Penerapan Teknologi AI yang Sering Ditemukan Sehari-Hari
Uzone.id - Teknologi Kecerdasan Buatan atau AI kini telah memasuki banyak bidang. Terlebih di era digitalisasi yang terus berkembang, AI menjadi salah satu teknologi yang harus dimiliki agar laju digitalisasi menjadi lebih pesat. Di Indonesia sendiri, teknologi AI yang dianggap sebagai teknologi yang cukup ‘futuristik’ sebenarnya sudah ada di depan mata.
Ivan Renald Tigana, Chief Business Officer Nodeflux dalam acara Uzone Talks yang mengangkat tema “Kecerdasan Buatan di Indonesia, Ancaman atau Harapan?’, pada Kamis kemarin, mengatakan contoh penerapan AI yang paling dekat di kehidupan sehari-hari adalah di bidang e-commerce. Ada juga layanan chat bot yang mereka miliki.Chat bot ini merupakan sebuah mesin yang dapat membalas pertanyaan pelanggan secara otomatis sesuai dengan apa yang telah diperintahkan. Ini merupakan salah satu aplikasi dari teknologi AI.
Baca juga: Kecerdasan Buatan, Harapan atau Ancaman?
Bidang lain yang juga memanfaatkan teknologi AI adalah bidang-bidang dan layanan yang lebih menekankan ke customers experience dan security, securing data merupakan salah satu yang juga banyak menggunakan teknologi kecerdasan buatan.
“Contohnya seperti yang digunakan di financial services, fintech atau banking, di mana (keamanan) mereka sangat ketat dan bahkan dilindungi secara regulasi,” kata Ivan.
Salah satu penerapan AI oleh bidang finance dan bank adalah ketika mereka mencari tahu terkait data atau riwayat customer untuk kepentingan ‘kelayakan’ dalam mendapatkan layanan.
Bidang kesehatan juga tidak mau ketinggalan dalam menggunakan teknologi AI, terlebih pada masa pandemi sekarang AI sangat dibutuhkan untuk membantu pekerjaan para dokter termasuk menganalisa sel darah, dan menganalisa penyebaran virus di dalam tubuh pasien.
Dan yang sudah lebih dulu menerapkan teknologi AI adalah bidang militer dengan tujuan keamanan (security) dan pengawasan (surveillance). Bidang manufaktur juga kini menggunakan AI dalam proses kinerjanya.
AI juga sudah lama digunakan di bidang manufaktur. Manufaktur sangat zero tolerance terhadap kesalahan, dimana mereka harus meminimalisir error dengan kebutuhan produksi yang cepat. Disinilah peran AI digunakan untuk menekan angka kesalahan tersebut.
Dilihat dari apa yang telah disebutkan, kecerdasan buatan ternyata sudah banyak diterapkan di tengah masyarakat. Sadar atau tidak, hal-hal kecil seperti layanan chat di e-commerce pun kini sudah menggunakan sistem yang menggunakan kecerdasan buatan atau AI.