Review HP Envy x360 13: Laptop untuk Work From Anywhere
HP Envy x360 Convertible 13 (Foto: Muhammad Faisal/Uzone.id)
Uzone.id - Laptop convertible tetap jadi segmen yang diminati oleh konsumen Indonesia, terutama tipikal pengguna yang gak mau ribet dan ingin memiliki satu perangkat dengan berbagai jenis mode pemakaian.
Tapi biasanya, laptop convertible, ringkas, dan tipis, erat kaitannya dengan spesifikasi serta performa yang ‘kuat buat ngetik doang’. Benarkah?Nah, tim Uzone.id kedatangan laptop convertible harga Rp18 jutaan, HP Envy x360 13,3 inci yang ditenagai prosesor AMD Ryzen 7 5800U. Kami telah menggunakan laptop ini kurang lebih sebulan lamanya buat kerja WFA alias work from anywhere, berikut impresi dan pengujian lengkap kami dalam review HP Envy x360 AMD Ryzen 7 5800U.
Baca juga: 5 Penyebab Laptop atau PC Jadi lemot, dan Cara Mengatasinya
Desain convertible yang mewah
Laptop yang premium dan beda dari yang lainnya. Ungkapan yang pas kami berikan buat HP Envy x360 ini. Laptop HP tersebut dibuat dengan sasis berbahan dasar logam, dipadukan dengan warna mewah Nightfall Black yang kelihatan beda dari laptop convertible lainnya.
Alih-alih hitam pekat, warna laptop ini agak kecoklatan dengan akses emas dan tepian yang dibuat diamond cut, sehingga membuatnya semakin terlihat mewah.
Membawa laptop ini ke ruang kerja, kafe, ruang rapat, dan tempat-tempat kerja lainnya, gak akan terlihat malu-maluin. Malah, bakal terlihat menonjol di antara laptop-laptop lain yang umumnya berwarna silver atau hitam dengan desain yang kurang lebih sama satu sama lain.
Bukan cuma mewah, HP Envy x360 pun dapat digunakan di berbagai mode pemakaian. Berkat konsep desain convertible, HP Envy x360 gak cuma berfungsi sebagai laptop pada umumnya.
Laptop ini bisa berubah menjadi tablet dengan memutar layar laptop 360 derajat. Dipasangkan dengan Pen yang tersedia dalam paket pembelian, pengguna bisa berkreasi dengan bebas, seperti menggambar, menulis catatan, atau sekadar mengedit foto maupun video.
Mode lainnya yang bisa dipergunakan adalah ‘mode rebah’, dimana layar akan sejajar dengan keyboard. Lalu ada stand mode, dimana layar akan menghadap langsung ke pengguna dan keyboard diposisikan di bagian belakangnya.
Memanfaatkan panel layar sentuh, interaksi pengguna akan lebih mudah terutama bagi mereka yang ingin melakukan presentasi. Mode lainnya adalah tent mode, yang sesuai namanya mengubah laptop seolah seperti tenda.
Mode ini optimal digunakan untuk memutar video atau sekadar bermain game dengan input sentuhan pada layar.
Baca juga: Periskop 2023: Laptop 18 Inci Jadi Tren Baru, Jangan Dulu Upgrade GPU
Keyboard nyaman, areanya touchpad juga lebar
Kerja di HP Envy x360 itu enak banget, apalagi buat kami yang rutin mengetik berita, hands-on hingga review yang harus naik cepat agak tak ketinggalan momen dan news value-nya.
Keyboard laptop ini nyaman banget buat ngetik, dan memberikan pengalaman secara keseluruhan yang menyenangkan. Tombolnya empuk dan area antar keycaps atau tombolnya tak terlalu berjarak, sehingga meminimalisir typo saat pengetikan.
Saking empuknya tombol di HP Envy x360, suara ketikkan pun terasa agak senyap. Tak ‘cetak-cetek’ yang malah bikin berisik rekan sebelah di kantor.
Bukan cuma keyboard yang jadi kelebihan HP Envy x360, touchpad-nya juga memiliki nilai plus tersendiri. Areanya lapang dan memiliki responsif yang tinggi.
Touchpad-nya tak keras saat ditekan, malah tetap senyap saat kami mengklik dengan tombol kiri maupun kanan. Kayaknya juga gak pernah deh melakukan mistouch di touchpad laptop ini, pengalamannya nyaman dan menyenangkan secara overall.
Baca juga: Review Asus Vivobook Pro 14 OLED: Performa Pas, Baterainya Awet
Port gak lengkap, untung ada dongle
Salah satu kekurangan dari laptop convertible seperti HP Envy x360 adalah ketersediaan port yang terbatas. Cuma ada beberapa opsi saja yang disediakan oleh laptop ini.
Di bagian kanan, HP Envy x360 punya microSD reader dan 1 USB-A 3.2 Gen 2. Di kanan, jack audio 3,5 mm disandingkan dengan USB-A 3.2 lainnya dengan Gen2 dan satu USB-C.
Karena ditenagai prosesor AMD, maka port USB-C ini kehilangan dukungan Thunderbolt 4. Akan tetapi, kedua port tersebut mendukung fitur DisplayPort dan memungkinkan pengguna untuk mengisi dayanya menggunakan kabel USB-C dengan teknologi power delivery.
Minim memang pilihan port-nya, tapi untungnya HP menyediakan dongle khusus dalam paket pembelian. Dongle ini menawarkan tiga port tambahan, USB-C, HDMI, dan USB-A.
Baca juga: Head to Head Intel 12th Gen vs AMD Ryzen 6000 Series
Layar touchscreen dengan dukungan stylus
HP Envy x360 yang kami review belum mengusung panel OLED, ini cukup disayangkan. Panel layar tersebut telah dipopulerkan oleh banyak merek, termasuk Asus dan Acer untuk jajaran laptopnya, termasuk seri convertible.
HP masih mempertahankan panel IPS LCD untuk Envy x360, ayo dong HP gak mau upgrade panel nih?
Ukuran layarnya 13,3 inci dengan resolusi 1200p yang lebih tinggi dari Full HD. Resolusi tepatnya, 1.920 x 1.200 piksel dengan aspek rasio 16:10 yang lebar.
Dengan bezel yang lebih ramping di tiap sisinya, HP mampu meningkatkan aspek rasio pada laptop terbarunya ini. Buat informasi saja, HP Envy x360 generasi sebelumnya menggunakan layar dengan aspek rasio 16:9.
Satu lagi yang disayangkan, refresh rate layarnya masih 60Hz. Padahal, layar ini sudah touchscreen dan mendukung stylus yang tersedia dalam paket pembelian.
Dengan refresh rate yang tinggi, tentu saja pengalaman menulis, menggambar, mengedit foto atau video, dan aktivitas lainnya dengan input sentuhan bakal lebih mengasyikkan.
Berbicara soal stylus, pulpen pintar yang disertakan dalam paket pembelian HP Envy x360 ini punya form factor seperti pensil gambar. Buat kreator konten, dimensi tersebut sangat pas buat membantu mereka menuangkan ide apapun ke dalam layar.
Dengan tingkat tekanan sampai 4.096, ketebalan saat menulis atau menggambar juga akurat dengan tingkat presisi yang cukup tinggi juga. Oiya, untuk mengisi dayanya, kalian bisa menggunakan kabel USB-C.
Untuk menyandingkannya dengan laptop, tinggal tempelkan saja stylus ini ke bagian samping bodi, karena ada magnet di dalamnya yang akan menahan pulpen tersebut agar tak mudah terlepas.
Baca juga: Intel Rilis 'Raptor Lake', Prosesor Terkencang Sejagat Buat Laptop
Performa ajib
Ada beberapa model prosesor yang disematkan pada HP Envy x360, salah satunya adalah AMD Ryzen 7 5800U. Prosesor ini memang dipersiapkan buat laptop ultrathin atau tipis, namun tetap menyuguhkan kinerja yang cukup powerful buat berbagai menjalankan berbagai tugas.
Kalau secara positioning, AMD Ryzen 7 5800U bisa dibilang setara dengan Intel Core 11th Gen U-Series yang juga dipersiapkan untuk laptop ringkas yang convertible.
AMD Ryzen 7-5800 U dirancang menggunakan arsitektur Zen 3 dengan fabrikasi 7nm dari TSMC. Konfigurasi CPU-nya 8 core dan 16 thread, menyemburkan kecepatan standar 1,9 GHz dan 4,4 GHz saat mode turbo diaktifkan.
AMD Ryzen 7 5800U sudah terintegrasi dengan kartu grafis AMD Radeon Graphics dengan arsitektur Vega 8 yang memiliki kecepatan sampai 2 GHz.
Adapun model HP Envy x360 yang kami review sudah dilengkapi dengan RAM 16 GB LPDDR4x dengan kecepatan 4266 MHz, dan kalian bisa upgrade RAM laptop ini karena sudah mendukung dual-channel.
Sementara untuk penyimpanan internalnya berjenis SSD M.2 PCIe NVMe dengan kapasitas 1 TB.
Melalui PCMark 10, HP Envy x360 meraih skor 4.943 poin. Dari grafik yang ditampilkan, kinerja prosesor AMD Ryzen 7 5800U dengan frekuensi clock-speed tertinggi mencapai 4,3 GHz pada simulasi video editing.
Laptop ini mendapatkan skor yang cukup baik untuk simulasi Productivity dan Digital Content Creation. Untuk proses rendering misalnya, frame rate yang diperolehnya mencapai 69,38 FPS dengan rata-rata nilai mencapai 5.337 poin pada pengujian Rendering and Visualization Score.
Sementara itu untuk menguji AMD Radeon Vega 8, kami menggunakan aplikasi 3DMark dengan skema Sky Diver. Skor rata-rata yang didapatkan adalah 11.836 poin.
Rata-rata frame rate yang diperoleh laptop ini 53,63 FPS untuk pengujian pertama dan 53,29 FPS untuk pengujian kedua, dimana frekuensi tertinggi alias frame rate paling mulus berada di simulasi Physics Test dengan 217 FPS.
Dari kedua pengujian tersebut, HP Envy x360 dengan AMD Ryzen 5800U memang punya tenaga yang cukup andal untuk berbagai kebutuhan. Sejauh kami menggunakannya, laptop ini memang menawarkan performa stabil sepanjang waktu, entah untuk sekadar mengetik, menikmati multimedia, atau membuka banyak aplikasi maupun tab browser dalam sekali waktu.
Berbekal AMD Radeon Vega 8, laptop ringkas ini juga cukup oke buat dipakai bermain game. Salah satu game yang kami coba adalah Shadow of the Tomb Raider. Secara default, sistem game memasang grafis High saat dijalankan di laptop ini.
Akan tetapi, HP Envy x360 seperti kewalahan mengatasi kompleksnya grafis di game ini. Benar saja, saat di benchmark, maksimal frame rate yang didapatkan adalah 14 FPS saja. Lag ini berkurang setelah grafis diatur menjadi Medium, bermain game pun makin lancar.
Ditopang oleh baterai 51 Wh, HP Envy x360 digunakan full untuk bekerja selama 6 jam, tak terlalu impresif melihat sisa baterai rata-rata yang selalu kami dapat sekitar 5 persen. Untungnya, pengisian dayanya pun fleksibel, kalian dapat menggunakan adaptor charger dengan kabel USB-C atau charger bawaan dari HP yang mendukung fast charging juga.
Baca juga: Review Poco X5 5G: Kinerja Mulus, Kameranya Medioker
Fitur-fitur tambahan
HP Envy x360 yang kami review sudah terpasang aplikasi HP Command Center untuk mengontrol berbagai fungsi sentral di dalam laptop. Melalui fitur ini, kami dapat mengatur performa laptop, mulai dari Quiet sampai Performance Mode pun ada.
Pengguna juga bisa mengatur kecepatan kipas pendingin pada laptop. Diset senyap bisa, tapi akan berpengaruh pada suhu laptop dan kinerjanya juga, begitu juga sebaliknya.
Oiya, sebenarnya sistem HP Envy x360 juga sudah sangat pintar, karena dapat mengatur sendiri mode kinerja dan kipas pendingin sesuai aplikasi atau game yang dimainkan.
Layaknya laptop terkini, HP Envy x360 juga mendukung beberapa fitur berbasis AI (artificial intelligence), terutama untuk menunjang aktivitas bekerja para penggunanya.
Via aplikasi Bang & Olufsen Audio Control misalnya, pengaturan noise cancellation pada mikrofon dan speaker bisa dilakukan. Fitur ini akan memfokuskan suara pengguna agar bisa terdengar jelas oleh penerima, terutama saat pengguna berada di tengah meeting online dengan background suara yang begitu bising.
Fitur lainnya, adalah Camera Shutter yang diatur hanya via tombol keyboard saja. Daripada menggunakan penutup yang menonjol, Camera Shutter ala HP ini memang jadi solusi yang pintar untuk menjaga privasi pengguna.
Baca juga: Review Xiaomi 12T: Dikirain Perfect, Ehh Banyak Downgrade
Kesimpulan
HP Envy x360 dengan AMD Ryzen 7 5800U adalah laptop convertible yang mewah, no debat deh. Desainnya premium, beda dari lainnya, dan bikin kita pede untuk bekerja darimana saja alias WFA.
Kualitas layarnya juga content creator-able, lantaran sudah mendukung stylus untuk menuangkan ide atau gambar apapun yang terpikirkan oleh penggunanya. Secara visual, layar ini juga terasa maksimal berkat resolusi dan rasio yang tinggi.
Meski sayangnya, panelnya belum OLED dan belum juga mendukung refresh rate tinggi yang bisa memberikan sensasi sat set sat set di setiap pemakaian.
Ditenagai AMD Ryzen 7 5800U, HP Envy x360 juga punya kinerja yang andal dan stabil. Mau diajak serius untuk bekerja, digunakan untuk hura-hura dengan menonton film atau mendengarkan musik, sampai bermain game casual, semuanya bisa dijalankan dengan baik oleh laptop ini.
Belum lagi mode pemakaiannya yang bisa berubah-ubah. Ya, laptop ini memang jadi pilihan yang pas buat kalian si pekerja mobile yang gemarnya work from anywhere, di samping beberapa kekurangan yang juga sempat kami rasakan, terutama pada ketersediaan port dan daya tahan baterainya yang tak terlalu impresif.