merta," ujar Arif.

Apa itu Starlink?

Starlink adalah sebuah proyek pengembangan konstelasi satelit yang sedang dijalankan oleh SpaceX milik Elon Musk.

Proyek ini bertujuan untuk menghadirkan sebuah sistem komunikasi internet berbasis satelit yang memiliki performa tinggi serta dengan harga yang terjangkau.

Pada 26 Mei 2021, SpaceX telah meluncurkan 1.737 satelit Starlink, termasuk satelit demo Tintin A dan B. SpaceX berencana untuk meluncurkan hingga 60 lebih per penerbangan Falcon 9, dengan peluncuran sesering setiap dua minggu pada tahun 2021.

Pada April 2020, SpaceX memodifikasi arsitektur jaringan Starlink. SpaceX mengajukan aplikasi ke Komisi Komunikasi Federal (FCC) yang mengusulkan untuk mengoperasikan lebih banyak satelit di orbit yang lebih rendah pada fase pertama daripada yang sebelumnya diizinkan oleh FCC.

Fase pertama masih akan mencakup 1.440 satelit di cangkang pertama yang mengorbit pada 550 km (340 mil) di bidang miring 53.0°, tanpa perubahan pada cangkang pertama konstelasi yang diluncurkan sebagian besar pada 2020.

Cangkang pertama: 1.440 dalam cangkang ketinggian 550 km (340 mi) pada kemiringan 53,0°
Cangkang kedua: 1.440 dalam cangkang 540 km (340 mi) pada kemiringan 53,2°
Cangkang ketiga: 720 dalam cangkang 570 km (350 mi) pada kemiringan 70°
Cangkang keempat: 336 dalam cangkang 560 km (350 mi) pada 97,6°
Cangkang kelima: 172 satelit dalam cangkang 560 km (350 mi) pada 97,6°

populerRelated Article