icon-category Gadget

Review: Huawei MateBook D15, Cocok untuk Multitasking!

Bagikan :

Uzone.id – Huawei MateBook D15 disegarkan kembali spesifikasinya oleh Huawei. Laptop dengan layar super luas ini ditenagai prosesor yang lebih bertenaga, meskipun desainnya masih itu-itu saja.

Huawei beneran cuma upgrade jeroan dari MateBook D15 doang. Sisanya, kurang lebih sama dengan seri tahun lalu yang ditenagai oleh Intel Core 10th Gen.

Huawei MateBook D15 (2022) dengan prosesor Intel Core 11th Gen ini dibanderol dengan harga Rp9,5 jutaan di Indonesia. Kebetulan, kami sudah menggunakan laptop ini kurang lebih dua minggu sebagai perangkat harian untuk bekerja.

Dalam kesempatan kali ini, kami akan membagikan pengalaman sekaligus review selama menggunakan Huawei MateBook D15 (2022). Check this out!

Desain tak ada perubahan

Entah apa yang dipikirkan Huawei, kok bisa-bisanya gak membuat ubahan signifikan pada Huawei MateBook D15 generasi terbaru. Tampilan depan, belakang, ketersediaan port, area keyboard masih tak berubah.

Emang sih, kalau secara tampilan laptop ini memang kelihatan beda dan elegan ketimbang laptop lain di kelas yang sama. Laptop ini kelihatan canggih berkat layar bezel-less yang bikin visualisasi pengguna kian maksimal.

Ya, layar seluas 15,6 inci ini dikelilingi bingkai yang ramping dan dilapisi oleh cat hitam doff yang membuatnya kelihatan kokoh. Di bawah, cuma tersemat logo ‘Huawei’ saja. Warna hitam dengan akses matte ini juga meluas sampai area engsel laptop, memperkuat kesan tegas dan tangguh.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Sama seperti sebelumnya, warna yang membalut sebagian besar bodi laptop ini adalah Space Grey. Warnanya terlihat cukup mewah ketimbang kelir silver pada umumnya yang diberikan pada laptop lain di kelasnya.

Di bagian belakangnya, warna Space Grey ini seperti memiliki efek pantulan cahaya yang membuatnya kelihatan berkilau. Apalagi, ditambah logo ‘Huawei’ seperti cermin yang bikin kesan premium.

Baca juga: Gak Sampai Rp1 Juta, Huawei Band 7 Bawa Fitur Khas Smartwatch

Satu yang kami apresiasi soal desain Huawei MateBook D15 ini, build quality yang solid. Bingkainya terbuat dari logam, sementara bodi keseluruhannya menggunakan material plastik yang cukup tebal.

Adapun buat ketebalan dan dimensinya, kurang lebih sama. Laptop ini punya bobot mencapai 1,56 kg dengan ketebalan 16,9mm alias 1,69 cm saja. Lumayan tipis, ringan dan enak buat dibawa kemana-mana.

Layar full screen, tapi belum OLED

Layar berukuran 15,6 yang diusung laptop ini sungguh luas, apalagi bezel di sekelilingnya juga begitu tipis dengan rasio layar terhadap bodi yang tinggi mencapai 87 persen. Resolusi layarnya Full HD dengan kerapatan piksel yang lumayan tinggi 141 PPI.

Layarnya yang luas dipadukan dengan aspek rasio yang melebar 16:9. Layar ini bisa memuat dua layar aplikasi secara bersamaan dengan ukuran yang masih cukup luas.

Yang cukup disayangkan, Huawei MateBook D15 (2022) masih menggunakan panel layar IPS LCD alih-alih panel OLED yang sudah dipopulerkan merek kompetitor seperti Asus. Padahal setidaknya, Huawei bisa menyematkan layar OLED untuk MateBook D15 generasi terbaru agar pengalaman visual pengguna makin maksimal.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Kendati begitu, IPS LCD yang digunakan menawarkan kualitas yang bagus. Warnanya akurat dan tajam, detail yang baik, juga nyaman untuk ditatap dalam waktu yang lama.

Hebatnya, intensitas cahaya layar yang tinggi membuat pemakaian di dalam atau luar ruangan juga sama bagusnya. Kalau dipakai di luar ruangan saat cahaya matahari sedang terik, layarnya masih bisa dilihat dengan baik.

Satu saja sih kekurangannya, yaitu belum OLED saja. Semoga ke depannya Huawei mulai mengusung panel layar canggih tersebut agar kualitas laptop semakin baik lagi.

Area keyboard luas, audio upgrade kualitas

Ngetik di laptop ini jadi kenikmatan tersendiri. Areanya begitu luas dengan jarak antar keycaps yang lega, sehingga meminimalisir terjadinya typo saat bikin berita atau tulisan review.

Selain itu, keyboard-nya juga cukup empuk walau tak ada efek cetak-cetek alias clicky saat ngetik. Begitupun dengan area trackpad yang sama luasnya, membuat kami lebih luwes mengontrol kursor dan fungsi mouse pada umumnya.

Masih sama dengan generasi tahun lalu, ada kamera webcam tersembunyi di antara tombol F6 dan F7. Kamera ini bakal mencuat keluar ketika pengguna menekan tombolnya.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra
alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Huawei sih beralasan penempatan kamera ini demi menjaga privasi pengguna dari serangan siber yang bisa ngintip kegiatan pengguna tanpa ketahuan. Cuma, posisinya saja yang memang aneh karena malah menyorot bagian dagu yang bikin muka kelihatan besar.

Masih di area keyboard, tepatnya di samping kanan, terdapat tombol power yang juga bertugas sebagai sensor sidik jari. Responsif banget lho pengenalan sidik jari di laptop ini, apalagi sudah terintegrasi dengan Windows Hello yang bikin proses login semakin cepat dan mudah daripada memasukkan PIN atau password.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Walau enak buat ngetik atau bekerja, Huawei masih saja membawa kekurangan yang sama pada MateBook generasi barunya. Ya, masih tak ada LED Backlight yang seharusnya sudah ada pada laptop harga Rp9 jutaan.

Berbicara soal audio, Huawei MateBook D15 (2022) mengusung speaker stereo yang masih diletakkan di bawah. Kalau di seri sebelumnya, keluaran suara yang dihasilkan tak terlalu impresif.

Namun di generasi tahun ini, audio Huawei MateBook D15 seperti ditingkatkan kemampuannya. Suaranya lantang, treble yang tergolong pas dan tak pecah saat volume diset maksimal. Kendati begitu, bass-nya masih saja kurang nendang.

Port kurang lengkap

Benar-benar gak ada upgrade sama sekali di bagian ini. Layout port di Huawei MateBook D15 (2022) masih kurang lengkap, padahal dimensi laptop ini tergolong besar.

Di bagian kanan terdapat jack audio 3,5mm dan dua port USB-A 2.0 yang bisa dipakai untuk ngecas perangkat lainnya dengan output maksimal 5V/1.5A. Sementara di kiri, tersedia USB-C 3.1 untuk transfer data dan pengisian daya, USB 3.2 Gen 1 dan port HDMI.

Gak ada slot SDCard atau microSD untuk memindahkan foto dari kamera ke laptop. Gak ada juga port LAN yang masih penting zaman sekarang agar koneksi lebih stabil dan kencang.

Cukup disayangkan lagi, port USB-C yang ada juga tidak mendukung output video via DisplayPort maupun Thunderbolt.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Sementara untuk keperluan koneksi, MateBook D15 mendukung Bluetooth 5.1 dan WiFi 6. Ditambah ada fitur Huawei Share yang jadi salah satu kelebihan dari Huawei MateBook D15 edisi 2022 ini.

Huawei Share menggunakan chip NFC di sudut kanan bawah keyboard yang memungkinkan tampilan layar smartphone ditampilkan pada layar MateBook D15. Melalui fitur ini, transfer file bisa dilakukan secara seamless tinggal drag & drop saja.

Hanya saja, fitur tersebut sejauh ini baru terbatas untuk perangkat dari Huawei saja. Kami sih berharap bisa diperluas untuk merek lainnya, karena memang berguna banget untuk transfer file, angkat telepon via laptop, dan aktivitas lainnya.

Performa naik dengan Intel Core 11th Gen

Prosesor Intel Core 12th Gen sudah mulai diaplikasikan oleh beberapa vendor laptop di Indonesia. Namun Huawei MateBook D15 (2022), justru menggunakan Intel Core 11th Gen sebagai mesin utamanya, tepatnya Intel Core i5-1135G7 dengan kecepatan maksimal 2,4 GHz.

Prosesor ini terdiri dari 4-core dan 8-thread yang diklaim bisa diandalkan untuk kebutuhan multi-tasking. Di atas kertas naik level memang, karena seri terdahulu menggunakan Intel Core 10th Gen.

Adapun Huawei MateBook D15 (2022) yang kami review memiliki RAM sebesar 8 GB, penyimpanan internal 256 GB berjenis SSD NVMe PCIe dan kartu grafis terintegrasi Intel iris X Graphics.

Soal pengalaman penggunaan, laptop ini memang lumayan gesit dan responsif untuk bekerja mobile. Proses booting sejak menekan tombol power hingga ke halaman utama Windows 10 cuma beberapa detik saja.

Baca juga: Kelebihan Huawei Watch GT 3 Pro

Dengan spesifikasi yang dibawanya, Huawei MateBook D15 edisi tahun 2022 lebih pas dipakai untuk bekerja, belajar secara online online, ataupun sekadar menikmati film maupun konten hiburan.

Membuat aplikasi secara bergantian, rapat online melalui Zoom atau Google Meet, dan aktivitas lainnya juga bisa dijalani dengan lancar tanpa kendala yang berarti.

Huawei MateBook D15 (2022) juga punya mode yang lebih kencang bernama Performance Mode. Fitur ini dapat diaktifkan dengan menekan tombol Fn+P agar kinerjanya selalu berada di level tertinggi.

alt-img
Foto: Uzone.id/Faisal Hadi Putra

Sudah ‘disiksa’ sedemikian rupa dengan terus-menerus dipakai untuk bekerja, laptop ini ternyata tak mengeluarkan suara bising sama sekali. Padahal, sepanjang pemakaian kami selalu mengaktifkan Performance Mode untuk mendapatkan kinerja terbaik.

Adapun untuk daya tahan baterai, laptop ini masih ditopang oleh baterai dengan kapasitas 42Wh yang sama seperti seri sebelumnya. Pengisian baterainya juga punya output yang sama mencapai 65W maksimal.

Daya tahan baterainya impresif. Selama menggunakan Huawei MateBook D15 (2022) untuk bekerja, laptop ini mampu bertahan 7 sampai 8 jam pemakaian dengan baterai tersisa rata-rata 10 persen.

Laptop yang cocok buat kerja

Sungguh nyaman kerja menggunakan laptop Huawei MateBook D15 (2022) dengan prosesor Intel Core i5-1135G7. Ada tiga kelebihan yang kami rasakan selama menggunakan Huawei MateBook D15 (2022), yaitu layarnya luas yang pas buat multitasking, perpaduan Intel Core 11th Gen penyimpanan SSD yang responsif, serta daya tahan baterai yang lumayan impresif.

Sebenarnya ada satu kelebihan lainnya, tapi cuma berlaku untuk pengguna smartphone Huawei saja, yakni Huawei Share. Fitur ini membuat integrasi antara ponsel dan laptop lebih seamless.

Transfer data, mirrorring tampilan smartphone ke layar laptop, mengoperasikan smartphone dari laptop dan melakukan hal lainnya bisa dilakukan dengan lancar tanpa ngelag. Penyambungan kedua perangkat juga begitu mudah, cuma tempelkan smartphone ke area Huawei Share di bawah kanan keyboard.

Baca juga: Huawei Watch Fit 2 Lebih Murah dan Desain Ramping

Walaupun begitu, tetap ada kekurangan yang masih saja ada di laptop seri ini. Posisi webcam pada keyboard membuat laptop ini terlihat modern, karena layarnya jadi bezel-less.

Cuma, webcam ini membuat wajah kami terlihat aneh saat video conference. Wajah jadi kelihatan besar, dagu yang terlalu disorot dan pencahayaannya yang cukup buruk.

Kekurangan lainnya, ketiadaan card reader dan port LAN yang seharusnya penting dihadirkan pada laptop berukuran besar. Kami masih bisa kompromi kalau ukuran laptopnya tipis dan kecil, tapi masa laptop 15 inci tidak punya dua port penting tersebut sih?

Tapi sekali lagi, secara overall laptop ini pas buat kalian yang memang mencari komputer jinjing di bawah Rp10 juta yang punya kinerja andal untuk bekerja mobile dan menikmati hiburan kapan saja.

Biar gak ketinggalan informasi menarik lainnya, ikuti kami di channel Google News dan Whatsapp berikut ini.

Bantu kami agar dapat mengenal kalian lebih baik dengan mengisi survei di sini