Mungkinkah Indonesia Menjadi Internet Global Hub?
Ilustrasi foto (Unsplash)
Kolom Oleh: Nyoto Priyono, Head of Ecosytem – PT Telkom IndonesiaUzone.id - Defenisi Internet Global Hub secara awam adalah kesatuan beberapa elemen yang bersinergi membentuk suatu ekosistem, yang di dalamnya meliputi Regulasi, Conectvity, Content dan Customers (EyesBall).
Kenapa banyak negara atau perusahaan ingin menjadi (menguasai) bisnis Hub?, ini tidak terlepas dari potensi business yang menjanjikan. Seperti skala transaksi yang akan terjadi sangatlah besar, dan dengan didukung bisnis model yang cocok, hal ini akan menjadi sumber-sumber pendapatan, seperti harga sewa, fee based, access content, tax dan lain-lain.
Baca juga: Telkom Dijadikan Pusat Digital BUMN
Sebenarnya Business Hubber ini sudah ada sejak lama, ambil contoh di sektor pelabuhan dan bandara. Inggris, Singapura dan Hongkong adalah beberapa contoh yang berhasil menjadikan Hubber ini sebagai sumber pendapatan dan tenaga kerja.
Di sektor Digital, kita bisa lihat negara seperti Singapura, Hongkong, Belanda, Inggris, Perancis, Amerika Serikat, sangat sukses menjadikan Digital Hub, dengan memfasilitasi perusahaan-perusahaan sektor Submarine Cable, Data Centre Global, untuk melakukan investasi. Beberapa diantaranya Equinix, Global Swith, Amsix, Interxion, dan masih banyak lainnya.
Bagaimana Pontensi Indonesia menjadi Internet Global Hub?
Seperti diungkapkan diatas bahwa Ecosystem Hub ini paling tidak terdiri dari Regulasi, Connectivity, Content dan Customers (EyesBalls).
- Regulasi
Secara umum, regulasi di bidang investasi di Indonesia sudah baik dengan adanya FDI (Foreign Direct Investment) yang memberikan banyak kemudahan Investor untuk menempatkan investasinya di Indonesia.
Beberapa perusahaan digital masih mempunyai presepsi ‘Uncertainty’ merupakan risiko yang belum bisa di-mitigasi, oleh sebab itu, belum banyak yang mau berinvestasi di bidang digital ini.
- Connectivity
Ada beberapa element yang terkait di connectivity ini, antara lain :
- Data Centre (DC): Persepsi pemain global terhadap infrasturktur ini tidak lagi mengenai teknologi, namun sangat dipengaruhi oleh ‘Neutrality’ dan ‘Independcy’.
Sayangnya hanya sedikit DC yang dipresepsi Neutral di Indonesia (Cyber/CSF), sementara pemain Data Centre yang lain masih harus berjuang untuk membangun persepsi ‘Netral’.
- Access Global dan Landing Point Kabel (LP): Di Indonesia hanya ada beberapa Landing Point dan LP ini rata-rata dimiliki dan dipakai sendiri oleh sebuah perusahaan telekomunikasi.
Faktor ini juga yang menjadikan presepsi ‘Neutral’ di Indonesia sangat rendah di sisi Pemain Global. Landing Point Dumai (Telkom : SMW-5 dan DMCS), Bukit Dangas (Telkom : TIS dan BSCS), Menado (IGG), Anyer (AXIATA : ASC), Ancol Area ( Telkom and Indosat) dan ada beberapa Landing Point milik Moratel, PGASCOM.
- Local Access: Hanya ada beberapa perusahaan yang mempunyai jaringan akses, dan semua nya Perusahaan Lokal ( mungkin karena Regulasi), dan mayoritas masih dikuasai oleh Telkom, sehingga simpul-simpul network nya (Node) hanya di DC milik Telkom, ini berhubungan dengan presepsi ‘Neutral’.
- Content
Saat in sebenarnya banyak content provider di Indonesia, namun rata-rata mereka menaruh kontennya di global, ini sangat disayangkan, karena pontensi pengguna konten ( EyesBalls) di Indonesia cukup besar.
Belum ada analisa yang mendalam, kenapa mereka masih menaruh konten tersebut di DC-Clouds Global, namun dari beberapa pemberitaan, sepertinya masalah Quality dan Pricing DC yang kurang competitive.
- Customers (EyesBalls)
Kita ingat di tahun 2009, service BB (BlackBerry), Indonesia merupakan customer terbesar kedua di dunia, setelah Amerika Serika. Faktor ini (EyesBalls), yang saat ini masih dipelajari oleh pemain banyak global yang akan masuk ke Indonesia, karena Potensi Digital/Smart Device ( internet user) di Indonesia sangat besar ( ketiga di Asia, setelah China dan India) dan masih tumbuh sangat signifikan.
Baca juga: Ibu Kota Baru Indonesia Calon Digital Hub Asia?
Kedekatan dengan Targeted Customer (EyesBalls) merupakan faktor untuk untuk menjaga ‘Quality’ dari Digital Service offering (related to latency dan lain-lain).
Dari beberapa short analysis pada 4 faktor di atas, sepertinya Indonesia punya potensi menjadi menjadi Internat Global Hub.
Beberapa faktor external akan sangat memengaruhi Indonesia sebagai Internet Global Hub, karena sepertinya China (mainland) dan India, masih menjadi ‘magnet’ pemain global untuk berinvestasi di Digital Business Ini, terlepas dari regulasi di negara tersebut yang masih sangat terbatas untuk pemain global
bersambung....